"Kau sudah makan atau belum?"Synda menggeleng pelan. Namun, tak ingin memberi respons imbuhan lewat kata-kata untuk pertanyaan yang dilontarkan sang kakak. Synda yakin jika sudah bisa dipahami oleh saudara sulungnya itu, walau dirinya tak menjawab dengan jelas atau detail."Kenapa tidak cicipi ayam dan pasta, jika kau belum makan? Nanti kau bisa sakit. Dapat berpengaruh untukku juga. Pekerjaan akan dilimpahkan kepadaku, saat kau sakit."Synda memilih meneguk wine yang tersisa banyak di dalam gelasnya, dibandingkan ia harus meladeni Barret Sydney yang sedang mabuk. Ia bisa memaklumi jika sang kakak akan lebih banyak mengoceh, ketika sudah dipengaruhi oleh minuman beralkohol.Suasana hatinya juga tengah tak baik akibat harus berada di satu tempat dengan mantan kekasihnya. Benar, mereka masih duduk di teras belakang. Dirinya, sang kakak, Aldora, dan Alexander. Hanya berempat saja."Ayolah, Adikku. Kau harus makan. Apa kau tahu? Tubuhmu semakin kurus
Last Updated : 2024-10-29 Read more