Home / Romansa / Bos di Atas Normal / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Bos di Atas Normal: Chapter 1 - Chapter 10

27 Chapters

01. Peluang Besar

Setahun penuh Violet menghabiskan waktu mengagumi dalam diam.Setahun penuh juga Violet sekadar menatap tanpa ingin mendekat.Kenapa ia betah sekali memendam perasaan? Sejauh ini ia bahkan tidak pernah mencoba berusaha. Kenapa memulainya saja ia enggan? Setidaknya cobalah dengan cara sederhana.Memang mudah untuk berucap, menasihati orang lain dan mendadak menjadi orang bijak. Violet paham bagaimana kalimat semacam itu sering kali tertuju padanya. Hanya saja, Violet cukup menanggapinya dengan senyuman, tentu sembari mengatur napas untuk mengendalikan diri.Alasannya, Violet tidak berminat mengungkapkan pendapat. Bukan berarti ia tidak peduli, tetapi ia sendiri yakin bahwa alasan yang terlontar darinya pasti akan selalu disanggah dengan kalimat yang terkesan menyudutkan. Sifat manusia kebanyakan seperti itu bukan?Dan dari sekian banyak manusia, sahabat paling ia percayai termasuk ke dalamnya, Grey, yang kini kembali melontarkan pertanyaan yang sama sepe
last updateLast Updated : 2021-05-04
Read more

02. Sekretaris Baru

Kesempatan sedang terbentang luas.Sejak Nolan mengaku tentang tipe idealnya, Grey sibuk mencari referensi mengubah Violet untuk membantunya dalam strategi mendapatkan sang CEO. Grey sampai bertanya pada semua teman perempuannya bagaimana berpenampilan seksi dan menarik.Grey tidak mau Violet hanya terlihat seksi, dia juga menginginkan Violet mampu mengeluarkan daya pikatnya. Kemudian ia mendapat saran dari salah satu temannya bahwa untuk terlihat menarik, Violet harus menonjolkan kepribadiannya, dengan begitu otomatis aura alami nan kuat akan muncul dengan sendirinya. Namun, Violet juga dituntut untuk memperhatikan semua aspek penunjang dari mulai hal yang terkecil seperti cara bersikap maupun gaya pakaian.Mulai saat ini Violet tidak boleh asal memilih pakaian. Model pakaian yang membalut tubuhnya harus memenuhi kriteria Grey, tidak boleh ada bantahan. Pria itu bilang, jika usaha tanpa konsistensi itu ibarat sebuah lagu tanpa iringan musik.Perkataan Grey t
last updateLast Updated : 2021-05-04
Read more

03. Penguntit

Violet pikir fakta yang ia dengar sendiri tentang Nolan akan mengubah perasaannya, atau paling tidak mengurangi persentase yang semula penuh.Namun, nyatanya tak ada yang berubah dari Violet. Perasaannya pada Nolan tidak berubah, masih sama, masih sangat menyukai pria yang sudah jelas-jelas tak menghargai seorang wanita.Masih menjalankan misinya dan masih menyimpan harapan untuk bisa menjadi bagian dalam hidup Nolan.Violet segila itu.Bagi Violet, Nolan tetap memukau, tetap mendominasi, bahkan tetap mampu membuat kinerja jantungnya berpacu kacau. Violet tidak mengerti mengapa pengaruh Nolan begitu besar. Terkadang, Violet juga berpikir, apa ketika Nolan menikah ia baru akan benar-benar berhenti?Violet mungkin sudah meletakkan seluruh hatinya pada Nolan, sekalipun Nolan tidak tahu bahwa Violet mencintainya sebesar itu. Hanya Violet yang mampu menyimpan rasa dalam waktu lama dan selama itu pula sibuk untuk berpura-pura.“Untuk bulan d
last updateLast Updated : 2021-06-05
Read more

04. Model Majalah Dewasa

“Siapa Nolan yang kamu maksud? Saya?” Violet terbelalak ketika pria lain datang. “Bukan. Memang yang namanya Nolan cuma Anda.” Violet sengaja terlihat sinis. “Saya juga Nolan. Arnolan Bregi.” Sepertinya meladeni dua pria sinting sekaligus akan menyusahkan. Violet harus segera pergi dari kafe. Jangan sampai Nolan memergokinya di tempat ini. “Maaf, aku harus cepat-cepat pergi, permisi.” Violet melewati begitu saja dua pria yang mengganggunya. “Mau ke mana? Saya bisa jadi Nolan yang kamu maksud!” Violet mengabaikannya. Dia kesal setengah mati.   ***   Violet sebenarnya ingin menyembunyikan apa yang selama ini ia rasakan dari Grey. Namun, setelah berpikir ulang, Violet tidak bisa terus mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja saat Grey bertanya. Sejak semalam kepala Violet terus berkecamuk. Dia tidak mau membuat Grey kecewa, tetapi ia juga tidak bisa menjadikan itu semakin menambah b
last updateLast Updated : 2021-06-09
Read more

05. Kenyataan Pahit

“Violet sehari tidak berulah sepertinya mustahil. Ibarat peribahasa, kertas yang direndam di air pasti basah.” Flo terlihat menggebu-gebu. Setelah berpapasan dengan Nolan dan Violet tadi, Flo langsung berasumsi sendiri kemudian mendoktrin orang lain dengan asumsinya tersebut.“Sudah biasa kalau Violet menggoda Nolan. Buktinya mereka satu ruangan. Itu pasti ide Violet. Tapi, yang tadi bukan peribahasa, tapi perumpamaan.” Luna kali ini menyahut, mengoreksi di akhir.“Aku membaca peribahasa tahun 2021. Yang kau baca mungkin peribahasa yang sudah lama, jelas beda.” Flo ini memang tipikal yang tidak mau disalahkan meski jelas bersalah. Sudah hal yang biasa jika Luna hanya mengiyakan meski sebenarnya gatal untuk mengajak berdebat.Daripada memperdebatkan masalah peribahasa, Luna lebih tertarik untuk membahas Violet dan Nolan. “Apa Violet itu memakai pelet? Kalau iya, aku ingin tahu ia memakai pelet apa. Mungkin aku bisa mengik
last updateLast Updated : 2021-06-13
Read more

06. Pelangi Setelah Hujan

Violet menyukai hujan. Sangat. Hujan memberikan Violet ruang untuk menciptakan kebahagiaannya sendiri, kebahagiaan dari mengekspresikan diri dengan bebas. Semenjak kecil, Violet selalu menantikan datangnya hujan. Saat-saat di mana Violet bisa tertawa lepas bersama anak-anak seusianya, bermain kubangan air di atas rerumputan, lalu berlari berkejar-kejaran. Hujan juga selalu mengingatkan Violet tentang sebuah pertemuan. Pertemuannya dengan anak lelaki yang umurnya sekitar dua atau tiga tahun lebih tua darinya. Waktu itu Violet masih duduk di bangku SMP. Ada seorang anak lelaki yang baru turun dari bus menarik lengan Violet. Anak lelaki yang tidak Violet kenal langsung memarahinya karena Violet menari di bawah guyuran hujan. Dia bilang, hanya orang gila yang bermain hujan. Dia juga bilang, hujan itu simbol kesialan. Saat itu juga Violet menentang dengan lantang. Sungguh bukan sebuah pertemuan mengesankan. Justru pertemuan itu adalah perta
last updateLast Updated : 2021-06-16
Read more

07. Kedatangan Nolan

“Bos—Bos ke sini?” Violet terkejut dengan kedatangan Nolan.“Bos kenapa ke sini? Ada masalah di perusahaan? Atau ada pekerjaan yang harus saya selesaikan?” cerca Violet.“Tidak ada apa-apa. Saya datang kemari cuma ingin memastikan.”“Memastikan apa Bosse?”Keberanian Nolan luntur seketika. Berhadapan dengan Violet secara langsung bisa begitu sulit. Nolan kehilangan kata-kata di depan Violet.“Bosse?” Violet heran, karena Nolan hanya diam di tempatnya.“Bosse?” Violet memanggil sekali lagi.“Ah, iya.” Nolan seperti baru sadar. “Saya ingin melihat kamu apakah baik-baik saja atau tidak.”Jujur, Violet semakin bertambah bingung. Dia merasa Nolan menjadi aneh, datang ke rumah sakit hanya untuk memastikan Violet baik-baik saja, terdengar tidak biasa. Wajar karena Nolan atasannya langsung, tetapi Nolan juga seorang CEO, meskipun Viole
last updateLast Updated : 2021-06-19
Read more

O8. Pasti dan Tepat

Violet meminta izin pada Nolan untuk tidak masuk kerja dulu, ia masih ingin menemani Easton di rumah sakit. Meskipun Easton sudah sadar sejak kemarin, tepat setelah Nolan pulang. Bahkan kabar baiknya, kondisi Easton sudah jauh lebih baik sekarang.“Bosse, boleh tidak?” Violet mencoba bernegosiasi dengan Nolan. Selama lima menit ia menghubungi Nolan hanya ada perdebatan di antara mereka.“Empat hari itu terlalu lama, Violet.” Dari nada suaranya Nolan jelas kesal.“Cuma sampai Ayah pulih, Bosse.” Violet masih saja gigih. Dia ingin merawat ayahnya meski sang ayah sudah dinyatakan boleh pulang dari rumah sakit. Kekhawatirannya terhadap Easton disebabkan karena penyakit jantung yang diderita Easton masih sering kali kambuh, meski Easton ditangani dengan baik oleh dokter, Violet belum sepenuhnya puas.“Bosse.” Kali ini Violet merengek.Nolan mendengus kesal. “Sekalian saja seminggu kamu tidak masuk ke
last updateLast Updated : 2021-06-23
Read more

09. Pembahasan Perjodohan

Menerima kenyataan bahwa dirinya telah dijodohkan dengan pria yang sama sekali tidak ia kenal berhasil mengurangi rasa kepercayaan Violet terhadap sang ayah.Lebih tepatnya, Violet kecewa dengan Easton.Violet tidak pernah membantah perintah Easton selama ini. Violet sudah menjadi gadis penurut kesayangan Easton. Bahkan, sekalipun Easton selalu menekan Violet untuk terus berprestasi, terus membanggakan orang tuanya, tetapi Violet tidak pernah protes dan selalu berusaha mewujudkan keinginan Easton.Hanya satu waktu Violet merasa lelah, dia tidak sanggup menuruti permintaan Easton, itu terjadi ketika Easton memintanya menerima perjodohan dengan anak dari rekan bisnis sang ayah.Satu waktu dan pertama kalinya Violet menentang Easton.Violet menunjukkan bahwa ia adalah seseorang yang bebas. Dia tidak mau terikat perjodohan yang membatasi ruang geraknya, mengikat masa depannya dengan pria yang belum tentu ia cintai, terlebih terjebak dalam ruangan penga
last updateLast Updated : 2021-06-26
Read more

10. Suasana Hati Buruk

Langit cerah hari ini berbanding terbalik dengan wajah suram Violet.Aura Violet seperti tertutup kabut awan.Tidak biasanya Violet menunjukkan terang-terangan suasana hatinya. Paling tidak, Violet akan membuatnya terlihat tidak kentara, tidak seperti sekarang yang sangat mudah ditangkap. Grey bahkan sudah mampu menebak ada sesuatu yang terjadi dengan Violet meski jarak wanita itu masih terpaut lima meter darinya.Grey menebak jika itu mengenai ayahnya.“Bagaimana keadaan ayahmu?” tanya Grey saat Violet mulai dekat.Violet menghentikan langkahnya ketika jaraknya dengan Grey hanya satu meter. Dia sempat menghela napasnya. “Ayah sudah sembuh,” jawabnya tidak bersemangat.Dari sana Grey mengira itu bukan lagi soal ayahnya, ada masalah lain yang Violet pikirkan sekarang. “Jika ayahmu sudah sembuh, lalu apa yang membuatmu lesu?”Violet menatap Grey sekilas sebelum menjatuhkan pandangan ke sisi yang lain
last updateLast Updated : 2021-06-29
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status