Home / Urban / Terpaksa Menikahi CEO / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Terpaksa Menikahi CEO: Chapter 71 - Chapter 80

159 Chapters

S2 : 37. Flashback Hans & Eva

"Sayang, kembalilah. Kami merindukanmu," lirih Hans hampir tanpa suara. Wajahnya menunjukkan bahwa dia begitu mencintai wanita bernama Evalia Lesmana, istri pertamanya. Ingatannya kembali pada 31 yang lalu. "Will you marry me?" tanya Hans muda sambil berlutut di lantai. Seorang gadis muda dua puluh tahun berdiri di hadapannya. Mereka ada di halaman belakang sebuah rumah sakit terbesar di kota ini. "Apa kamu gila? Kita masih terlalu muda," elak gadis bersurai panjang sambil menggelengkan kepala berkali-kali. "Lagipula, aku tidak akan menikah dengan pria b*rengsek sepertimu!" "Tapi kamu hamil anakku. Bagaimana bisa aku mengabaikannya?" Hans berdiri, meraih tangan wanita yang masih mengenakan pakaian serba putih khas seragam para dokter muda. Tubuhnya yang mungil seolah tenggelam di dalam jas kebesaran para praktisi medis itu. "Kenapa tidak? Bukankah itu memang rencanamu?" sarkas wanita yang kini coba melepaskan diri dari cengkeraman pria di hadapannya.
last updateLast Updated : 2021-07-16
Read more

S2 : 38. Ibu Membenciku

Rio membawa Monika menuju bandara. Dia sudah memesan tiket pesawat menuju Jepang. Meski tidak tahu tujuan utama pria ini, Monika tetap setia mendampinginya. "Untuk apa kita ke Jepang? Tidak benar-benar bulan madu, 'kan?" Monika mengonfirmasi karena dia tidak memiliki cukup banyak uang. Dia juga tidak ingin berhutang terlalu banyak pada Lidya. "Tentu saja untuk itu. Aku ingin kamu segera hamil seperti Lidya," jawab Rio asal, mendudukkan diri di kursi tunggu bandara. Masih ada waktu satu jam sebelum mereka masuk ke dalam burung besi itu. Bugh Monika memukul lengan suaminya dengan keras. Dia tidak suka bercanda. "Tenanglah. Aku tidak akan melakukannya untuk sementara. Setidaknya sampai kita menemukan ibuku." Hati Monika mencelos. Dia menangkap gurat kesedihan saat Rio mengatakan kata terakhirnya barusan. Pria ini tampaknya begitu terluka, tapi tetap pura-pura memasang sikap angkuh andalannya. "Dia ada di sana?" Rio mengang
last updateLast Updated : 2021-07-17
Read more

S2 : 39. Mabuk Perjalanan

WARNING! ADEGAN 21+ DI SEBAGIAN CERITA. HARAP SESUAIKAN UMUR DAN BIJAKLAH DALAM MENYIKAPI SUATU BACAAN! HANYA BOLEH DILAKUKAN OLEH PASANGAN SUAMI ISTRI! * * * Langit terlihat gelap seluruhnya saat sebuah pesawat komersil mendarat di bandara Narita, Tokyo. Para penumpang mulai mengemasi barang-barangnya setelah dipersilakan oleh pramugari yang bertugas. "Sweety, are you Ok?" tanya Rio, mengamati wajah Monika yang terlihat pucat. Ini adalah penerbangan pertamanya dan merasa tidak nyaman dengan tubuhnya sendiri. Sepertinya dia mabuk udara karena merasa pusing, lemas, berkeringat, dan sedikit mual. Hampir sama dengan gejala mabuk darat ataupun laut. "Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" Seorang pramugari mendekat, menanyakan dua pasang sejoli ini yang masih duduk di atas kursinya sementara orang-orang yang lain mulai meninggalkan burung besi ini. "Ah, istriku sepertinya sedikit mabuk. Ini penerbangan pertamanya." Rio tersenyum canggung
last updateLast Updated : 2021-07-18
Read more

S2 : 40. Sama Seperti Ibumu

Pergulatan panas Rio dan Monika telah berakhir satu jam yang lalu. Pria 31 tahun itu keluar dari dalam kamar mandi dengan bathrobe warna hitam di tubuhnya. Dia merasa lebih segar setelah membersihkan badan. Hormon dopamine di dalam otaknya meningkat pesat setelah mendapat kepuasan berkali-kali dari Sang Istri. "Tidur lelap, Sweety. Selamat istirahat." Rio mengecup kening wanitanya sebelum beralih memakai kaus hitam lengan panjang yang dia ambil dari dalam koper. Sekilas ia menatap Monika, menyusuri setiap lekukan indah yang terpahat di wajah cantiknya. Detik berikutnya, Rio mengecup bibir Monika bahkan melumatnya dengan penuh cinta. Hal itu membuat Monika membuka matanya dan menggigit Rio. "Kamu?!" Rio menahan nyeri. "Pergi! Aku butuh istirahat!" usir Monika, kembali memejamkan mata dan membenahi selimut yang menutupi tubuh polosnya. Rio terkekeh, mengacak puncak kepala wanitanya sebelum pergi. "Aku akan berjalan-jalan di luar. Jangan
last updateLast Updated : 2021-07-19
Read more

S2 : 41. Kamu Seorang Cenayang?

"Sweety, ada apa? Tubuhmu gemetar. Apa kamu sakit?" Rio memeluk Monika dari belakang dan mendapati tubuh ramping itu gemetar cukup hebat."Sweety?" panggil Rio panik. Dia segera bangun dan membalik tubuh istrinya. "Kamu sakit?"Sambil meraba kening Monika, Rio menghidupkan lampu utama di ruangan ini. Terlihatlah tubuh pucat wanita bersurai panjang ini.Monika menundukkan kepala, tidak menyahut pertanyaan pria yang berstatus sebagai suaminya dua minggu ini. Perlahan dia beranjak duduk, menempelkan punggungnya ke belakang."Sweety," panggil Rio lirih, berusaha menopang tubuh wanita ini."Aku baik-baik saja. Mungkin masih jetlag." Monika memasang wajah tanpa ekspresi seperti sebelum-sebelumnya, membuat Rio mengerutkan kening. Suaranya terdengar begitu datar, seolah tidak tertarik sama sekali dengan kebersamaan mereka ini."Masih merasa mual atau pusing?" tanyanya penuh perhatian.Bukannya menjawab, Monika hanya melirik Rio sekilas sebelu
last updateLast Updated : 2021-07-20
Read more

S2 : 42. Anak Pembawa Sial

Rio tidak bisa terlelap sedetik pun. Dia masih terganggu dengan pertanyaan Monika tiga jam yang lalu. "Apa dia bisa membaca garis tangan seseorang?" tanya Monika begitu Jun pergi dari tempat ini. "Apa yang dia katakan padamu?" Bukannya menjawab pertanyaan Monika, Rio justru balas bertanya. "Dia tidak mengatakan apapun. Hanya menggengam tanganku beberapa detik." Rio bungkam. Dia tahu kemampuan rahasia sahabatnya itu, Jun Morimoto. Dia bisa membaca pikiran dan garis tangan seseorang jika menyentuh pusat garis tangannya. "Apa benar dia bisa membaca garis tanganku?" Monika kembali bertanya. Dia sendiri tidak yakin ada kemampuan khusus seperti itu. Tapi, melihat ekspresi Jun setelahnya, dia jadi berpikiran yang tidak-tidak. Rio segera menetralkan ekspresi wajahnya, berpura-pura tidak memikirkan hal itu. "Mana mungkin ada kemampuan seperti itu. Ini bukan cerita novel fantasi dimana seseorang bisa membaca pikiran dan garis takdir oran
last updateLast Updated : 2021-07-21
Read more

S2 : 43. Bertemu Ibu

Dua buah kaligrafi besar bertuliskan huruf Jepang tampak tergantung di dinding. Tak jauh dari kain kanvas super besar itu, terlihat lampu berbalut lampion kertas tergantung di langit-langit ruangan ini.Seorang pria tampak gelisah. Sejak tiga puluh menit yang lalu, dia terus saja sibuk berjalan kesana kemari seperti setrika laundry. Kedua kakinya terus menapak di lantai secara bergantian, melangkah tanpa arah."Duduklah. Ibu akan segera datang." Suara Monika terdengar, mencoba menenangkan pria yang terlihat gugup. Dia menatap arloji di pergelangan tangannya, masih ada waktu lima menit sampai waktu yang Jun katakan.Dokter muda itu berhasil membuat janji temu dengan dokter Eva untuk makan malam bersama di restoran khas Jepang ini. Setidaknya akan ada waktu tiga puluh menit sampai satu jam untuk berbincang dengannya."Bagaimana kalau ibu tidak mau datang menemui kita?" Rio menggigit bibir bawahnya. "Ah, tidak tidak! Tepatnya dia tidak ingin menemuiku."
last updateLast Updated : 2021-07-23
Read more

S2 : 44. Tinggal di Apartemen Ibu?

Rio memeluk pinggang Monika erat-erat, menyembunyikan wajahnya yang basah oleh air mata."Tetap seperti ini. Sebentar saja," pintanya dengan suara serak. Seluruh image angkuh dan kasar terpatahkan oleh sisi lemah dan rapuh yang ia tunjukkan saat ini."Aku di sini." Monika tak lagi berniat mengurai pelukan mereka, justru semakin mendekatkan badannya ke arah Rio.Tadinya dia merasa tidak nyaman. Tapi setelah melihat keadaan suaminya, Monika akhirnya luluh. Toh semua orang tidak mengenalnya. Mereka hanya tahu bahwa ia pengunjung di restoran ini. Itu saja."Hanya ada aku di sini. Tidak ada yang melihatmu. Menangislah sepuasmu. Aku akan tetap ada bersamamu." Monika coba menenangkan suaminya, memberikan rasa aman dan nyaman di saat dia membutuhkan belaian kasih sayang seperti sekarang. Puk pukMonika menepuk-nepuk punggung suaminya, berharap tangisnya mereda dan mereka bisa melanjutkan makan malam bersama. Setidaknya sudah sepuluh menit berl
last updateLast Updated : 2021-07-24
Read more

S2 : 45. Makan Malam Bersama

"Ada aku yang akan membantumu bicara padanya." Monika coba meyakinkan Rio agar pria ini tidak lagi menghindari ibunya."Terima kasih," ucap Rio tulus, merapatkan tubuhnya dengan Sang Istri. Mereka meninggalkan bagian depan restoran, menuju ruangan dimana Eva berada.Rio yang mulai terlihat tenang, memanfaatkan momen yang ada. Dia memeluk pinggang Monika dengan erat menggunakan satu tangannya. Sementara itu, tangan yang lain mencengkeram lengan istrinya erat-erat seolah tak ingin wanita ini menjauh darinya barang selangkah pun."Tunggu!" Rio menghentikan langkahnya, tepat sebelum Monika membuka pintu geser satu langkah di depannya."Ada apa?""Aku gugup." Rio kembali menggigit bibir bagian bawahnya, menunjukkan bahwa dia sungguh-sungguh dengan pernyataannya barusan. Dia memang canggung bertemu ibunya. Wanita yang paling ia rindukan selama ini."Tidak apa-apa. Tenang saja," ucap Monika sambil merentangkan tangannya. Dia bersedia dipeluk untuk
last updateLast Updated : 2021-07-25
Read more

S2 : 46. Mati Kutu

"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Rio, menatap Monika dengan pandangan penuh tanda tanya."Kenapa?" Kening wanita 26 tahun itu berkerut, tidak tahu apa yang suaminya bicarakan. "Kita sudah selesai makan, tentu saja tinggal pulang."Raut wajah Rio semakin tak sedap untuk dipandang, seperti menahan sesuatu."Apa? Perutmu mulas mau ke kamar mandi?" tebak Monika tanpa berpikir lebih dulu.Rio menggeleng. Dia kebingungan mencari kata yang tepat untuk mendeskripsikan kemelut di dalam hatinya. Dia gelandangan tanpa uang sepeser pun sekarang. Apa yang akan terjadi jika ibunya bertanya tentang pekerjaan atau semacamnya?"Apa?" Monika mengangkat kedua bahunya dengan tangan terangkat di depan dada. "Aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan."Tanpa menunggu perkataan Rio terucap, Monika beranjak dari duduknya. Dia meraih tas jinjing mungil miliknya dan bersiap melenggang keluar dari ruangan ini, menyusul ibu mertuanya di depan sana yang sedang m
last updateLast Updated : 2021-07-26
Read more
PREV
1
...
678910
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status