Semua Bab Cute Pumpkin & The Badboy: Bab 61 - Bab 70

72 Bab

Bag 61

“Bude Rasmi dan Mbak Ika pasti seneng Ran sudah punya jodho. Ayu lan ngganteng, wis pas!”Ran tersipu malu mendengar ucapan antusias Hanjani, yang mana adalah sepupu sang ibu. Wanita yang usianya lebih tua dua tahun dari ibunya itu menatapnya dan Aryan bergantian dengan tatapan kagum. Walaupun usia Hanjani lebih tua dari ibu Ran, tapi karena nenek Ran adalah kakak dari ibu Hanjani, jadi Hanjani wajib memanggil ibu Ran dengan embel-embel ‘Mbak’ di depan nama Manika yang biasa dipanggil Ika di keluarganya.Sementara Aryan yang duduk di sampingnya, tersenyum menggoda ke arah sang tunangan, membuat Ran jadi salah tingkah dengan wajah semakin memerah.Sedangkan kedua orang tua mereka hanya tertawa renyah mendengar ucapan Hanjani.Setelah Aryan pulang dari Singapura beberapa hari yang lalu, Ran sekeluarga beserta Aryan dan kedua orang tuanya pergi ke Yogyakarta, tempat di mana ibu Ran berasal. Wanita yang telah melahirkan Ran itu juga di
Baca selengkapnya

Bag 62

Bruk!“Pumpkin!!!”Ran terkejut saat kotak yang dibawanya jatuh sampai isinya berhamburan ketika ia turun dari mobil yang ditumpanginya. Lebih terkejut lagi saat tangannya ditarik kencang sang calon suami.Wanita ini mengerjap beberapa kali. Karena terlalu terkejut, wanita ini jadi seperti orang linglung. Namun kesadarannya segera kembali saat merasakan kakinya disentuh Aryan. Posisi pria di depannya ini sudah membungkuk, memperhatikan kaki Ran dengan teliti.“Kaki kamu kena, gak??” tanya Aryan dengan nada panik.“Kamu tidak apa-apa, Ran?” tanya sang ayah yang tak kalah panik seperti sang calon suami. Ayahnya bahkan sudah memegang kedua bahunya, lalu memperhatikan tubuhnya dengan saksama.Wanita ini menatap sekeliling. Ternyata kedua orang tua Aryan dan Adila pun sudah menatapnya khawatir. Ran segera mengalihkan pandangan kembali ke arah ayah dan calon suaminya bergantian.“R-Ran tidak apa-apa
Baca selengkapnya

Bag 63

“Manika… apakah kamu sudah tenang di sana? Maaf… maafkan aku yang bodoh ini…” Rion menghentikan ucapannya. Isakan memaksa keluar dari tenggorokan. Namun dengan sekuat tenaga ia tahan walaupun air mata sudah jatuh di pipinya.Rion pikir air mata tidak akan keluar lagi pagi ini, karena semalaman ia menangis. Bahkan Rion hanya tidur selama satu jam. Itupun mungkin karena kelelahan menangis setelah membaca buku agenda yang berisi tulisan tangan indah dari wanita yang telah memberikannya malaikat cantik, Nur Callia Maharani, Ran-nya bersama Manika. ### Bapak, Ibu…Maafkan Ika sudah mengecewakan kalian.Karena Ika, kita jadi harus pindah rumah demi tidak ditemukan Nyonya Zanna yang mungkin saja sudah tahu kalau Ika tidak menggugurkan anak Kak Rion.Ika tidak tahu lagi harus bagaimana membalas kasih sayang yang Bapak dan Ibu berikan untuk Ika.Ika pikir Bapak dan Ibu akan me
Baca selengkapnya

Bag 64

“Ayah akan menerima kalau kamu membenci ayah, tapi tolong kamu jangan tinggalkan ayah…”Ran mencoba meredakan isakannya di dalam pelukan sang ayah.Pantas saja belakangan ini sang ayah lebih pendiam dari biasanya.Siapa pun yang membaca kisah hidup yang ditulis ibu kandungnya pasti akan ikut terbawa suasana, seolah orang itu sendiri yang mengalami. Termasuk Ran.Di dalam agenda itu terlihat jelas bahwa Manika adalah sosok wanita yang kuat. Ran juga dapat merasakan betapa sayangnya sang ibu padanya.Perasaan Ran campur aduk. Antara rasa senang, sedih, dan kecewa. Wanita ini senang, jadi lebih mengenal sosok Manika lewat agenda ini. Namun, Ran juga merasa sedih, karena tidak bisa bersama lebih lama dengan sang ibu.Ditinggalkan di usia yang masih sangat kecil membuat Ran tidak bisa mengingat sosok sang ibu dengan baik. Tapi di dalam agenda yang dipeluknya ini, Ran bahkan merasakan kehadiran sang ibu saat ini.“B
Baca selengkapnya

Bag 65

“Sekolah ini sudah jauh berbeda ya.” Ran mengamati gedung besar di depannya, lalu beralih melihat sekeliling tempat yang dia datangi ini. Tempat ini semakin terlihat semakin baik.“Tentu aja. Udah berapa tahun coba kamu tinggalin?”Ran terdiam. Bola matanya memutar, menghitung kira-kira berapa lama ia meninggalkan sekolah dasar tempat di mana dulu ia bersekolah sebelum dibawa Rion ke London.“Hmm… Enam belas tahun sepertinya,” balas Ran setelah mengingat-ingat.“Waaahhh… luar biasa!” Aryan bertepuk tangan girang. “Jadi udah selama itu ya hatiku nyangkut di kamu??”Ran berdecih geli. “Tolong dikondisikan mulutnya. Kamu sedang menggombal?”“Kesungguhanku selalu aja dibilang gombal!”Ran tak bisa menyembunyikan tawa saat melihat wajah sang calon suami ditekuk.“Kamu ngambek?” tanya Ran sambil menusukkan telunjuknya b
Baca selengkapnya

Bag 66

Hari ini, sepasang calon pengantin itu akan melakukan sesi pemotretan prewedding di tempat di mana Aryan Mada Kusumo menemukan tulang rusuknya.Mereka menggunakan seragam sekolah dasar tempat mereka sekolah dulu, yang tentu saja ukurannya sudah dibuat sesuai dengan ukuran tubuh mereka. Jangan tanya berapa lama proses pembuatan seragam itu.Aryan baru mengatakan pada sang mama satu minggu yang lalu untuk konsep foto prewedding yang akan dia gunakan. Hal itu tentu saja membuat Kania kelabakan. Apalagi seragam sekolah yang digunakan tidak seperti seragam sekolah pada umumnya. Kania tentu harus meminta bahan seragam itu pada pihak sekolah, dan untung saja semua proses seakan dimudahkan oleh Yang Maha Kuasa.Untungnya juga keluarga Aryan masih menjadi donatur terbesar di sekolah swasta ini. Sehingga tidak sulit bagi mereka meminta izin pihak sekolah untuk mengadakan foto prewedding di sini. Apalagi Aryan dan Ran memilih hari libur untuk melaksanakan kegiatan ini. Jad
Baca selengkapnya

Bag 67

“Sudah merasa hebat?”Ran hanya diam saat sang oma bertanya sinis seperti itu padanya.Wanita ini menunduk takut dengan kedua tangan saling memilin.Sepertinya sejak tadi siang, sang oma tidak sabar ingin menegurnya. Tentu bukan teguran sayang antara oma dan cucu, tapi teguran penuh kebencian.Contohnya seperti saat ini.Ran terkejut saat beberapa menit yang lalu Zanna repot-repot menghampirinya di gazebo taman belakang tempat biasa dirinya bersantai untuk menghirup udara segar. Lalu, tahu-tahu saja mengatakan hal itu.“Kenapa diam?” tanya Zanna kembali. Tentu saja dengan nada dibuat semakin sinis.Ran mengumpulkan keberanian untuk mengangkat kepala, sampai matanya bersirobok dengan Zanna. Binar ketakutan terlihat jelas di matanya. Apalagi wanita ini sudah tahu jika Zanna pernah berusaha menyingkirkannya saat masih berada di dalam kandungan Manika.“Ran.. tidak mengerti maksud Oma.” Ran beruc
Baca selengkapnya

Bag 68

“Dedek Ran udah besar ya.”Ran memutar bola mata malas. Namun terkekeh geli setelahnya. “Aku lebih tua dua tahun darimu, Ano.”“Tapi faktanya aku kan abang sepupu kamu.”“Ya.. ya.. ya.. Abang sepupunya Ran.” Ran memilih mengalah pada pria yang berjalan bersisian dengannya ini. Kakak sepupu yang lebih muda darinya ini selalu tidak pernah mau dianggap lebih muda dari Ran. Tapi ya kenyataannya memang benar jika Ano alias Keano adalah abang sepupunya, karena pria ini adalah anak dari kakaknya Adila.Mereka berjalan menyusuri taman belakang rumah ini untuk mencari udara segar sejak lima belas menit yang lalu.“Calon suami kamu masih cemburu sama aku?”Ran mengangkat kedua bahu. “Aku tidak tahu. Kalian kan belum sempat aku kenalkan secara langsung.”Ran tersenyum kecil. Masih segar di ingatan saat Adila mengatakan jika Aryan cemburu pada sosok Keano, padahal pria itu su
Baca selengkapnya

Bag 69 ( END )

 Ran menoleh ke samping kanan saat merasakan remasan lembut di tangannya. Ia balas tersenyum saat pria yang berdiri di sampingnya tersenyum dan memandangnya penuh cinta.Akhirnya ia resmi menjadi istri Aryan Mada Kusumo. Bocah yang mewarnai hari-harinya semasa duduk di bangku sekolah dasar walaupun kebersamaan mereka hanya sebentar.Ran pikir tidak akan bertemu lagi dengan bocah menyebalkan ini.Namun, siapa yang sangka, kalau ternyata Yang Maha Kuasa punya rencana yang indah untuknya dan Aryan. Kembali dipertemukan setelah sama-sama dewasa, ternyata tak membuat Aryan melupakan sosok dirinya yang sangat biasa ini.Sangkalan Ran atas hatinya yang terpikat begitu mudah dengan sosok Aryan ternyata tak berlangsung lama. Pria yang saat ini berdiri di sampingnya, bisa dengan mudah membuat orang merasa nyaman dan jatuh cinta dengan tingkah-tingkah tak waras yang dimiliki pria ini. Termasuk Ran. Dan ya.. Ran mengaku kalah, kalah oleh gengsi yang semp
Baca selengkapnya

Ekstra Part 1 ( Anakonda berenang di Sungai )

AREA 21++SADAR DIRI AJA BUAT YANG BELUM CUKUP USIA YESSS :* ( ETAPI KALAU UDAH MERIT MAH CUZ LAH TANCAP GAS... WKWKWK... )YANG UDAH CUKUP USIA TAPI GADA LAWAN, YAH MON MAAP ITU DERITA DITANGGUNG SENDIRIIIIIII.... ( AKU GAK IKUTAAANNN ) ###  “Kamu ke sini hanya ingin bertanya tentang hal itu?”“Hanya?? Ini lebih dari sekedar ‘hanya’, Ken! Ini tuh bakal jadi awal di mana akan ada anakonda-anakonda dan sungai-sungai di masa mendatang hasil produksi gue dan My Pumpkin!” ucap Aryan menggebu, mendramatisir kata-katanya.Kendrick Gevan mendengus geli sambil menggeleng maklum. Sahabat rasa adik di depannya ini memang sudah terkenal gilanya.“Bukankah kamu bisa belajar dari film-film ‘gerah’ yang BIASA kamu tonton?”“Hoi! Janga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status