Home / Romansa / GADIS IMPIAN SANG CEO / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of GADIS IMPIAN SANG CEO: Chapter 11 - Chapter 20

52 Chapters

BAB 11

Setelah malam yang penuh ketegangan itu, kehidupan Mona perlahan kembali normal, meski ada bayangan gelap yang selalu mengikutinya. Meski begitu, dia mencoba melupakan insiden dengan Raka dan Roni, serta fokus pada rutinitas harian. Namun, Mona tidak pernah menyangka bahwa Raka diam-diam memperhatikannya sejak malam itu. Baginya, ada sesuatu tentang Mona yang menarik perhatiannya, meski dia sendiri tak bisa menjelaskan apa. Beberapa bulan setelah kejadian di pesta itu, Mona mulai sering menerima pesan misterius. Pesan-pesan itu singkat, namun terasa pribadi. Awalnya, Mona mengabaikannya, menganggap itu hanya lelucon dari orang tak dikenal. Tetapi lama-kelamaan, pesannya semakin sering muncul, bahkan pada waktu-waktu yang tak terduga. "Jangan terlalu percaya pada semua orang di sekitarmu," begitu bunyi salah satu pesan itu. Rasa takut yang pernah dia rasakan muncul kembali. Mona merasa dia sedang diawasi, seolah setiap gerak-geriknya terekam oleh mata-mata yang tak tampak. Dia sempat
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

BAB 12

Mona menginjakkan kakinya kembali di rumah keluarganya, kediaman keluarga Sanjaya. Sudah berbulan-bulan sejak terakhir kali dia berada di sini. Rumah besar dengan arsitektur megah itu tampak sama seperti sebelumnya, namun entah kenapa, terasa lebih dingin dan sepi. Meski perasaan tak nyaman itu menyergapnya, dia melangkah masuk, menyusuri lorong menuju ruang tamu dengan hati-hati. Tidak lama setelah Mona tiba, ibunya, Helen, muncul di ruang tamu dengan ekspresi yang tampak tegang namun juga penuh harapan. Di sampingnya, Dania—adik tirinya yang selama ini diam-diam selalu memusuhinya—tampak berdiri dengan senyum sinis di wajahnya. Mona tahu betul bahwa senyum itu tidak berarti baik. “Mona, akhirnya kau pulang juga. Sudah terlalu lama kau menghilang,” kata Helen, mendekati Mona dengan langkah cepat. Mona menghela napas, mencoba untuk tetap tenang meskipun hatinya berdebar tak karuan. “Ibu, aku tidak datang untuk tinggal. Aku hanya ke sini untuk mengambil liontin peninggalan nenek.” N
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

BAB 13

Mona kembali ke rumah megah Raka dengan perasaan campur aduk. Rumah besar yang biasanya terasa sunyi itu menyambutnya dengan keheningan yang berbeda kali ini. Setelah percakapannya yang penuh emosi dengan keluarganya, Mona merasa sedikit kelelahan. Namun, dia juga merasakan kelegaan, seperti sebuah beban yang terangkat dari pundaknya. Meninggalkan tuntutan keluarga Sanjaya membuatnya merasa lebih bebas, namun ada bagian kecil dalam dirinya yang masih ragu tentang langkah besar yang baru saja ia ambil. Saat ia melangkah masuk, Mona menyadari bahwa rumah besar itu benar-benar sunyi. Tidak ada suara langkah kaki para pelayan atau gema percakapan yang biasa ia dengar. Bahkan, biasanya Raka selalu ada di ruang kerja atau di ruang tengah saat ia pulang, namun kali ini tidak ada tanda-tanda kehadiran Raka. Perasaan sepi itu membuatnya sedikit gelisah. Meskipun rumah tersebut sangat megah dan lengkap, kadang Mona merasa terkurung di dalamnya, terutama karena Raka sering mengontrol semua aktiv
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

BAB 14

Raka mengangkat Mona dengan lembut, menggendongnya dengan kedua tangannya sambil berjalan menuju kamar tidur. Mona memandangnya dengan tatapan bingung namun juga berdebar. Hatinya bertanya-tanya tentang apa yang direncanakan Raka. Setiap langkah yang diambil Raka, mengarahkannya ke tempat yang semakin pribadi, membuat jantung Mona berdegup lebih kencang. "Apa yang sedang kau lakukan, Raka?" tanya Mona dengan nada cemas bercampur rasa penasaran. Raka hanya tersenyum lembut, matanya memandang Mona dengan hangat, sesuatu yang jarang terlihat dari pria yang biasanya penuh dengan kontrol dan ketegasan ini. “Bukankah kita sudah menjadi keluarga, Mona?” ucapnya, suaranya rendah namun jelas, seakan meyakinkannya tentang ikatan yang mereka miliki. Kata-kata itu menggema dalam hati Mona, menghangatkan dirinya dengan perasaan baru yang tak ia duga sebelumnya. Baginya, gagasan tentang “keluarga” adalah hal yang selalu rumit. Tuntutan dari keluarga Sanjaya selalu membuatnya merasa tertekan, hing
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

BAB 15

Hari itu, Mona sedang sibuk mengurus dokumen di kantor perusahaan Raka. Dia telah menghabiskan beberapa minggu terakhir untuk belajar tentang bisnis yang dikelola suaminya, berusaha memahami segala hal agar bisa memberikan kontribusi nyata. Raka memberi Mona kepercayaan penuh untuk membantu beberapa proyek, membuat Mona semakin termotivasi untuk bekerja keras. Namun, saat Mona sedang berjalan melewati lobi perusahaan, ia terkejut melihat dua sosok yang sangat dikenalnya: Dania dan Ardhi, mantan pacar Mona yang kini menjadi tunangan Dania. Keduanya tampak elegan dengan pakaian formal, menunjukkan kesan profesional, namun ekspresi wajah Dania langsung berubah sinis ketika pandangannya bertemu dengan Mona. Dania berjalan mendekat, senyum mengejek menghiasi wajahnya. “Mona? Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Dania dengan nada meremehkan. Dia melirik ke arah pakaian Mona yang sederhana dan berujar tajam, “Kau tahu, ini perusahaan besar, salah satu dari empat keluarga besar di negara ini
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

BAB 16

Ardhi duduk di dalam mobil bersama Dania, memandang dengan gusar ke arah gedung perusahaan yang baru saja mereka tinggalkan. Wajahnya penuh kekecewaan dan kekesalan. "Sial, kenapa CEO perusahaan Hartono tidak mau menemuiku?" keluhnya sambil mengepalkan tangan. Dania, yang duduk di sebelahnya, masih mengusap-usap wajahnya yang terluka akibat perkelahiannya dengan Mona tadi. Rasa sakit di wajahnya belum seberapa dibandingkan dengan rasa sakit di hatinya setelah dipermalukan oleh Mona di depan para karyawan. Suasana mobil itu menjadi tegang, dipenuhi kekesalan yang tak tersalurkan. "Aku tidak mengerti," ujar Ardhi dengan nada marah, "Proposal ini sudah kami persiapkan dengan matang. Harusnya mereka mau mempertimbangkan. Apalagi, perusahaan kita adalah mitra yang cukup besar bagi mereka." Dania mendesah panjang. Dia sendiri masih merasa terhina karena Mona berada di perusahaan itu—terlebih lagi, Mona tampak sangat percaya diri dan tak tergoyahkan di depan mereka. "Sepertinya ada alasan
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

BAB 17

Hari itu, Mona tengah menikmati sore hari di ruang kerja rumahnya yang megah ketika Roni, asisten pribadi Raka, tiba dengan membawa sebuah undangan yang tampak elegan. Roni mendekati Mona yang sedang memeriksa beberapa dokumen, dan menyerahkan undangan tersebut dengan hormat. Mona memandang undangan itu dengan penasaran. Ternyata itu adalah undangan pertunangan Ardhi dan Dania, mantan kekasihnya dan juga orang yang selama ini sering kali memperlakukannya dengan dingin dan sinis. Mona menghela napas dalam, memikirkan banyak kenangan lama yang tiba-tiba berputar di kepalanya. Tanpa memedulikan isi undangan tersebut, Raka yang baru saja masuk ke ruangannya segera mengambil undangan itu dari tangan Mona, memandangnya sekilas, lalu melemparkannya dengan ekspresi dingin. “Hanya keluarga kecil seperti itu yang berani mengundangku? Aku tidak ada minat,” ujarnya sambil membuang undangan itu ke meja dengan sedikit sentakan. Namun, Mona tidak mengalihkan pandangannya dari undangan itu. Ada ses
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

BAB 18

Acara pertunangan Ardhi dan Dania berlangsung meriah, dikelilingi oleh keluarga dan teman-teman yang berbahagia. Namun, di sudut lain, Tuan dan Nyonya Wisnu, orang tua Ardhi, tidak bisa menyembunyikan perasaan sinis mereka ketika melihat Mona hadir di antara tamu-tamu lainnya. “Tuan Wisnu, lihat siapa yang datang,” Nyonya Wisnu berbisik dengan nada meremehkan kepada suaminya. “Gadis itu tidak pantas berada di sini. Apa dia pikir dia layak bergaul dengan orang-orang seperti kita?” Tuan Wisnu menatap Mona dengan ekspresi dingin. “Dia memang sudah ditinggalkan Ardhi, dan sekarang dia berani muncul di sini. Kita tidak boleh membiarkannya mengacaukan acara ini. Keberadaannya hanya akan membuat semua orang merasa tidak nyaman.” Dengan penuh ketidakpuasan, Tuan Wisnu mengangkat tangannya dan memanggil salah satu petugas keamanan yang bertugas di acara tersebut. “Keluarkan gadis itu dari sini!” perintahnya tegas. “Dia tidak layak berada di dekat keluarga kita.” Mendengar perintah itu, Mona
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

BAB 19

Acara pertunangan Ardhi dan Dania berlangsung meriah, dikelilingi oleh keluarga dan teman-teman yang berbahagia. Namun, di sudut lain, Tuan dan Nyonya Wisnu, orang tua Ardhi, tidak bisa menyembunyikan perasaan sinis mereka ketika melihat Mona hadir di antara tamu-tamu lainnya. “Tuan Wisnu, lihat siapa yang datang,” Nyonya Wisnu berbisik dengan nada meremehkan kepada suaminya. “Gadis itu tidak pantas berada di sini. Apa dia pikir dia layak bergaul dengan orang-orang seperti kita?” Tuan Wisnu menatap Mona dengan ekspresi dingin. “Dia memang sudah ditinggalkan Ardhi, dan sekarang dia berani muncul di sini. Kita tidak boleh membiarkannya mengacaukan acara ini. Keberadaannya hanya akan membuat semua orang merasa tidak nyaman.” Dengan penuh ketidakpuasan, Tuan Wisnu mengangkat tangannya dan memanggil salah satu petugas keamanan yang bertugas di acara tersebut. “Keluarkan gadis itu dari sini!” perintahnya tegas. “Dia tidak layak berada di dekat keluarga kita.” Mendengar perintah itu, Mona
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

BAB 20

Tuan Wisnu merasakan ketegangan yang mengalir di antara tamu-tamu yang hadir. Dia menyadari bahwa pernyataannya yang meremehkan Mona di hadapan Tuan Raka Hartono bisa menjadi boomerang yang berbahaya. Dia mendengar bisikan di antara para tamu, dan semakin dia memperhatikan, semakin kuat rasa takut menggelayuti pikirannya. “Apakah Anda melihat bagaimana Tuan Raka membela istrinya?” bisik salah seorang tamu kepada rekannya. “Keluarga Wisnu bisa terjebak dalam masalah besar jika Tuan Raka merasa tersinggung.” Tuan Wisnu mulai merasa ketakutan. Di dalam dunia bisnis, reputasi adalah segalanya. Tuan Raka bukan hanya CEO sukses, tetapi juga salah satu orang paling berpengaruh di negara ini. Kekayaannya, jika digabungkan, bahkan lebih besar daripada kekayaan seluruh keluarga Wisnu. Jika Raka menginginkan, ia bisa merobohkan fondasi bisnis Tuan Wisnu dengan satu gerakan. Di tengah keributan itu, Nyonya Wisnu merasakan gelombang ketidaknyamanan. “Tuan, kita harus mengendalikan situasi ini. J
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status