Karena masih merasa hatinya tidak bisa tenang, Zidan yang belum sama sekali pernah bertemu Ana setelah berbulan-bulan, akhirnya kembali datang ke kafe Ana, tapi hanya sekedar duduk di mobil yang berhenti di seberang jalan. Zidan hanya berharap kalau bisa melihat wajah Ana meski sekilas. Hingga keinginannya itu benar-benar terkabul, Zidan melihat pintu kafe terbuka dan Ana berdiri seakan sedang menahan pintu itu untuk seseorang, Zidan terkejut ketika melihat siapa yang keluar. Ana membukakan pintu untuk Mikayla, tersenyum hangat pada gadis itu. "Ingat ya, Mik! Jangan melakukan hal aneh-aneh atau berpikir untuk mengugurkan kandungan itu. Besok kita ke rumah sakit untuk memeriksakan," ujar Ana. Mikayla mengangguk, kemudian mengulas senyum untuk Ana. "Terima kasih ya, Kak! Meski aku sangat jahat, tapi Kak Ana masih mau membantuku," ucap Mikayla yang terharu dengan kebaikan Ana, melupakan sejenak kekurangan Ana dan meng
Last Updated : 2021-06-21 Read more