Home / Romansa / You're My Destiny / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of You're My Destiny: Chapter 61 - Chapter 70

93 Chapters

Bab 61, Janggal

[Empat tahun kemudian]Windi sedang berada di sebuah lobby gedung, menunggu panggilan wawancara kerja. Ia merapikan roknya, tanpa sengaja tangannya menyenggol perempuan yang duduk di sampingnya. Perempuan yang sedang membaca majalah Forbes itu meringis kaget."Excuse me," ujar Windi meminta maaf. Perempuan itu mengangguk tipis, lalu kembali mengalihkan pandangannya ke majalah yang beberapa saat lalu ia abaikan.Windi mengamati perempuan itu dari ujung kepala sampai kaki, dan mendadak merasa tidak percaya diri dengan penampilannya sendiri.Perempuan itu memakai jas maroon dengan rambut digulung membentuk sanggul kecil. Sebuah jepit berhias batu permata menghiasi bagian sisi kepalanya. Tampak elegan dan profesional.Sementara Windi mengenakan rok sepan dan blazer warna hitam. Rambutnya yang sebahu ia biarkan tergerai begitu saja. Untung ada kacamata yang membuat penampilannya menjadi lebih profesional. Dengan tubuh mungilnya, orang-orang
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

Bab 62, Lupa

Windi melangkah canggung menuju lobby, melewati Seo Da-Mi yang tengah bersiap memanggil pelamar berikutnya untuk di wawancarai."Wah, singkat sekali, Nona," ujarnya.Windi menghentikan langkahnya, lalu memutar tubuh menghadap wanita itu."Ya, begitulah," jawab Windi pasrah. Lalu undur diri, pamit meninggalkan kantor JoonSoo Ratings yang masih terlihat sibuk dengan ratusan agendanya.Satu minggu berlalu, di hari Senin yang cerah Windi menerima surel dari JoonSoo Ratings yang menawarkan posisi Financial Analyst, dengan bayaran yang cukup menggiurkan untuknya. Dalam surel itu disebutkan, jika bersedia dengan tawaran itu, ia harus melapor paling lambat tiga hari setelah email diterima. Tentu saja Windi menerima tawaran itu dengan senang hati, karena itu berarti dirinya sudah resmi menjadi pegawai JoonSoo Ratings.***Tiga hari kemudian, tepat di hari Kamis, dalam cuaca pagi yang cerah Windi melangkahkan kakinya dengan penuh semangat memasuki ged
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more

Bab 63, Rayuan Maut

Windi berdiri, menyambut uluran tangan pria itu."Senang bertemu dengan Anda, Pak Han. Mohon bimbingannya," jawab Windi sopan."Tidak usah panggil 'pak'. Panggil aku Ji-wan saja. Di tim kita semuanya dipanggil nama depan," kata Han Ji-wan. "Ayo, aku kenalkan dengan anggota tim yang lain."Windi pun menuruti ajakan Han Ji-Wan. Beberapa saat kemudian dia sudah berjalan di belakang pria tampan itu, menyusuri sisi-sisi cubicle yang berada di seberang cubicle Windi.Dari perkenalan singkat itu, Windi hanya mampu mengingat dua orang yaitu Jaeon dan So-Hyun karena berada di tim yang sama. Selebihnya mungkin ia butuh waktu lebih untuk mengingat mereka."Divisi Ji-Wan menangani industri-industri yang berhubungan dengan pertambangan, kehutanan, dan energi," jelas Jaeon pada Windi. "Tim kita menangani pertambangan," tambahnya.Windi hanya menganggukkan kepala mendengar penjelasan Jaeon. Windi cukup senang dengan anggota timnya, karena sikap mereka sang
last updateLast Updated : 2021-10-24
Read more

Bab 64, Simalakama

Setelah satu minggu lebih mempelajari proyek-proyek Jisung Mine & Co, Windi menemukan ada kejanggalan atas rating A yang diraih oleh perusahaan itu.Tambang-tambang Jisung Mine & Co belum ada yang menghasilkan. Perusahaan itu tergolong masih baru dan belum memiliki track record yang cukup."Ji-Wan-ssi, menurutku perusahaan Jisung Mine & Co ini tidak layak untuk mendapatkan rating A. Tambang yang mereka kelola masih pada tahap awal begini," adu Windi pada Han Ji-Wan siang itu.Ji-Wan tidak menanggapi aduan Windi. Dia hanya mengangkat bahu, seolah tidak berminat untuk mendiskusikan lebih lanjut."Selesaikan tugasmu saja, Win. Buat prospektusnya tanpa banyak tanya," jawab Ji-Wan dingin.Sesaat, Windi terpaku di tempatnya berdiri. Ia merasa ada yang aneh dengan sikap dingin yang Ji-Wan tunjukkan. Bahasa tubuh pria itu seolah mengatakan, "Jangan campuri keputusanku.""Baiklah. Maaf sudah mengganggu waktumu," sahut Windi, lalu bergegas
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

Bab 65, Terancam

Windi berjalan menuju cubiclenya dengan galau. Sikap Tn. Kim benar-benar menguras energinya. Sebisa mungkin ia ingin menghindari Manajer HRF itu, tapi sebagai karyawan baru ia bisa berbuat apa selain menurut perintah atasan?Lagi pula Windi juga tidak ingin keberadaannya menarik perhatian. Sebisa mungkin ia ingin membangun karir dengan nyaman tanpa ada gosip miring sedikit pun.Sudah cukup pengalaman masa lalu saat ia menjadi Direktur Han Enterprise memberinya pelajaran berarti bahwa gosip buruk memang bisa menghancurkan hidup seseorang, dan Windi adalah bukti nyatanya.Han Ji-Wan lewat di depan cubicle Windi sambil melempar pandangan lewat sudut matanya. Ia melihat Windi sedang fokus menatap layar komputer yang ada di depannya."Serius sekali, sih. Apakah dia tidak melihatku lewat?" batin Ji-Wan penasaran.Ia bahkan mondar-mandir hingga tiga kali di depan cubicle gadis itu, tapi tetap saja pandangan Windi sedikit pun tidak teralihkan.Sadar
last updateLast Updated : 2021-10-27
Read more

Bab 66, Otak Mesum

Sibuk dengan tugas prospektus Jisung Mine & Co yang sedang ia kerjakan, membuat Windi lupa dengan waktu. Ia tidak sadar jika waktu sudah menunjukkan pukul tujuh lewat. Tidak banyak lagi karyawan yang masih berada di kantor di hari Jumat malam itu. Maklum saja, siapa sih yang mau menghabiskan weekend dengan setumpuk berkas? Meski begitu, tidak terlihat tanda-tanda Windi akan mengakhiri jam kerjanya. Ia tetap fokus menyelesaikan prospektus itu agar bisa diserahkan sebelum tenggat waktu habis. Lagi pula memang tidak ada alasan yang membuatnya harus pulang lebih awal. Paling hanya televisi dan tumpukan baju yang belum disetrika yang dengan setia menunggu kepulangannya.Dalam suasana hening begitu, tiba-tiba Tn. Kim masuk ke cubicle Windi tanpa permisi. "Baguslah kamu masih di sini. Kamu tidak melupakan janji makan malam kita, 'kan?" tanyanya tanpa basa-basi.Windi kaget dengan kedatangan Tn. Kim yang begitu tiba-tiba.
last updateLast Updated : 2021-10-30
Read more

Bab 67, Luka Lama

"Han Tae Joon?!" seru Windi kaget. Kaki Windi lemas seketika. Ia nyaris saja terjatuh, tapi logika membawanya kembali pada realita. Tanpa memedulikan panggilan itu, Windi kembali tegak lalu mempercepat larinya. "Taxi!" panggilnya pada taxi yang lewat.Rasa syukur tak henti-henti meluncur dari mulutnya karena taxi itu kosong. Tanpa membuang waktu, Windi naik ke taxi itu. "Cepat jalan, Pak," perintahnya setelah menyebutkan alamat tujuannya.Sementara itu Han Tae Joon pun tidak mau menyerah begitu saja. Ia yakin yang dilihatnya itu Windi. Gadis yang selama empat tahun ini ia cari keberadaannya. Begitu melihat Windi masuk ke dalam taxi, Tae Joon pun langsung mengikutinya dari belakang.Taxi yang membawa Windi terus melaju menyusuri jalan kota Busan yang padat.  Windi tidak menyadari jika Tae Joon sedang membuntutinya."Berhenti di sini saja, Pak," ujar Windi ketika mereka sampai di depan sebuah komplek
last updateLast Updated : 2021-10-30
Read more

Bab 68, Pendekatan

"Kamu serius, Win?" tanya So-Hyun dengan ekspresi tidak percaya saat Windi menceritakan kejadian semalam."Serius. Buat apa aku bohong," jawab Windi yakin."Hiiyy ... kok serem banget, sih," So-Hyun bergidik ngeri."Kamu aja yang mendengar ceritanya merinding, bayangin deh gimana perasaan aku waktu itu," ujar Windi sambil memijat keningnya yang terasa berat."Aigoo ... malangnya kamu, Win," kata So-Hyun, kasihan dengan nasib rekan kerjanya itu."Iyaaa, huhuhu. So-Hyun-ah, aku harus bagaimana? Sekarang setiap ke kantor aku jadi takut bertemu dia," rengek Windi frustrasi.So-Hyun tidak mampu memberi jawaban atas pertanyaan Windi. Ia hanya menepuk-nepuk pundak Windi memberi gadis itu kekuatan dan dukungan agar tetap semangat untuk menghadapi cobaan itu."Kamu laporkan aja, Win," kata So-Hyun kemudian."Lapor ke mana? Dia itu 'kan manajer HRD. Seharusnya kita lapor sama dia, kan? Tapi kalau pelakunya dia sendiri, apa gunanya?" tany
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

Bab 69, Menghindar

Windi kembali ke mejanya dengan niat untuk langsung mempelajari berkas Jisung Mine & Co yang baru saja ia ambil dari ruangan Ji-Wan. Namun, notifikasi email masuk di sudut layar monitor mengalihkan perhatiannya.Ia pun membuka notifikasi itu, ternyata email dari Manager HRD yang memintanya untuk menghadap. Namun, Windi pura-pura tidak membaca email itu, ia lanjut mengerjakan tugasnya yang tadi sempat tertunda.Akan tetapi, nasib baik sepertinya masih belum mau berpihak pada Windi. Di saat ia berusaha menghindar dari Tn. Kim, Windi justru bertemu dengan pria tambun itu di ruangan fotokopi."Oh, rupanya kamu di sini," kata Tn. Kim disertai senyum lebar.Windi sudah hapa tabiat laki-laki di hadapannya itu, senyum yang terpampang di wajahnya jelas bukanlah senyum yang tulus.Windi tidak mengacuhkannya dan lanjut memfotokopi dokumen-dokumen yang ada di tangannya. Namun, memang Tn. Kim itu manusia muka badak, bukannya tersinggung dengan sikap acuh Wi
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

Bab 70, Over Rating

Windi sampai di studio miliknya sekitar pukul tujuh malam. Dari sekian banyak masalah yang membelitnya akhir-akhir ini, setidaknya Windi harus mensyukuri beberapa hal.Pertama ia masih memiliki uang untuk bertahan hidup. Bahkan tanpa berkerja pun sebenarnya ia masih mampu bertahan selama sepuluh hingga lima belas tahun ke depan. Namun, apa gunanya akal dan tubuh sehat yang Tuhan berikan padanya jika tidak dimanfaatkan untuk melakukan sesuatu. Saat ini Windi memang bukan gadis miskin lagi, tetapi ia tetap ingin menjadi wanita mandiri. Dengan begitu ia merasa dirinya tetap berharga sebagai manusia.Kedua, Windi telah menemukan studio kecil yang ternyata cukup dekat dengan gedung JoonSoo Ratings. Dengan begitu, Windi bisa pergi dan pulang berkerja dengan berjalan kaki. Tidak butuh lama, hanya sepuluh menit saja, anggap saja sebagai olahraga pagi dan sore.Windi kembali menapak pada kenyataan.Tubuhnya terasa lengket oleh keringat. Kejadian di ruang fotocopy
last updateLast Updated : 2021-11-22
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status