Beranda / Urban / Suami Dibuang Sayang / Bab 2441 - Bab 2450

Semua Bab Suami Dibuang Sayang: Bab 2441 - Bab 2450

3330 Bab

Bab 2441

"Tidak penting?" Roby terpana dan terkejut. Di matanya, apa yang dilakukan Michael sama seperti mencari kematian! Aron juga terkejut. Wajar saja. Namun kenapa Sang Master memiliki pandangan berbeda?"Aku tidak setuju. Aku pikir Kelompok Misterius sudah menang. Kakek Fery ditakdirkan untuk hilang dari dunia," ujar sosok hitam itu sambil tersenyum. “Berbeda dengan sebelumnya, sebagai Pemimpin Laut Abadi, sosok itu mengerti sudut pandang pihak lain. Kalau begitu ... pria misterius menang? Kenapa ... kenapa? Kakek Fery jelas-jelas memiliki keuntungan," ujar Aron dengan bingung.Roby hendak berbicara, tapi di dalam pikirannya, segala hal bisa diukur lewat kekuatan. Setelah mendengarkan pendapat dari pemimpin keluarga, Roby menjadi lebih mengerti kepribadian pemilik keluarga. Mustahil kalau dia masih bisa bercanda. Jadi dia mencoba mencari tahu di mana letak perbedaan sudut pandangnya. Sebentar lagi dia mendapatkan jawaban, "Meskipun aku tidak tahu kenapa master begitu yakin, se
Baca selengkapnya

Bab 2442

Michael tersenyum. Pupil mata Kakek Fery melebar setelah melihat senyum itu. Selain itu Kakek Fery seperti melihat sesuatu buruk akan terjadi. Ya. Sangat buruk. Dia seperti melihat senyum dewa kematian. Kulit kepalanya mati rasa. Tubuhnya menggigil ketakutan.Seketika Michael menggenggam pedangnya lebih erat. Kemudian dia mengarahkan pedang itu ke arah Kakek Fery dan mulai memutar pedangnya!Semakin lama putaran pedang itu semakin kencang. Api muncul di dalam putaran pedang itu!Tanah bergemuruh dan bergetar!Di langit, tiba-tiba ada api misterius. Api itu berwarna biru. Para penonton membelalakkan mata mereka. Mereka semua merasakan ketakutan yang luar biasa. Mereka tahu api itu akan menggoncangkan tanah dan langit."Aku kembalikan padamu!" teriak Michael. Dalam pusaran pedang giok, sembilan titik api mengikuti pusaran pedang giok dan melaju dengan kecepatan tinggi ke arah Kakek Fery. Kakek Fery menatap api misterius di langit dan api yang melaju ke arah dirinya. Dia ta
Baca selengkapnya

Bab 2443

"Michael, kamu sungguh kuat."Begitu Michael keluar arena pertandingan, Danu segera menemui Michael. Tampaknya Danu lebih bahagia dibanding Michael sendiri. "Bagaimana? Apa aku sudah cukup terkenal?" Michael tersenyum. "Terkenal! Sangat terkenal. Pertandingan hari ini mengundang banyak orang. Tidak hanya di dalam dan di luar arena, tapi sampai lantai paling atas penuh dengan orang-orang yang ingin melihatmu," Danu begitu bahagia. "Oh ya?" Michael menatap ke belakang. Di samping aula utama ada paviliun lebih kecil di samping kanan dan kiri. Paviliun-paviliun itu memiliki tiga lantai dengan 72 kamar tamu dan lebih dari 80 kamar murid. Setiap kamar tamu memiliki luas 1000 meter. Interior kamarnya cukup mewah. Ada delapan jenis desain kamar. Di luar kamar itu ada kebun, kolam renang. Kemudian di antara dua kamar itu ada lorong penghubung. "Di atas lantai ketiga, ada dua lantai lagi. Di Istana Qishan, itu dinamakan Loteng Langit dan Dunia. Ada 20 kursi di atas yang mewakili 20 ke
Baca selengkapnya

Bab 2444

Bella dan Danu terpana. Bagaimana mungkin Michael berani menyuruh Kapten Pasukan Puncak Gunung Biru menjilat ludahnya kembali yang ada di tanah? Menjilat ludah?Rauf belum pernah bertemu orang seperti Michael. Bahkan di keluarganya sendiri, dia tidak pernah diperlakukan seperti ini. Sorot mata Rauf menunjukkan kemarahan. Dia berkata pada Michael, "Apa kamu bilang? Kamu pikir kamu siapa? Aku beri kamu kesempatan untuk menarik kembali ucapanmu. Kalau tidak ...."Bahasa tubuh Rauf berubah. Seketika suasana dan udara di sekelilingnya berubah dingin. Melihat suasana yang berubah, Bella cepat-cepat mendekati Michael.Energi Michael meningkat tajam. Dia teringat dengan perlakuan yang diterima Bella dari Puncak Gunung Biru. Bagaimana mungkin Michael membiarkan Rauf pergi begitu saja?"Hei, siapa kamu? Pria misterius itu adalah tamu Keluarga Laut Abadi!"Terdengar suara asing. Roby berdiri depan pintu bersama para pelayan Laut Abadi. Rauf tidak terkejut melihat kedatangan Roby. N
Baca selengkapnya

Bab 2445

Roby mengangguk. Dia berjalan mendekati Michael, "Silakan duduk. Perkenalkan pimpinan kami, Theo," Setelah itu Roby menundukkan kepala dan mundur. "Berhasil mengalahkan Kakek Fery dalam waktu lima menit. Kamu benar-benar luar biasa. Silahkan duduk," Theo tersenyum. "Ini adalah mata air zamrud. Salah satu persediaan ramuan awet muda. Ini adalah anggur terbaik. Silahkan diminum," seorang pelayan mendekati Michael dan memberinya minuman. Michael tidak minum tapi dia menatap ke arah pintu. Theo tersenyum seolah-olah bisa melihat pikiran Michael. Dia bertanya, "Anggur memang penting. Orang-orang datang silih berganti."Michael tersenyum dan tidak bicara omong kosong. Dia mengangkat kepalanya dan minum anggur itu. "Kamu ingin meminta bantuan Tabib Huw, benar kan?" tanya Theo.“Ya”, ujar Michael."Dia teman lamaku," seketika Theo berhenti tersenyum. Dia menatap lekat pada Michael, "Jika kita ada di perahu yang sama, urusanmu otomatis menjadi urusanku juga."Pada kesempatan ini, te
Baca selengkapnya

Bab 2446

"Aku harus mengingatkanmu, kalau Buku Kehidupan dan Kematian Racun Surgawi ini adalah buku yang aku tulis secara rahasia. Setelah kamu menandatanganinya, buku ini akan menyatu dengan tubuhmu. Dan jika kamu mengikuti rencana kami dalam pertandingan bela diri, buku ini akan dicerna perlahan oleh tubuhmu. Tapi jika pikiranmu bercabang, buku ini akan menghukummu.” "Kamu tidak perlu terburu-buru mengambil keputusan. Pikirkan saja baik-baik terlebih dahulu.” Michael mengernyit. Dia sulit percaya dengan semua ucapan Huw. Meskipun Huw adalah seorang tabib termasyur tapi Michael tetap harus waspada. Terlebih lagi, sorot mata Theo mengatakan kalau buku ini seperti edisi sementara saja. Michael yakin buku tersebut bukan buku sembarangan dan dia tidak tahu obat apa yang dimiliki oleh Huw. "Kamu sebaiknya pikirkan dulu. Datanglah ke sini lagi kalau sudah yakin,” Huw menyudahi pembicaraan dengan Michael kemudian dia menyambut Roby dan tamu lainnya. Theo menatap Huw dengan tatapan tidak
Baca selengkapnya

Bab 2447

Buku Kehidupan dan Kematian Racun Surgawi menghilang seketika saat nama Michael digoreskan di atas buku tersebut. Telapak tangan kanan dan kiri Michael tiba-tiba berubah. Yang satu berwarna merah dan lainnya berwarna hijau. Danu pucat pasi seperti mayat begitu melihat kejadian ini. Dia tidak mengerti mengapa Michael tetap mau melakukan hal ini. Michael tersenyum dan menepuk pundak Danu, “Jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja.” "Ini seperti yang dinamakan bersiap-siap untuk masuk ke sarang harimau,” Michael tersenyum dan berdiri. “Ngomong-ngomong, jangan beri tahu Bella tentang hal ini. Mengerti?” Danu ragu cukup lama sampai akhirnya dia menjawab, “Jangan khawatir. Aku tidak akan menginjak perahu orang lain karena aku ada di dalam perahu yang sama denganmu. Bella tidak akan mengetahui hal ini tapi kamu harus berhati-hati.” Michael meminta Danu pulang terlebih dahulu untuk menghindari kecurigaan Bella sebelum dia kembali ke kamarnya. Michael tidak ingin Bella mengkh
Baca selengkapnya

Bab 2448

Pertempuran!! Wuzz!!Sebuah pedang berwarna merah darah tiba-tiba menyerang Michael! "Brak!"Michael dan Aron terjungkal oleh kekuatan asing yang sangat besar. Aron terlempar beberapa meter ke belakang. Sementara Michael cukup beruntung. Dia hanya terhuyung mundur dua langkah walaupun tangannya yang menggenggam pedang giok sedikit mati rasa. Sesosok bayangan hitam berdiri di ambang pintu. Michael tidak dapat melihat dengan jelas sosok tersebut karena kamar Aron gelap gulita. Dia hanya bisa melihat gambaran luarnya secara samar-samar saja. Michael hanya melihat bayangan tersebut adalah seseorang yang memakai jubah. Itu saja. Bau darah di dalam kamar semakin kuat hingga membuat orang merasa mual saat dia datang. Michael tidak mempedulikan bau darah yang muncul saat orang itu datang. Dia hanya menatap mata bayangan hitam itu menyala bagai obor. Michael masih gugup sampai sekarang karena kekuatan lawannya sangat kuat hingga mampu membelah serangan dirinya dan Aro
Baca selengkapnya

Bab 2449

"Apa? Mengapa ini bisa terjadi?!” Michael tercengang. Michael bahkan bisa melihat wajah si wanita bayangan hitam lebih jelas dalam kepanikannya karena jarak mereka sangat dekat. Wajahnya pucat tanpa darah seperti hantu. Sorot matanya merah membara mengolok-olok Michael. "Kamu sendirian?” tanyanya sambil tersenyum dingin. Lalu dia membuka mulutnya dengan kasar. Mulut kecilnya memperlihatkan gigi gergajinya yang tajam dan rapi. Pada saat bersamaan, dia berteriak mengeluarkan suara melengking seperti monster yang keluar dari neraka. Michael terkejut dengan auman yang keluar dari tenggorokan si wanita bayangan hitam. Napas hitam darah tiba-tiba menyebar ke seluruh tubuhnya lalu mengikat tangan dan kakinya. Cakar elang si wanita bayangan hitam mencekik leher Michael kemudian mengangkatnya ke udara saat Michael masih belum tersadar dari kekagetannya. "Sekarang kamu mengerti kalau aku tidak main-main?” si wanita bayangan hitam tersenyum dingin. Wajahnya kembali normal. Mich
Baca selengkapnya

Bab 2450

Wajah Pam semakin merona. Pam menggoda Michael dengan matanya saat Michael meminta sesuatu. Di sini? Saat ini juga? Apa tidak akan jadi masalah? Isi pikiran Pam berlarian ke segala arah. Walaupun terdengar gila tapi Pam tidak mungkin menolak permintaan Michael. Tarikan napas Pam tak beraturan. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Akhirnya dia menutup mata seolah-olah sedang menunggu sesuatu. Kulit kepala Michael membeku. Apa yang Pam lakukan? Dan lagi, Michael tidak tertarik pada Pam walaupun Pam sangat cantik hingga banyak pria sulit mengontrol diri saat di dekatnya. "Aku minta Pedang Sakti Pembunuh Iblis,” ungkap Michael tak berdaya. Mata Pam terbelalak mendengarnya. Wajahnya merah padam karena malu. Pam ingin sekali menjatuhkan diri ke tanah! Pam menarik tangannya. Sebuah pedang panjang berwarna merah pun telah ada di genggamannya. "Bagus!” Michael membalikkan tubuhnya setelah menerima Pedang Sakti Pembunuh Iblis dari Pam. "Boom!"Sebuah c
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
243244245246247
...
333
DMCA.com Protection Status