Home / Romansa / Malam Tanpa Noda / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Malam Tanpa Noda : Chapter 101 - Chapter 110

278 Chapters

Mencari Tahu

Malam Tanpa NodaBab 101Putra duduk menatap laptop. Memeriksa berkas yang akan diberikan besok. Airi duduk di tepi ranjang membuka galeri di ponsel Putra dengan wajah berbinar. Ia akan membuat postingan di aplikasi biru sebagai kenang-kenangan. Tak sengaja melihat foto mesra Putra yang sedang berbaring tanpa sehelai benang pun di ranjang yang ia dudukin. "Astaghfirullahaladzim ...," ucapnya dalam hati. Putra sedang berbaring dan Risa, meletakkan kepala di dada bidang suaminya. Pemandangan yang amat menyesakkan. Tangan Airi bergetar hendak menghapus gambar tersebut. "Tidak! Aku tak boleh menghapusnya," pikirnya. Segera mengirim semua foto yang berada di pasar malam tadi dan foto kemesraan suami dan adik pantinya. Airi bersikap tegar. Ia menahan sesak di dada yang mencari cela udara. Matanya mengadah ke atas menahan perih. "Aku tak boleh menangis," u
last updateLast Updated : 2021-08-20
Read more

Mengikuti

Malam Tanpa NodaBab 102Setelah kepergian Putra, Airi menghampiri Risa yang masih berada di meja makan."Risa kamu gak kerja?" tanyanya. "Aku sudah mengundurkan diri," ungkapnya. "Mengapa?" Di zaman sekarang sulit sekali mencari pekerjaan. Mengapa ia mengundurkan diri. Pikir Airi. "Aku ingin menikah," ungkapnya dengan wajah yang sulit diartikan.Airi terkejut, berusaha bersikap tenang. Bukan berarti tak cemburu. Hatinya sangat sakit. "Memangnya kamu sudah punya calon?" tanya Airi dengan dada bergumuruh. "Sudah. Doakan saja semoga ia menyetujui usulanku." "Kamu gak kenalin ke Kakak." Airi berusaha mengorek informasi dari bibir Risa kalau kekasihnya adalah Putra."Nanti juga Kakak tahu." Ia melihat ponselnya yang bergetar.Airi sekilas melihat layar pipih itu. Ponsel berwarna m
last updateLast Updated : 2021-08-20
Read more

Para penghianat

Malam Tanpa NodaBab 103Risa berhenti di sebuah rumah dengan cat berwarna kuning. Warna kesukaan Risa. Jantung Airi semakin kencang takkala melihat laki-laki yang berdiri di depan pagar rumah tersebut. Ia adalah Putra, sang suami yang amat dicintai Airi. "Ternyata, kalian sudah tinggal bersama." Airi meremas setir mobilnya tanpa disadari klakson tertekan olehnya. Sehingga empat mata menoleh ke arah mobil Airi. Ia segera menundukkan kepala, takut Putra mengenalinya. Airi mengintip, apakah Putra dan Risa masih ada. Ternyata, lelaki itu sudah tak ada. "Ke mana mereka?" Ketukan di kaca mengagetkan Airi. Segera membuka pintu."Ibu, cari siapa?" sapa penjaga komplek dengan memakai seragam hansip."Eh, apa benar rumah itu milik pak Putra?" "Yang cat kuning itu rumah pak Putra." Menunjuk rumah yang dimaksud."Kalau boleh tahu. Dia tingg
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more

Terluka Lagi

MALAM TANPA NODA BAB 104Ucapan Risa membuat Putra tak percaya. Apa yang dipikirkannya tak sesuai dengan kenyataan. Risa bukan membantunya malah membuat masalah semakin pelik. "Airi, aku ...." Putra tak dapat berkata apa-apa lagi. Tak ada yang mendukungnya. Semua bukti mengarah kepadanya. "Ceraikan aku, Kak!" teriak Airi menatap wajah tampan Putra. Mata lelaki itu membulat ucapan wanita yang amat dicintai menusuk ke hati. "Tidak! Aku tak akan menceraikanmu." Putra menolak keinginan Airi. Cinta dan raganya hanya untuk istrinya. "Baik, aku yang akan menceraikanmu," tegas Airi. Hati dan bibirnya bertolak belakang. "Jangan Airi! Aku tak bisa hidup tanpamu. Aku mohon!" Putra semakin mendekati Airi. Menyentuh jemarinya dan hendak memeluk tubuh ramping Airi. "Jangan sentuh aku!" bentaknya. Airi semakin memundurkan langkahnya.
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more

Menyadari

Malam Tanpa NodaBab 105Dengan berpegangan dinding, Airi berjalan perlahan hingga tiba di ranjang. Menarik napas panjang. Butiran air mata mengalir setetes demi setetes di pelupuk mata indahnya. Deru mobil terdengar di halaman, Putra telah pergi meninggalkan rumah ini. "Tidak, aku tak boleh menyesal. Ini harus aku lakukan." Airi telah siap untuk bercerai untuk kedua kali. Ia memilih hidup sendiri tanpa pasangan seumur hidup. Sepasang mata melihat kejadian itu. Air matanya ikut mengalir. Kesedihan Airi terasa di dalam dirinya. Merasakan penyesalan yang terdalam. **Putra hendak membawa Risa ke rumah sakit terdekat. Ia meletakkan tubuh gadis itu ke dalam mobil. Memasangkan sabuk pengaman. Bergegas masuk ke dalam. Menyalakan mobil dan melaju pelan. Risa membuka matanya. Melihat Putra sudah meninggalkan rumah Airi. "Kakak, kita m
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more

Bertemu Bro

Malam Tanpa NodaBab 106"Risa! Risa!" Putra masuk dan berteriak memanggilnya. Risa berlari turun dari tangga, ia tak menyangka kalau Putra akan datang lagi. "Kak, kok gak ngasih kabar aku." Putra tak menjawab pertanyaan gadis itu."Ayo kita pergi!" ajak Putra. Tubuhnya berbalik ke arah pintu. "Kak, aku belum mandi sore. Tunggu sebentar!" Risa berlari ke atas menuju kamar. Membersihkan tubuh hingga wangi sabun menyelimuti aroma tubuhnya. Melilitkan handuk dan memilih pakaian yang menarik. Tak lupa memoles make up agar terlihat segar. "Aku sudah siap!" "Kamu mandi apa tidur! Satu jam lebih menunggu." "Maaf, Kak. Aku harus cantik dan wangi. Kita mau makan malam, kan?" "Siapa yang mau makan malam?" "Terus, kita ke mana?" "Sudah ikut saja. Jangan banyak bertanya! Apapun yang aku suruh kamu harus menurut." "Iya, iya. Bisa tidak ngomo
last updateLast Updated : 2021-08-23
Read more

Hampir Terucap

Malam Tanpa NodaBab 107 Jendela mobil terbuka lebar, Putra dapat mengenali wanita yang masih menjadi istrinya. "Mengapa dia ada di komplek ini?" pikirnya.Memutar mobil mengikuti kendaraan roda empat yang berwarna hitam. Jantung Putra berdegup kencang. Hatinya terasa panas. Putra melihat jelas kalau Airi tertawa di dalam mobil tersebut. Tapi, siapa pemilik mobil itu. Sedangkan, mobil mertuanya berwarna putih. Apa itu supirnya. Tidak mungkin kalau Airi tertawa terbahak seperti itu. Pikir Putra mengalahkan logika."Mau ke mana dia?" lirihnya. "Kak, kita mau ke mana lagi?" Tubuh Risa melemas ketika Putra memutar arah balik mobil tiba-tiba. Hampir saja tertabrak mobil. Risa terus saja mengoceh dengan segala pertanyaan yang dilontarkan. Putra masih memperhatikan mobil yang melaju di depannya."Ah, sial! Ke mana mobil itu?" Putra masih me
last updateLast Updated : 2021-08-23
Read more

Bukti

Malam Tanpa NodaBab 108Di balik tembok sepasang mata menyaksikan semuanya. Kakinya terasa gemetar. Ia harus melangkah atau semua keadaan berubah kacau. "Tunggu, jangan pergi!" Melempar amplop coklat dan uang berhamburan di lantai. "Sudah cukup! Saya tak butuh uang kamu!" teriaknya lantang. Mata Risa membesar, wanita berpakaian lusuh dengan air mata berderai. Melempar uang ke wajahnya. Putra melepaskan tangan Risa dari bahunya."Bibi, ini uang apa?" Putra merasa tak pernah memberikan uang kepada wanita itu apalagi dalam jumlah banyak. "Bukan Tuan. Tapi gadis ini!" Tunjuknya ke arah Risa." Dia, telah berusaha membuat Tuan dan Nona bertengkar." "Bibi, jangan menuduh sembarangan!" Risa geram. Ucapan wanita di hadapannya sangat berbahaya."Sudahlah Non! Saya tak mau mengikuti permainan Anda. Mereka orang baik." "Bibi, jelask
last updateLast Updated : 2021-08-24
Read more

Anak

Malam Tanpa Noda Bab 109Risa berjalan dipinggir jalan tanpa tujuan. Hanya ada uang lima ratus ribu dalam dompetnya. Pekerjaan saja tak punya. Ia telah mengundurkan diri karena akan segera menikah dengan Putra. Ia berpikir, tak perlu bekerja cape-cape ada Putra yang akan membiayai hidupnya dengan mewah. "Ke mana aku akan pergi?" tanyanya dalam hati. Suara mobil melintas di depannya. Risa terperajat. Seorang laki-laki keluar dari mobil tersebut. Menghampiri Risa. Ia adalah Fajar. "Kak Fajar!" Memeluk tubuh Fajar erat. Merasa bahagia karena lelaki itu menyusul."Jangan peluk-peluk!" ucapnya sinis. Risa melepaskan tangannya." Ada apa?" Risa membuang muka ke arah lain.Fajar mengeluarkan tas kumuh milik Risa yang ia ambil dari rumah pemberian Putra. "Ini milikmu. Selamat menikmati kehidupan barumu. Karena keserakahanmu tak ada lagi yang mau menolongmu. Permisi!" Melangkah ke dalam mobil
last updateLast Updated : 2021-08-24
Read more

Keluarga Kecil

Malam Tanpa Noda Bab 110Airi merubah nama panggilan untuk anak-anaknya. Mereka tetap mengunakan nama pemberian orang tuanya di identitas mereka.Airi begitu menikmati perannya sebagai ibu. Begitu juga Putra. Sebelum azan subuh membangunkan kedua putranya. "Abang Fian, Drian bangun. Ayo salat!" Fian segera membuka matanya membangunkan sang adik yang masih memeluk guling. "Drian, bangun! Ayah manggil itu." "Masih ngantuk, Bang." "Ayo, nanti ayah marah." "Ayah mana pernah marah, Bang." Masih menutup matanya. "Drian, bangun! Abang hitung sampe tiga. Satu ... dua ... tiga!" Drian segera bangkit dan lari ke kamar mandi yang berada di samping kamar mereka. Drian takut kalau abangnya marah. Ia sangat galak melebihi ayahnya." Ayah aja gak pernah marah, abang yang suka ngomel," lirihnya di dalam kamar mandi. Mereka berempat melakukkan salat sub
last updateLast Updated : 2021-08-25
Read more
PREV
1
...
910111213
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status