Home / Romansa / Malam Tanpa Noda / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Malam Tanpa Noda : Chapter 61 - Chapter 70

278 Chapters

Kecantikan Tak Terkalahkan

Malam Tanpa NodaBab 60  Putra mengantar Airi hingga ke rumahnya. "Kakak, hati-hati.” Airi tersenyum kepada Putra. Lelaki itu terpana dengan paras ayu milik wanita itu.  “Apakah boleh aku memilikimu,” lirih Putra. Ia menatap manik hitam Airi sebelum menjalankan mobil.“Apa maksud Kakak.” Mengernyit heran. “Eh, apa? Tadi aku ngomong apa, ya?” Putra mengaruk kepala dan menampilkan sederetan gigi putihnya. “Sudah malam, besok Kakak jemput.” Putra melambaikan tangan ke arah Airi yang masih berdiri dengan tatapan linglung.‘Mungkin aku salah denger.’ Airi melambaikan tangan ke arah Putra.Empat mata mengintip di balik pintu, mereka bergegas kembali duduk di sofa berpura-pura berbincang. Airi masuk ke kamar sebelumnya berpamitan dulu ke pada orang tuanya.“Dasar anak muda sekar
last updateLast Updated : 2021-07-22
Read more

Wanita Lain

Malam Tanpa NodaBab 61   Mak Imah, tersenyum dan melirik suaminya. Putra tak berkedip menatap Airi. Wajah Airi memerah bagaikan kepiting rebus.  Ali mencubit perut Putra, ia meringis kesakitan." Kak Putra, jaga matanya bukan muhrim," celetuknya. Putra mengaruk kepalanya dan bersikap kikuk. Ingin rasanya ia memberi pelajaran kepada bocah itu--Ali. Sikapnya yang blak-blakan membuat Putra gemas. "Bang Putra, sudah lama di sini?" tanya mak Imah dengan logat betawi asli. Ia menarik kursi di samping suaminya dan menyendokkan nasi goreng ke piring Bima kemudian. bergantian dengan piring yang lain. Terakhir menuangkan ke dalam piringnya. Seperti itulah seorang istri dan ibu. Jika, berada di meja makan. "Dia dari subuh sudah sampai," ucap Bima. Lelaki tua itu terkekeh. Bima mengintip Putra dibalik jendela yang sedang berbincang dengan bi Nina. "Ti-tidak, Mak. Aku datang jam enam." Putra melirik Airi yang masih
last updateLast Updated : 2021-07-23
Read more

Nyeri

Malam Pertama Tanpa Noda Bab 62 Putra keluar toilet dengan tubuh yang lemas. Biasanya, ia kuat makanana pedas. Namun, kali ini tubuhnya tak bisa menerima. "Airi ...." Putra mencari keberadaannya. Ia tak menemukan wanita itu. Seorang karyawan lain memberikan ponselnya kepada Putra. "Ini Pak ponselnya." "Ke mana Bu Airi?" "Ia sedang ada urusan mendadak." Putra berjalan ke ruangannya dengan tangan meraba dinding. "Pak Putra, baik-baik saja?" tanya seketarisnya. Airi memberi tahukan keadaan Putra padanya. "Tubuhku terasa lemas," ucapnya lirih. "Bagaimana kalau kita ke rumah sakit?" "Baiklah. Aku tunggu di sini saja." "Saya hubungi supir dulu." Di dalam ruangan Airi. Wanita itu sedang duduk mengetuk-ketuk pulpen ke meja. Hatinya gusar dan resah. 
last updateLast Updated : 2021-07-25
Read more

Rasa itu

Malam Tanpa Noda Bab 62 Airi hendak mengetuk pintu ruangan yang bertulis VIP. Ia mendengar suara tawa wanita. Perlahan membuka pintu untuk mengetahui siapa wanita itu. Wanita yang berpakaian dress panjang tanpa lengan dengan rambut yang tergerai indah. Matanya coklat dan senyumnya manis. Airi menatap mereka yang saling bersenda gurau. "Beb, kamu ada-ada saja. Mana ada yang seperti itu. Kamu lucu banget," ucap wanita itu. Ia memasukkan makanan ke dalam mulut Putra dengan mengunakan sendok. Putra mengunyah pelan. "Ya Allah, ada apa dengan hatiku. Mengapa rasa sakit ini menusuk ke dalam hati. Ada apa denganku," lirihnya. Ia menarik napas dalam dan mendorong pintu ruangan Putra. Tak lupa mengucapkan salam. Dua insan yang sedang tertawa berhenti berkata dan menoleh ke arah Airi yang masuk ke dalam ruangan tersebut."Maaf, apa aku menganggu kalian," ucapnya berbasa-basi
last updateLast Updated : 2021-07-27
Read more

Berbeda

Malam Tanpa NodaBab 64 "Airi! Airi!" panggil Putra. Airi pura-pura tak mendengar. Ia berjalan lebih cepat dari biasanya. Masuk ke lift dan menutup tanpa menatap Putra. Di dalam lift, Airi memijit keningnya. Ia tak ingin berpapasan dengan Putra. Menghindarinya bukan pilihan tepat. Putra berlari di tangga darurat dengan napas terputus-putus. Ia terus melangkah tanpa henti. Pintu lift terbuka. Putra sudah berdiri di depannya. Airi terkejut dengan kehadiran Putra. "Airi ...." Putra tersenyum. Matanya berbinar. Airi menatapnya tajam. "Kakak! Apa-apaan, sih!" ucapnya. Matanya membulat sempurna. Putra tetap memasang wajah manisnya. "Kamu dipanggil gak nengok." Napas Putra naik turun. Keringatnya membasahi wajahnya. "Oh, Kakak manggil aku. Maaf, aku tak dengar." Airi kembali melangkah menuju ruangannya. Putra mengikutinya dengan waja
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

Dilamar

Malam Tanpa NodaBab 65 Di rumah Airi, seorang laki-laki bertemu dengan Bima. Lelaki itu ingin berbicara kepada orang tua Airi. "Saya kemari, ingin melamar Airi sebagai istri saya. Apa Anda mau memberikan restu untuk saya," ucap lelaki itu dengan lantang. Bima dan mak Imah saling pandang. Apakah mereka berhak melakukan ini semua. ***"Airi, kamu sudah pulang?" tanya Bima. Airi baru saja masuk ke dalam rumah."Sudahlah Yah. Kalau belum Airi belum kelihatan di rumah." Ia terkekeh mendengar ucapan Ayahnya."Eh, iya. Kamu mandi dulu. Ayah ingin bicara." "Ada apa? Serius banget." Airi menatap raut wajah Bima. "Sudah mandi dulu. Ayah tunggu di ruang keluarga." Bima mengelus puncak kepala anaknya yang tertutup hijab. "Ya, sudah. Airi mandi dulu nanti menyusul." Airi berjalan menaiki tangga. Ia heran den
last updateLast Updated : 2021-07-29
Read more

Galau

Malam Tanpa NodaBab 66   Airi bergeming, melihat lelaki yang tersenyum memesona. Lelaki itu mengenakan kemeja hitam dan celana levis merek terkenal. Diikuti oleh keluarganya.  Membawa beberapa parcel buah dan kue yang tersusun cantik. Tak lupa beberapa paper bag berisi pakaian muslim untuk Airi. Airi tak menyangka dengan kegilaan ini. Sejak kapan lelaki itu menyukainya. Sedangkan, Airi tak pernah tahu.  Lelaki itu hanya terlihat bersahabat dan tak bermaksud macam-macam dengannya.  Jawaban apa yang harus ia katakan. Menerima atau menolak lamaran tersebut. Keputusan yang sulit dan membingungkan.  *** "Hai, Cantik!" sapanya dengan senyum ciri khas. Deretan gigi putih yang terawat menambah ketampanannya.  "Fa-fajar kamu!" hardik Airi. Ia tak tahu harus berbicara apa.  Airi tak menyangka kalau Fajar hendak melamarnya. Ia tak perna
last updateLast Updated : 2021-07-31
Read more

Cinta Terungkap

Malam Tanpa Noda Bab 67   Airi membuka pintu perlahan, sebuah paperbag berada di meja makan."Airi, ini ada paket untukmu," ucap mak Imah. Ia menyodorkan paperbag itu kearah Airi.  "Ini apa, Mak?" Airi membuka dan mengeluarkannya. "Lihat saja!" Ia meninggalkan Airi sendirian di meja makan.  Sebuah gamis coklat lengkap dengan kerudungnya.'Cantik,' ucapnya lirih. Ia menempelkan gamis itu ke tubuhnya.'Pas sekali,' ucapnya riang. "Kamu mandi dan bersiap-siap untuk pergi," perintah mak Imah. Ia membuatkan kopi untuk suaminya yang berada di ruang TV. "Kita mau ke mana?" Airi mengernyit heran dengan sikap ibu tirinya. "Sudah mandi! Nanti kamu akan tahu sendiri. Ayah sudah mengizinkan kamu pergi malam ini." Mengandeng Airi masuk ke kamar. Setelah mandi, memperintahkan Airi untuk duduk di meja rias. "Airi mau di apain, Mak?"  "Sudah diam dan nurut sa
last updateLast Updated : 2021-07-31
Read more

Lamaran

Malam Tanpa Noda Bab 68SELAMAT MEMBACA ❤❤❤ Putra datang dengan Adel dan Bram-- suami Adel. Adel adalah wanita yang dicurigai Airi sebagai kekasih Putra. Ternyata, ia adalah teman dekat Putra sewaktu kuliah. Pemuda itu meremas jarinya, suhu badannya berubah dingin. Setiap hari, ia bertemu dengan Bima. Tapi, kali ini berbeda. Maksud dan tujuan Putra untuk meminang Airi. Wajah Bima berubah sangar, ia menatap tajam Putra, tubuhnya gemetar suaranya terbata-bata. "A-a-Ayah, maksud kedatangan sa-ya dan te-teman dekat saya un-untuk me- ...." "Kamu mau ngomong apa lama sekali!" potong Bima. Mereka terkejut dengan suara ayah Airi. Bagaikan amukan singa. "Cepat!" pekiknya. Putra terkejut, bentakkan lelaki tua itu membuat Putra menelan saliva."Ma-maaf Ayah. A-aku ...." Jantung Putra berpacu dengan cepat. Ia mengusap keningnya pelan. A
last updateLast Updated : 2021-08-02
Read more

Lelaki itu Faisal

Malam Tanpa Noda Bab 69Airi dan Mak Imah berada di butik, mereka mencari kebaya untuk pernikahan Airi. Airi memilih pakaian akad nikah sederhana. "Neng, ini bagus warna putih." Bu Yayah menyodorkan baju kebaya putih polos."Tapi, ini terlihat terbuka dan transparan," ucap Airi. Memperhatikan kebaya itu. "Kamu pakai hijab nanti ketutup." "Tidak mau ibu, aku tidak suka. Kita cari di butik khusus hijab saja, ya." Airi mengajak mak Imah keluar butik. Ia mengandeng ibunya manja.Suara getar gawai di dalam tasnya menghentikan langkahnya. Airi mengucapkan salam. "Aku belum dapat pakaiannya. Nanti, kalau sudah dapat aku kasih tahu lokasinya." "Kakak, tunggu kabarnya. Apa aku menyusul saja," ucap Putra diseberang telepon. "Nanti saja. Aku belum dapat butik yang cocok." "Cepat,
last updateLast Updated : 2021-08-04
Read more
PREV
1
...
56789
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status