“Kamu selalu nyakitin aku, Dika. Cukup jelas alasan aku buat pergi,”Dika menatap Bella tajam, “Kenapa lo nggak pernah nurut?”“Kenapa aku harus nurutin kamu terus? Kamu selalu nyakitin aku, kamu mukul badan aku terus-terusan. Itu sakit, Dika sakit!”Dika tertawa, bibirnya tersungging senyuman, “Itu karena lo nggak pernah nurut sama omongan gue, kalau lo nurut gua nggak akan mukul lo, Bella!”Bella menunduk, ia menatap mata Dika. Menyelami apakah pemuda di hadapannya ini tengah berbohong?“Apa aku harus percaya sama omongan kamu barusan?”Dika terbahak, “Terserah, gue nggak butuh rasa percaya dari lo. Kalau lo nurut sama omongan gue, tubuh lo nggak akan ngerasa sakit!”“Kamu pasti bohong, nggak mungkin kamu nggak nyakitin aku, Dika ….”Dika tertawa terbahak-bahak, tangannya memegangi perutnya. Aku menatapnya kesal.“Ngerti ju
Read more