Jack makin membabi buta dengan tatapan dendam yang pertama kali Liana saksikan. Melihat Jack mendekati Liana yang terkapar bersimpah darah, Aji kemudian menembak pria itu, dan segera membawa Liana pergi. “Liana, bertahanlah,” pinta Aji menggendong Liana sembari berlari bersama timnya untuk mencari tempat yang aman. Liana yang tadinya tidak sadarkan diri, perlahan membuka matanya dan mulai batuk-batuk. Menyadari hal itu, Aji berhenti dan menyuruh timnya untuk berjaga karena saat ini mereka masih berada di kendang musuh. “Liana, apa kamu bisa mendengarku?” tanya Aji mengelus lembut pipi Liana dengan tatapan sendu.“Benda prisma itu, tolong antar aku ke sana,” pinta Liana dengan napas berat dan tubuh yang makin melemah.“Tidak, kamu harus selamat dahulu. Kita bisa kembali lagi ke sini, untuk menghentikan alat itu,” balas Aji kemudian bergegas mengendong Liana unt
Last Updated : 2021-10-23 Read more