All Chapters of ADDIVA: Chapter 21 - Chapter 30

84 Chapters

20. Minta Maaf

Adit terus menarik tangan Diva untuk mengikutinya."Sebenarnya kamu mau bawa aku kemana?" tanya Diva.Adit tidak menjawab."Kebiasaan enggak jawab. Benar-benar seperti bunglon, kadang manis kadang copslay jadi kulkas," gerutu Diva kesal."Aku dengar, Va," celetuk Adit."Oh, kamu dengar ya? bagus dong, aku memang sengaja," sahut Diva melirik sinis Adit.Adit tersenyum tipis melihat tingkah gadisnya. Benar-benar gadis yang lucu."Ngapain kita kesini?" tanya Diva setelah sampai di taman belakang."Duduk dulu," ucap Adit menuntun Diva untuk duduk di bawah pohon mangga agar terhindar dari panasnya matahari."Maafin aku ya, aku benar-benar enggak tahu kalau yang tadi pagi itu Abang kamu," ucap Adit menggenggam ke dua tangan Diva.Diva terdiam. Ternyata Adit membawanya kesini hanya untuk membicarakan hal tadi pag
Read more

21. Game

Di tempat lain terdapat dua orang yang sedang berdiskusi."Lo yakin?" tanya seseorang yang memakai seragam sekolah."Sangat yakin," jawab satu orang lainnya yang memakai pakaian serba hitam."Kita tinggal menunggu waktu saja," lanjutnya menyeringai.Seseorang yang berseragam tadi mengangguk. "Gue enggak sabar menanti hari dimana mereka hancur," gumamnya.**Sepasang kekasih memasuki ruang kelas dengan tangan yang saling bergandengan. Siapa lagi kalau bukan Adit dan Diva.Diva menatap bingung ke arah sahabatnya yang terlihat sangat lesu."Kalian kenapa?" tanya Diva setelah sampai di tempat para sahabatnya berkumpul."kiliin kinipi," ucap Tika menirukan ucapan Diva dengan menye-menye."Kalian lama banget sih," ucap Bara kesal."Mana itu tangan gandengan terus, sudah kaya kakek nenek yang mau nyebrang saja," ketus Mira dengan pandangan ke arah jendela.Daniel menahan tawa begitu pun yang lain.De
Read more

22. Dinner

Persahabatan bukanlah tentang siapa yang kamu kenal paling lama. Sama halnya dengan Diva cs dan keempat inti danger. Mereka dekat semenjak Diva menjadi kekasih Adit. Namun, jika dilihat dari kedekatan mereka sekarang sudah seperti terjalin beberapa tahun.Setelah kelakuan heboh Bara, mereka memutuskan untuk ke kantin. Ternyata tertawa bisa membuat lapar."Kalian ikut bagian apa di acara tahunan nanti?" tanya Nisa disela makannya."Kita cuma nonton kecuali Adit," jawab Revan yang menggigiti sendok."Guys," panggil Diva."Makan dulu, Va," tegur Adit.Dengan cepat Diva menelan nasi yang ada di mulutnya. "Bentar.""Sini aku suapin."Adit berpindah mengambil piring Diva yang masih sisa setengah.Diva menurut, menerima suapan Adit dengan perlahan."Gue juga pengen kaya gitu," rengek Tika menggoyangkan lengan Mira."Noh, sama Bara saja," jawab Mira kesal lantaran bakso yang akan dia makan jatuh menggelinding.
Read more

23. Bahagia

Diva melihat sekelilingnya, dia merasa asing dengan tempat ini.Bulu kuduknya meremang, apalagi bangunan di depannya seperti gudang yang angker."Kenapa kamu bawa aku ke tempat seperti ini?" tanya Diva pelan.Tanpa menjawab Adit langsung menarik tangan Diva. "Ayo."Diva panik, berbagai pikiran negatif mulai muncul di kepalanya. Matanya memandang takut ke segala arah. Bagaimana jika ada hantu yang tiba-tiba muncul di hadapannya? Diva semakin menahan berat badannya saat mereka hampir mendekati pintu. Adit menoleh, astaga apa yang dia lakukan? Dia sudah membuat kekasihnya ketakutan. Lihatlah sekarang, Diva tidak berhenti mengawasi sekitar. Bahkan, tangannya pun terasa sangat dingin."Hei, kenapa?" tanya Adit memegang wajah Diva yang tampak pucat."Kenapa kamu bawa aku kesini?" tanya Diva dengan suara yang bergetar."Kita 'kan mau dinner," jawab Adit santai."Kamu mau jual aku ya?" Air mata Diva mengalir den
Read more

24. Markas Danger

Anggota danger sedang asik dengan dunianya sendiri. Ada yang bermain game, makan bahkan ada yang konser dadakan.Tiba-tiba ada suara yang seperti terkejut.Dengan serempak mereka menoleh ke asal suara. Disana terdapat Adit yang memegang tangan Diva."Eh, Bu Bos," sapa Bara melambaikan tangan.Diva tidak menjawab, dirinya masih kebingungan."Duduk dulu, nanti aku jelasin," ucap Adit mengajak Diva bergabung dengan anggota danger.Diva tidak menolak."Va, kenalin ini anggota danger," ucap Adit membuka suara."Hai, Ibu Ketua," sapa anggota danger serempak."Hai," balas Diva kikuk."Ini adalah markas danger," sambung Adit."Bukannya tadi kita di gedung angker ya?" tanya Diva memiringkan kepalanya pertanda dirinya bingung.Anggota danger yang melihatnya menjadi gemas. Terutama B
Read more

25. Rumah Diva

"Gue sebenarnya lagi bahagia," ucap Diva senang."Bahagia kenapa?" tanya Nisa penasaran."NISA!" teriak Diva memeluk Nisa erat.Mereka kaget, terutama Nisa yang hampir terjungkal mendapat pelukan mendadak dari Diva."Astaghfirullah gue kaget," ucap Tika mengelus dadanya."Sahabat laknat," gerutu Mira.Diva melepas pelukannya. Sedangkan Nisa mengucap istighfar berkali-kali."Lo kenapa sih?" tanya Mira jengkel."Semalam gue dinner sama Adit," ucap Diva memberi tahu."Ya, terus?""Adit romantis banget," ucap Diva dengan membayangkan kejadian semalam.Tika memajukan badannya. Dia penasaran dengan cerita Diva."Ayo lanjut, Va," desak Tika tidak sabaran."Dia kasih ini untuk gue," ucap Diva menunjukkan kalungnya.Ketiga sahabatnya menatap takjub
Read more

26. Latihan Dance

"Kita mau pakai lagu apa?" tanya Tika."Lagu blackpink saja yang love to hate me," usul Diva."Boleh, kita belum pernah pakai lagu itu disekolah," jawab Nisa."Gue beri contoh dulu ya," ucap Diva berjalan menuju ke tengah dan mulai menggerakkan badannya secara bertahap agar sahabatnya paham."Bagaimana?" tanya Diva setelah menyelesaikan gerakannya."KEREN!" seru Tika kagum."Bisa-bisanya napas dia tetap normal," celetuk Mira menggelengkan kepalanya. "Ayo kita coba," ajak Nisa tidak sabaran."Ayo."Mereka memulai latihan dengan Diva yang berada di posisi tengah. Keringat mulai membasahi badan mereka. Gerakan tubuh mereka sangat lentur, sudah seperti dancer terkenal. Mereka terus mengulang dance nya supaya sempurna sampai tidak ada kesalahan apa pun.2 jam telah berlalu. Mereka memutuskan untuk menyudahi latihan hari ini, karena langit sudah mulai gelap."Huh, akhirnya selesai juga," ucap Tika dengan po
Read more

27. Gladi Bersih

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Seperti baru kemarin mereka latihan dan sekarang sudah sibuk membantu pengurus OSIS mendekor lapangan untuk acara besok. "Va," panggil Adit menghampiri Diva yang sibuk menata bunga di depan panggung."Ya," jawabnya tanpa menoleh."Istirahat dulu ayo," ajak Adit. Pasalnya Diva sangat sibuk semenjak datang pagi tadi dan sekarang hari sudah siang."Iya, nanti."Dengan paksa Adit membalikkan badan Diva agar menghadapnya."Apa... mau protes?" tanya Adit datar yang dijawab gelengan kepala oleh Diva."Ayo makan," ajak Adit memegang kedua bahu Diva."Aku-""Mau protes hm?" tanya Adit menatap lekat mata Diva."Enggak," jawab Diva cepat bahkan kepalanya pun ikut menggeleng beberapa kali."Pacar yang pintar," ucap Adit menepuk pelan puncak kepala Diva.Tanpa berlama-lama lagi Adit segera membawa Diva ke kantin. Dia tidak ingin kekasihnya sakit, biarkan saja dekoras
Read more

28. Hari H

Diva menatap pantulan dirinya di cermin. Perasaannya gundah, entah apa yang akan terjadi kedepannya. Dirinya hanya bisa berharap semoga semuanya baik-baik saja."Ternyata gue cantik juga ya," gumam Diva seraya memutar badannya. Saat ini Diva memakai dress berwarna biru muda, dia dan sahabatnya akan berganti pakaian saat sudah mendekati waktu tampil.Setelah merasa tidak ada yang kurang Diva berjalan menuju sofa yang terdapat satu ransel besar, di dalamnya berisi pakaian ganti untuknya, sahabat, serta Adit."Adek, kenapa enggak pakai jeans aja?" tanya Abang Justin saat Diva menuruni tangga dengan ransel besar di punggungnya."Kenapa, Bang?" Diva balik bertanya."Enggak pantas kalau bawa ransel gitu. Nanti biar Abang saja yang bawa," ucap Abang Justin.Diva hanya bisa mengangguk. "Ayo sarapan dulu," ucap Mama Githa."Ma," panggil Diva. Bukan hanya Mama Githa yang menoleh tetapi semuanya."Ada kecap enggak?" tanya Div
Read more

29. Terpukau

Diva dan ketiga sahabatnya sedang berjalan cepat menuju lapangan. Sekarang sudah waktunya mereka tampil. "Ayo cepat," ucap Diva yang berjalan paling depan.Setelah sampai di samping panggung mereka berpegangan tangan, berdo'a agar penampilan mereka berjalan lancar."MARI KITA SAMBUT DIVA AND THE GENG!" Diva dan ketiga sahabatnya mulai menaiki panggung. Mereka langsung mengatur posisi dengan Diva di bagian depan, sebelah kanan Nisa, Tika di sebelah kiri, dan Mira di belakang.Penonton sangat riuh apalagi kostum yang di pakai Diva dkk lumayan terbuka. Mereka mengenakan celana hotpans berwarna putih dengan atasan baju crop, yang memperlihatkan kaki serta lengan mereka yang mulus.Disaat yang lain terpesona, berbeda dengan Adit yang menahan emosi. Ini sudah yang kedua kalinya Diva memakai baju seperti itu. Apalagi melihat tatapan lapar dari para lelaki sukses membuat emosinya mendidih.Lagu blackpink yang berjudul love to hate
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status