1 jam telah berlalu, sementara di Dunia Mimpi waktu bergerak lebih cepat lagi. Namun, semuanya kembali kepada pemilik dimensi tersebut, dalam artian dialah yang mengatur waktu di alam itu.Dewa Pemarah menunggu di alam nyata dengan harap-harap cemas. Wajahnya lebih tegang dari sebelumnya, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan saat ini.Menembus alam mimpi menggunakan aura alam bahkan tidak mampu dia lakukan, apa lagi dengan kondisi tubuhnya yang dipenuhi oleh luka.Ares berjalan tertatih-tatih mendekati Satrio Langit yang dalam perlindungan Dewa Pemarah."Ini semua salahku," ucap Ares, dia berbicara dengan nada yang serak, darah sesekali keluar dari tepi bibirnya, lubang besar di tengah dada menunjukan ketidak berdayaan pria yang dijuluki sebagai ksatria perang itu. "Jika saja bukan karena aku, Dewa Penidur tidak mungkin melakukan hal ini.""Dia telah memilih jalannya, meski terkesan pendiam, tapi diantara kami semua, dialah yang paling berbahaya," ucap Dewa Pemarah. "Kau tidak perlu m
Last Updated : 2022-09-20 Read more