"Nikah? Kamu sedang tidak bercanda, 'kan?" pekik Jihan, kekasih Ishan yang entah nomor berapa."Yep! Kali ini aku serius," jawab Ishan tegas."Ta—tapi aku belum siap, Shan! Mana mungkin aku menikah secepat ini? Lagi pula aku masih ingin mengejar cita-citaku untuk menjadi model internasional," terang Jihan.Mendengar perkataan Jihan, Ishan menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Melainkan bingung, bagaimana cara memberikan penjelasan yang tidak menyakiti dan melukai harga diri wanita yang sudah terlanjur percaya diri itu."Begini! Aku tidak akan menghalangi karirmu. Karen ...." "Iya! Aku tahu kamu san.nempel di perutku. Apalagi setelah punya anak. Aku akan sulit bagiku untuk keluar rumah bersama teman-temanku! Aku belum siap, 'Shan! Maaf," sahut Jihan yang tidak membiarkan Ishan menyelesaikan kalimatnya.Mendengarnya, Ishan justru tersenyum geli. Ia merasa bahwa dirinya konyol."Kenapa senyummu seperti itu? Apakah
Baca selengkapnya