Kriiinkk ... Suara bel tanda masuk sekolah sudah terdengar, namun Kania tetap diam dalam duduknya di belakang gedung sekolah. Matanya terpejam, dahinya berkerut dan hatinya bergejolak. "Sakit," gumamnya. Masih terasa perih di pipinya ketika sebuah tangan mendarat telak di pipi kania. Sebuah tamparan keras yang dilayangkan Fero, bapaknya, tadi pagi sebelum pergi sekolah. Fero yang baru bangun tidur meminta Kania membuatkannya kopi. Karena terburu buru, Kania lupa, apakah telah memasukan gula atau belum, ke dalam kopi yang biasa di minum bapaknya. "Dasar anak gak berguna! Bikin kopi saja sampe kemanisan gini. Dasar anak bodoh!" ujar Fero sambil melayangkan tamparan keras ke wajah Kania, setelah itu mendorong tubuh tinggi ramping itu hingga terjerembab ke belakang. "Astaghfirullah, Pak. Benar-benar udah gila kamu itu," sahut Ranti yang langsung menyongsong tubuh Kania bersama Tiana. Kania membuka matanya. Dia masih berada di halaman belakang sekolah. Matanya melotot menatap ny∆-
Last Updated : 2021-06-01 Read more