Bunyi pintu kembali terdengar, terbuat dari kayu jati tua yang menimbulkan suara berat setiap terbuka. Kali ini di iringi langkah lebih dari satu orang. Menandakan bukan Tina, atau penjaga yang datang. Derap langkah dari sepatu boots, membuat hati Kara bergejolak. Dia tak sabar melihat siapa yang masuk ke ruangan, ketika berapa pria berseragam mendekat ke arah Tina dan dirinya. Tangis histeris Kara meledak. "Lapor, ada dua orang di ruangan," "Tenang, Bu. Kalian tidak apa-apa." "Kunci di mana?" "Ada pada salah satu pelayan bernama Tina," jawab Elisabeth tangkas. Setelah apa yang di alami. Perasaan Kara masih belum stabil, membuat Elisabet ber-inisiatif memegang kendali. Kekurangan gizi, sinar matahari, di dera ketakutan akan siksaan Garvin, dan segala ketidakpastian. Mengaduk semua rasa dalam diri Kara, tubuhnya bergetar hebat ketika seorang petugas wanita membuka borgol. Dia membopong Kara keluar dari ruangan. Sinar matahari meny
Terakhir Diperbarui : 2021-10-20 Baca selengkapnya