"Apa kau tidak capek berdiri terus?"Berrand mengangguk segera, walau dalam gerakan yang pelan, tanpa menoleh ke arah Lauren. "Tidak.""Bagaimana keadaan dia sesungguhnya?"Berrand masih memusatkan objek pandang paa si sosok wanita asing dengan tatapan tajam, namun ekspresi datar. Bahkan, tidak terbaca emosi yang Berrand sedang rasakan."Entahlah ... belum pasti."Berrand menoleh ke arah Lauren, kali ini. "Apa maksudmu menjawab seperti itu?" Kecurigaan pun muncul."Kau sungguh tidak tahu siapa dia?"Berrand menggeleng kecil, dilakukan sekali saja. "Tidak," jawabnya dengan nada datar."Kapan kau menemukan dia di depan?""Aku lupa," sahut Berrand jujur. Karena, ia memang tidak ingat sedikit pun kapan waktunya."Dia tidak mengalami luka-luka yang parah di wajah atau badannya, hanya lecet-lecet."Berrand
Terakhir Diperbarui : 2021-06-03 Baca selengkapnya