Home / Romansa / Fake Marriage / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Fake Marriage: Chapter 41 - Chapter 50

75 Chapters

Bab 41- Pertemuan Yang Tidak Diharapkan

  Pertemuan yang tidak diharapkan   Baskara masih tetap membisu. Tangannya ia genggam sekuat tenaga. Ingin rasanya ia membagi pikiran yang sedang mengganggunya pada kakak satu-satunya itu, namun bayangan Juna yang akan merasa menang menari-nari di benaknya. Bisa saja Juna justru mendukung ide konyol orang tua korban. Jika Baskara menyetujui permintaan orang tua korban untuk menggantikan calon suami korban yang meninggal di tempat kejadian saat kecelakaan naas itu terjadi,  pastilah Juna akan merasa menang dan mungkin saja membatalkan rencana perceraiannya dengan Lily. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat. Tidak! Ia tidak akan menceritakan hal itu. Ia lebih baik mengubur dalam-dalam ide gila orang tua yang sama sekali tidak dikenalnya.    Baskara mengacak-acak rambutnya, memancing tatapan curiga Juna. "Apa ada hal yang mengganggumu?" Juna mencoba menerka permasalahan yang sedang menimpa adikny
last updateLast Updated : 2022-04-07
Read more

Bab 42 - Pingsan

Pingsan "Untuk apa, Bu?" Baskara berpura-pura tidak tahu maksud ibu itu. "Menyampaikan maksud saya agar mas bersedia menjadi pengganti calon menantu saya yang meninggal dunia karena kecelakaan kemarin," jawab sang ibu dengan sangat yakin. "Maaf, Bu. Saya tidak pernah mengatakan setuju untuk permintaan Ibu kemarin. Saya juga tidak memiliki kewajiban untuk menyetujui permintaan Ibu. Mohon maaf sekali lagi. Saya tidak bisa mengabulkan permintaan Ibu." "Mengapa tidak bisa?" Ibu itu masih bersikeras ingin permintaannya diterima Baskara. Wanita itu benar-benar ingin menjadikan Baskara sebagai pengganti calon menantunya yang sudah meninggal kemarin. Sudut mata Baskara menangkap kehadiran Lily yang berjalan melambat ke arahnya. "Karena, saya sudah memiliki tunangan, yang akan segera saya nikahi," jawab Baskara mantab. "Dia ada di sini sekarang." Wanita itu bergeming. Pandangannya ia edarkan ke semua arah, berusaha mencari sosok gadis yang ada di sekitar tempat mereka berada saat ini. Ke
last updateLast Updated : 2022-04-09
Read more

Bab 43 - Lily Mana?

 Lily mana? "Lily!!!" Seru Juna panik seraya dengan cepat menarik tangan Lily hingga tubuh Lily jatuh ke dalam pelukannya. Ponsel Juna yang belum dimatikan, membuat Baskara dapat mendengar seruan panik Juna. Baskara mematikan telponnya dan bergegas menyusul kakaknya yang saat ini sedang berada di lobi rumah sakit. Pegawai unit gawat darurat dengan sigap menyiapkan brankar untuk Lily. Begitu brankar itu tiba, Juna dengan segera meletakkan tubuh Llily yang sudah begitu lemah dan pucat. Petugas UGD akhirnya membiarkan Juna tetap di dalam ruangan UGD, setelah gagal meminta  Juna untuk menunggu di luar, karena langsung ditolak Juna. "Saya suaminya, dan saya berhak melihat dan menyaksikan  pemeriksaan istri saya." Juna menolak permintaan sang petugas. Ia masih bersikukuh untuk menemani Lily. Ia tidak ingin melewatkan sedikitpun kesempatan untuk menemani Lily. 
last updateLast Updated : 2022-04-12
Read more

Bab 44 - Obat

  Obat   Juna berpikir keras. Bagaimana mengatakan pada sang kakek jika Lily sebenarnya sudah ada di sini tanpa menceritakan keadaan Lily saat ini? Ia berjalan pelan tak tentu arah. Kepalanya tak berhenti berpikir, hingga langkah kakinya tiba kembali di depan ruang UGD. Saat tangannya hendak mendorong masuk pintu kaca yang berukuran besar itu, tiba-tiba pundaknya ditepuk seseorang.   Sialan! Juna tersentak kaget, memaki seraya menengok ke belakang. Dilihatnya seorang pria tambun yang menggunakan seragam khas ruangan UGD, berdiri dengan ramah di belakangnya.   "Cari siapa, Pak?" Pria itu menatap Juna setengah keheranan.    "Istri saya. Tadi istri saya tiba-tiba pingsan dan dirawat di sini." Juna kembali mengayunkan langkah dan mengangkat tanganya hendak mendorong pintu besar itu.   Kening pria itu berkenyit. "Tidak ada pasien di ruang UGD, Pak. P
last updateLast Updated : 2022-04-15
Read more

Bab 45 - Jangan Kau Terima!

 Jangan Kau Terima! Lily menatap wajah Juna dengan seribu satu tanda tanya. Mengapa harus itu yang menjadi obat bagi kakek tua itu? Mengapa? Apakah sang kakek tidak merestui rencana mereka untuk bercerai tahun depan? Apakah artinya sang kakek lebih memilih Juna sebagai suami sah Lily? Juna memapah tubuh Lily dan mendudukkan tubuh ramping itu ke kursi tepat di sebelah pembaringan sang kakek. "Tenanglah. Kita akan mengurus hal ini secepatnya. Sekarang tugas kita menjadi pendengar yang baik bagi kakek. Yang penting kakek senang hari ini, jadi bisa segera pindah ke kamar rawat inap." Juna berusaha meyakinkan Lily bahwa ia akan mengurus permintaan sang kakek secepatnya. Lily yang masih terkejut tidak merespon pernyataan Juna. Ia justru sibuk dengan perasaannya sendiri. Benarkan tebakanku. Permintaan aneh inilah yang ia takutkan dan akhirnya terjadi, dan dirinya sama sekali tidak memiliki persiapa
last updateLast Updated : 2022-04-18
Read more

Bab 46- Takdir

Takdir "Apa maksudmu?" Pikiran Baskara seketika teringat pada bungkusan yang hendak diberikan Juna padanya. Apa bungkusan itu yang dimaksud gadis ini, pikirnya dalam hati. "Apakah kau belum pernah bertemu sekali pun dengan orang tua ku?" Gadis itu memandang Baskara dengan ragu. Mamanya mengatakan jika sudah bertemu dengan penyelamatnya, tapi mengapa sang penyelamat justru mengatakan hal sebaliknya. Baskara terdiam. Ingin dirinya mengatakan yang sebenarnya namun hatinya menolak dengan keras. Perasaannya tidak enak. Apa pun yang akan ke luar dari bibirnya, seperti akan membawa kesialan dalam hidupnya. "Mengapa dirimu sangat ingin tahu hal itu?" Giliran gadis itu yang terdiam dan kembali melemparkan tatapannya ke arah dua kupu-kupu yang sedang asyik terbang di sekitaran bunga-bunga yang ada di taman itu. "Aku hanya ingin memastikan jika orang tuaku tidak melakukan hal-hal yang akan membuat malu diriku." Baskara berdeham. "Aku menolak permintaan kedua orang tuamu." Gadis yang dudu
last updateLast Updated : 2022-05-09
Read more

Bab 47 - Seandainya

Seandainya "Apa yang baru saja kamu katakan, Lily?" Baskara menatap lekat gadis di depannya yang kini tertunduk dalam, tidak berani menatap dirinya. Dunianya hancur berkeping selaksa cermin dan pecahannya tercerai berai tak tentu arah di lantai. Ingin rasanya menangis, tapi Baskara masih cukup waras untuk menjaga wibawanya di depan gadis pujaannya. Tapi, rasa perih terhantam palu besar menyesakkan dadanya ketika mendengar kalimat demi kalimat mengalir tersendat dari bibir Lily. "Bolehkah aku tidak mempercayai semua ucapanmu, Lily?" suara Baskara menyayat dinding hati Lily. Gadis itu sudah bisa menebak apa yang akan terjadi pada pria di depannya itu saat dirinya menyampaikan permintaan kakek tua itu. Satu kata yang begitu dinanti sebagian besar orang tua di dunia ini ketika anak mereka menikah. Satu kata yang sangat dinanti pasangan muda yang baru saja selesai mengikat janji suci di depan penghulu. Cucu. Dan satu kata itu membuat dunia Baskara hancur luluh lantak tak bersisa, membu
last updateLast Updated : 2022-05-10
Read more

Bab 48 - Lontong Kari

"Kak..." Baskara begitu terkejut melihat perubahan di wajah Juna. "Ingatkan dirimu jika kau yang pertama kali menolak permintaan kakek. Ingatkan dirimu jika kau yang memilih pergi lebih dulu sebelum bertemu dengan gadis yang hendak kakek jodohkan pada salah satu dari kita. Sekarang, setelah semua terlambat, kau dengan seenaknya menyalahkan kakek?" Juna menjadi murka. Lily yang merasakan adanya hawa panas dari Juna segera mengambil inisiatif untuk menyentuh lengan pria itu. "Sst, sudah. Nggak enak. Ini masih di lingkungan rumah sakit," tegur Lily sepelan mungkin. Ia merasa tidak enak dengan pegawai kantin yang sesekali menoleh ke arah mereka. Juna menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Kau pikirkan sendiri langkah apa yang sebaiknya kau ambil. Jika kau tanya aku, kau bisa menilai sendiri dari percakapan kita sejak awal. Aku pergi dulu." Juna menarik tangan Lily, mengajak gadis itu untuk meninggalkan kantin rumah sakit. Wajahnya tiba-tiba kaku. Ia paling benci jika harus mengungkit-
last updateLast Updated : 2022-05-16
Read more

Bab 49 - Status

Status"Menambah satu hari lagi? Memangnya kakek masih harus menjalani satu tes lagi sebelum ke luar dari rumah sakit?" Juna menatap heran Pak Broto.Lelaki tua itu malah terkekeh. "Kakek masih mau di sini sehari saja. Besok kamu jemput kakek, sendirian saja. Biarkan Lily menyiapkan makanan untuk kakek."Wajah Lily langsung berubah. Ia mengira jika sang kakek hendak memberikan waktu khusus pada dirinya dan Juna untuk mewujudkan keinginannya. Namun ternyata, dugaannya salah. "Baik, Kek. Lily akan memasak masakan yang enak khusus untuk kakek." Pak Broto mengangguk. "Sekarang kalian pulanglah. Kamu, Juna. Antarkan istrimu berbelanja, biarlah Baskara yang menjaga kakekmu di sini. Besok barulah kamu jemput Kakek.""Baik, Kek." Juna dan Lily langsung pamit dan ke luar dari ruangan itu. Mereka berdua berjalan beriringan, tanpa berbicara sedikit pun. Mereka sibuk dengan pikiran mereka sendiri.Pak Broto mengalihkan tatapannya ke arah Baskara yang sejak tadi hanya menunduk, sibuk dengan pons
last updateLast Updated : 2022-07-01
Read more

Bab 50 - Luka Tak Berdarah

Lily menganggukkan kepalanya. "Iya. Aku akan memperjelas statusku sekarang pada Baskara." Ia sudah bertekad untuk menghentikan laju perasaannya pada Baskara. Ia harus segera membuat batasan sendiri pada dirinya, paling tidak untuk saat ini hingga satu tahun ke depan. Ia harus bisa menetapkan pada siapa dirinya harus berlabuh saat ini. Mobil Juna akhirnya membawa mereka berdua ke kediaman Pak Broto. Juna memandang sekitarnya. Para asisten sudah mulai berbenah dan membersihkan semua bagian rumah, termasuk halaman dan kebun tempat biasanya Pak Broto menghabiskan waktunya. Lily membawa sebagian kecil barang belanjaannya, sedangkan sisanya dibawa oleh Juna. Setengah jam kemudian Lily sudah sibuk menata belanjaannya dan memisahkan mana yang akan ia masak hari ini, mana yang akan dimasaknya esok pagi. Juna duduk mengamati kegiatan Lily dalam diam sambil sesekali memeriksa ponselnya. "Lily!" panggil Juna, saat Lily berdiri di dekatnya menata coklat, keju dan mentega di meja makan. Lily m
last updateLast Updated : 2022-07-03
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status