“Baiklah, saya tunggu konfirmasinya minggu depan,”Tian menjabat tangan kliennya sedikit erat. Sedari mereka membicarakan projek kerja sama, mata dari kliennya selalu mencuri pandang pada Yera yang duduk manis di sebelahnya.Ingin sekali Tian mencolok mata pria itu tadi.“Dasar. Kau tak perlu membuat Pak Leo kesakitan begitu,” ujar Yera setelah klien Tian keluar dari ruangan, lalu merapikan berkas berisikan desain-desain bangunan dan perabotan yang terletak di atas meja.“Matanya sangat tidak sopan. Sudah tahu kalau kita ini berkencan, masih saja berani melirik ke arahmu. Untung hari ini kesabaranku penuh.” Tian menenggak air mineral dengan kasar. Mungkin kerja sama akan berakhir, jika dirinya dalam mood yang tidak baik. Ia pernah melakukannya beberapa kali.“Sudahlah, kita jadi makan di luar, kan?” Tanya Yera yang telah selesai dengan acara merapikan berkasnya.“Iya, segeralah bersiap. A
Baca selengkapnya