Pikiranku eros-ku meronta-ronta, membayangkan apa yang terjadi semalam antara Indra dan Resti."Auh," teriakkanku, tatkala jidat ini menabrak pintu kamar yang membisu."Kenapa Bu, kok teriak-teriak?" tanya suamiku."Anu pak, anu," jawabku gugup, hati ini berusaha untuk merahasiakan apa yang ada dalam benakku."Cek, anu apalah? Yuk kita sholat berjamaah!" tungkas suamiku."Iya, iya," jawabku, sambil mengikutinya dari belakang. Ternyata dia sudah siap untuk salat.Kami menuju ke samping rumah mewah ini, tepatnya di Mushollah pribadi milik keluarga Indra.Satpam, tukang kebun, asisten rumah tangga, Lisna, anak pertama dan keduaku, ayahnya Lisna dan aku melakukan sholat berjamaah, sedangkan Indra dan ibu tirinya tidak ikut bersama.Selesai melakukan sholat mereka melakukan aktivitas seperti biasanya, sedangkan aku bersama suami mengelilingi taman belakang rumah, yang sangat luas. Bahkan ada beberapa pohon jeruk madu yang sedang ber
Read more