Beranda / Romansa / The Way You Love Me / Bab 121 - Bab 130

Semua Bab The Way You Love Me: Bab 121 - Bab 130

164 Bab

Bab 121. ALASAN MENYUKAI

 "Chloe!!"  Perkataan Chloe belum selesai diucapkan, tetapi Julitte tiba-tiba berteriak dan menghentikan Chloe agar tidak lagi melanjutkan perkataannya.   Chloe pun mengernyitkan kening dan menggigit bibirnya menahan rasa kesal. Chloe juga menatap Elle dengan tatapan penuh kebencian.   Julitte menghela nafas pelan. "Elle, kamu akan menyesal suatu hari nanti."  Elle menanggapi perkataan Julitte dengan tersenyum. "Baiklah, aku akan menunggu jika saat itu memang ada. Bahkan jika penyesalan itu datang aku tidak akan menyesalinya karena itu adalah pilihanku sendiri."  Setelah itu Elle melangkah keluar dan pergi dari kediaman besar Devereux. Meskipun tadi Elle tidak kaget akan perlakuan Julitte, tetapi lirikan Julitte tetap membuat Elle tertekan. Juga perkataan Chloe yang terhenti tadi membuat hati Elle menjadi semakin tidak nyaman.  Lagipula, memang benar. Apa yang Galant sukai dari Elle? Elle pu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-02
Baca selengkapnya

Bab 122. PENGANTIN YANG PALING CANTIK

 Elle yang merasa malu, tanpa sadar mencebik, "Kamu begitu tampan, kaya raya, mempunyai kekuasaan dan kemampuan. Semua wanita pasti menyukaimu." "Jadi, jika ada pria yang tampan, kaya, berkemampuan dan berkuasa kamu akan menyukainya juga?" Galant kembali bertanya.  Pipi Elle seketika berubah menjadi merah saat mendengar perkataan Galant tersebut. Galant sepenuhnya mengubah konsep. Jika dipikirkan secara logika semuanya itu benar.  Melihat diri Elle yang tercengang, Galant mencium puncak kepala Elle juga memberikan belaian lembut. "Kau tahu kenapa aku menyukaimu?" Elle menggeleng. "Tidak." "Apa kamu ingin mengetahuinya?" Galant mengelus lembut pipi Elle.  "Aku menyukaimu karena orang itu adalah kamu. Bukan Chloe juga bukan orang lain." Tatapan Galant tidak lepas menatap lekat manik mata Elle.  Elle terkejut sesaat. Perkataan Galant seperti hembusan angin yang meniup sis
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-07
Baca selengkapnya

Bab 123. MIMPI BURUK

 "Galant, itu tidak perlu." Elle bersikeras. "Aku tahu kamu baik padaku, tetapi jika kamu semakin baik aku menjadi tidak nyaman."  Elle merasa tidak dapat menikmati segala sesuatu yang diberikan oleh Galant dengan tenang. Mungkin karena ancaman yang telah diberikan oleh Julitte dan Chloe membuat Elle menjadi sedikit sensitif.   "Listen to me, Eleonora. Aku ingin memberikan yang terbaik untukmu. Apa kamu mengerti?" Galant mengelus lembut pipi Elle.   Elle sangat tersentuh oleh perkataan Galant hingga dia tidak sanggup berkata-kata. Elle hanya bisa mengulum senyuman.   Galant menangkup kedua pipi Elle. Dua memberikan kecupan bertubi-tubi di bibir Elle. Sedangkan Elle terus tersenyum, dia memejamkan matanya ketika Galant tidak berhenti mencium bibirnya.   "Kita tidur sekarang. Ini sudah malam." Galant berucap saat pagutannya terlepas.   Elle kembali mengangguk. Kini dia dan Galan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-08
Baca selengkapnya

Bab 124. SICK

 Saat Galant tiba di ruang rawat Elle. Tatapannya menatap tubuh Elle yang terbaring lemah di ranjang dan wajah yang nampak begitu pucat. Dia mendekat dan langsung duduk di tepi ranjang.  "Galant, apa aku akan menginap di sini? Apa aku tidak bisa pulang saja? Aku ingin istirahat di rumah. Aku tidak mau di rumah sakit." Elle berucap dengan nada yang sedikit manja. Merengek pada Galant untuk mengeluarkannya dari rumah sakit.  "Lebih baik kau beristirahat di rumah sakit. Besok jika keadaanmu sudah jauh lebih baik, aku akan membawamu pulang," jawab Galant.  Bibir Elle berkerut. Dia sedikit mendongak menatap iris mata cokelat Galant. "Aku sudah lebih baik, lihat saja aku sudah sadar. Aku tidak lemah, Galant."  "Tidak bisa, aku baru mengizinkanmu keluar dari rumah sakit besok. Itu pun aku harus yakin kesehatanmu sudah pulih." Galant kembali menjawab dengan nada tegas dan tidak ingin dibantah sedikit pun. Ya, dia memang tidak akan mud
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-08
Baca selengkapnya

Bab 125. PRIA DINGIN YANG PEDULI

 Keesokan hari saat pagi hari menyapa Elle tersenyum ketika dia baru saja mendapat kabar dari Bibi Anna bahwa Galant sudah mengizinkannya keluar dari rumah sakit.   Jujur saja, Elle tidak betah tinggal terlalu lama di rumah sakit. Jika hanya kelelahan, dia lebih baik beristirahat di rumah. Sebenarnya Galant memang belum mengizinkan Elle untuk keluar dari rumah sakit.   Namun, karena Elle yang terus merajuk meminta agar bisa keluar dari rumah sakit, akhirnya Galant mengizinkannya saat dokter mengatakan kondisi Elle memungkinkan untuk pulang ke rumah.  "Nyonya Eleonora." Bibi Anna melangkah menghampiri Elle.  "Ya? Ada apa, Bi?" Elle mengalihkan pandangannya, menatap Bibi Anna yang berdiri di hadapannya.  "Nyonya, apa anda ingin makan sesuatu?" tanya Bibi Anna dengan sopan.  "Tidak. Aku tidak lapar. Terima kasih," jawab Elle. "Oh, ya. Apa kau melihat Galant? Tadi aku hanya melihatnya sebentar,
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-09
Baca selengkapnya

Bab 126. MENYIKSA

 "Galant," panggil Elle.  "Ya," jawab Galant lembut.  Elle tersenyum. "Terima kasih."  Galant tersenyum misterius. Kemudian dia mendekatkan bibirnya ke bibir Elle.   "Galant, kamu mau ap—"  Perkataan Elle terpotong kala Galant tiba-tiba menarik tengkuknya dan mencium lembut bibirnya. Seketika tubuh Elle membatu, dia begitu terkejut saat Galant melumat bibirnya.   Namun perlahan, bibir Galant telah mampu menghipnotis dirinya. Kini Elle mulai memejamkan matanya, dia membalas pagutan Galant. Mengikuti setiap lumatan yang diberikan pria itu. Ya, Elle menyadari tubuhnya begitu lemah ketika berada di hadapan Galant. ***  Suara dering ponsel terdengar. Elle yang tengah tertidur pulas, dia langsung terbangun. Ketika dia sudah membuka matanya, dia sedikit terkejut melihat dirinya yang tertidur dalam dekapan Galant.  Ya, dia baru saja ingat tadi malam Galant menemanin
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-09
Baca selengkapnya

Bab 127. SEBUAH RAHASIA

 "Kenapa kau selalu menghindar ketika aku membahas ini, hem?" Galant menarik dagu Elle, dia menatap manik mata biru Elle dan menatapnya dalam.  "G-Galant, lebih baik kau siap-siap bekerja," ucap Elle gugup.  "Aku bekerja di perusahaanku. Aku berhak mengaturnya sesuai yang aku inginkan." Galant mengecupi leher Elle dan tangannya meremas gundukan kembar di dada Elle hingga membuat Elle mendesah pelan. Tubuh Elle meremang bagai tersengar aliran listrik.  Suara dering ponsel kembali terdengar, membuat Elle langsung menjauhkan sedikit tubuhnya dan mengalihkan pandangannya pada ponsel yang terus berdering itu.  "Galant, jawablah teleponmu," ucap Elle memberitahu dengan suara pelan.  Galant membuang napas kasar. "Tidak perlu. Biarkan saja."  "Jangan seperti itu, Galant," ujar Elle mengingatkan. "Mungkin itu penting."  Galant mengumpat dalam hati kala ada yang mengganggunya. Dengan kesal, dia men
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-10
Baca selengkapnya

Bab 128. SIAPA WANITA ITU?

 "Siapa wanita ini? Apa hubungannya dengan Galant?" Elle berkata dalam hati yang sedang bergetar. "Kenapa wajahnya sangat mirip denganku?"  Saat Elle masih bertanya-tanya dalam hati, tiba-tiba terdengar suara bariton nanti dingin memasuki ruangan. "Apa yang kamu lihat?"  Prangg!!  Karena terkejut dan tangan yang tengah memegang bingkai foto itu gemetar, Elle menjatuhkan bingkai foto tersebut hingga membuat kacanya berserakan di lantai.   "Kenapa kamu sudah kembali? Bukankah tadi kamu bilang kalau tidak punya waktu untuk kembali jadi memintaku untuk mengambil dokumen kontrak dan menyerahkan ke supir agar mengantarkan dokumen itu ke perusahaan?" tanya Elle saat melihat Galant ada di hadapannya.   Alih-alih menjawab pertanyaan Elle, Galant yang melihat bingkai foto tersebut terjatuh dan kacanya berserakan di mana-mana berjalan mendekat dengan cepat lalu membungkuk mengambil foto yang ada di lantai. Ekspresi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-10
Baca selengkapnya

Bab 129. HISTERIS

 "GALANTT! Dasar brengsek!" Elle berteriak mengluapkan kekecewaannya.   "Apakah karena itu Galant memilih untuk bersama aku? Siapa sebenarnya wanita itu? Apa hubungannya dengan Galant?"   Begitu banyak pertanyaan yang ada di pikiran Elle sekarang dan yang bisa menjawab hanya Galant. Namun, kini Galant telah pergi dan tidak memberikan jawaban atau penjelasan sedikit pun.   "Nyonya, apa yang terjadi padamu? Kenapa kamu menangis?" Bibi Anna yang mendengar teriakan Elle segera bergegas naik ke lantai atas dan menuju ke sumber teriakan. Setelah menemukan Elle yang tengah bersimpuh di ruang kerja Galant, Bibi Anna segera menghampiri dan dengan cepat menarik Elle agar segera berdiri.   Namun, setelah melihat kekacauan yang ada di lantai, Bibi Anna mengerutkan keningnya lalu berkata pada Elle. "Berhati-hatilah dengan kaca."  Air mata terus berlinang, membasahi pipi Elle. Bibi Anna berusaha dengan keras
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-11
Baca selengkapnya

Bab 130. MENEMUI VALERIE

 Saat Elle mulai tenang, Elle yang tiba-tiba teringat sesuatu. Elle melepas pelukan Bibi Anna lalu bertanya kepadanya. "Bi, apakah kamu tahu siapa wanita itu?"  Mendapatkan pertanyaan tersebut, Bibi Anna langsung terlihat cemas untuk membuka mulut.   Elle mengajukan pertanyaan itu karena Elle teringat bahwa Bibi Anna pernah bercerita jika dia ikut keluarga Devereux sejak Galant masih kecil. Bibi Anna juga pernah berkata jika dia ikut merawat Galant semenjak dia masih kecil. Berdasarkan cerita Bibi Anna tersebut maka Elle berpikir jika dia pasti mengetahui tentang Galant.   Namun, Bibi Anna hanya menatap Elle dengan tatapan yang dalam. Ekspresinya sangat rumit. Setelah beberapa saat Bibi Anna membuka bibirnya lalu berkata, "Nyonya, anda harus tenang terlebih dahulu. Tuan muda akan memberitahu anda mengenai hal ini."  Setelah mendengar kata-kata Bibi Anna, Elle memejamkan matanya karena tiba-tiba kepalanya seperti 'men
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
17
DMCA.com Protection Status