"Aron sudah menganggap remeh orang itu. Meskipun dia menang, kita semua harus tetap tenang."Kemudian, Roby ikut berlutut dan memohon. "Kamu menganggap remeh orang itu? Master Anres sudah melakukannya. Hilang sudah nyawanya. Masih berani kamu berkata seperti itu?" tanya sosok hitam itu dengan marah. Sosok hitam itu mendesah, "Bagaimanapun juga, Master Anres berpikiran pendek. Dengan karakternya seperti itu, dia tetap akan kalah, cepat atau lambat. Aron seharusnya kamu perhatikan pria itu. Jika dia bisa menunjukkan kemampuan yang bagus di masa depan, bukan tidak mungkin dia bisa bergabung di Keluarga Laut Abadi.""Baik," Roby mengangguk. "Aku berharap dia memiliki kemampuan untuk menjadi budak caturku di kehidupan abadiku," ujar si sosok hitam itu dengan nada dingin. Lalu terdengar suara pintu ditutup. Pada saat yang bersamaan di sebuah ruangan. Guru Agung dan para pengikutnya kembali ke rumah dalam keadaan marah. Suara orang-orang yang merayakan kemenangan Michael di luar s
Read more