Ichida yang hari ini dimarahi Pak Zukida sebab merebut ubi rebus untuk adik kembarnya sedangkan dia sendiri telah menghabiskan dua ubi rebus, hanya bisa menggerutu kesal dan mencoret-coret daftar tata cara menarik perhatian orang tua yang sudah dibuat di luar kepala tanpa harus kepayahan menulis di kertas. “Begini rasanya jadi seorang anak pertama?” batin Ichida. Sejak adik kembarnya lahir, perhatian dan kasih sayang orang tuanya beralih ke pihak yang paling bungsu. Bukan berarti dia tidak suka pada adiknya, dia suka, dia sayang, hanya dia kesal kepada orang tuanya yang perhatiannya hanya tertuju pada sang adik. Ichida benar-benar butuh perhatian, sebab inilah dia selalu berbuat ulah, terbukti kemarahan Pak Zukida sudah cukup merasa dia diperhatikan, kecuali saat dia memecahkan jendela rumah Tuan Ikada, itu bukan daftar kenakalannya, Ichida benar-benar melihat bayangan melesat cepat di dalam rumah tersebut. Tidak ada yang percaya, ibu dan ayahnya pun tidak mau percaya. Hanya Isae, K
Last Updated : 2021-11-03 Read more