Semua Bab Tuan Sutradara Dan Nona Aktris: Bab 31 - Bab 40

164 Bab

31. Haruskah Menyerah?

Malamnya, Alaric menemui Erghan, yang menjadi perwakilan dari semua produser yang membiayai pembuatan film “Theodore dan Almira”. Ia dipersilakan masuk ke kamar hotel Erghan. Mereka menngobrol di balkon sambil menikmati pemandangan Monte Carlo di malam hari. "Ada apa, Ric? Katanya syuting hari ini terhambat lagi ya?" sambut Erghan, sambil menuang minuman soda ke gelasnya. Dia duduk di kursi balkon. Meletakkan botol minuman ke meja di ampingnya. Alaric mengedikkan bahu. Dia ikut duduk di kursi di sebelah meja. Ikut menuang minumannya ke gelas. "Kamu pasti sudah tahu siapa yang membuat syuting hari ini nggak berjalan lancar," sahut Alaric. Erghan tersenyum setelah meneguk minumannya. "Ketahuilah. Dia hanya bermasalah denganmu. Aneh sekali. Film sebelumnya dia juga bekerja sama dengan production house tempatku bekerja. Tapi semua berjalan lancar. Syuting selalu mulus. Sikapnya juga baik-baik saja. Aku heran, kenapa ketika kamu yang mengar
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-11
Baca selengkapnya

32. Bisakah Berlanjut Tanpa Dia?

Alaric ingat dengan tepat, kapan ia pertama kali menyukai Kiara. Gadis itu memang cantik, ia akui. Tapi bukan karena itu ia menyukai Kiara. Ia sudah sering melihat gadis cantik. Jurusan kuliah yang ia ambil dan pekerjaannya sekarang ini telah mempertemukannya dengan banyak gadis cantik dari beragam etnik dan beragam kebangsaan. Tetapi Kiara telah menyita seluruh rasa dan perhatiannya. Rasa sukanya pada Kiara ini bukan rasa suka yang muncul pada pandangan pertama. Terlalu sering melihat wajah cantik, membuatnya kesulitan merasakan keistimewaan seorang gadis cantik pada pertemuan pertama. Ia ingat Kiara, walau pertemuan pertama mereka terjadi setahun lalu. Cara gadis itu tersenyum menjadi pengingatnya. Beda dengan senyum yang biasa ia lihat. Mungkin bagi sebagian orang ini terdengar berlebihan, tapi kenyataannya memang begitu. Suatu senyum khas seseorang, bagai sidik jari yang berbeda di setiap orang. Sudah banyak senyum yang ia lihat, tetapi ia masih ingat dengan cara
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-11
Baca selengkapnya

33. Menyadari Kesalahan

Baru dua hari syuting tanpa arahan Alaric, Kiara menyadari, Alaric memang lebih ahli dalam mengarahkan dan sudah sangat paham sudut-sudut pengambilan gambar terbaik di Kota Monte Carlo ini. “Cut!” Teriakan keras itu mengejutkan Respati yang masih asyik mengamati adegan syuting yang sedang ia arahkan di tiga monitor sekaligus. Harga dirinya seolah bagai dihempaskan sekeras-kerasnya. Hari ini ia bertugas menggantikan Alaric sebagai sutradara. Teriakan itu adalah kata kekuasaannya. Hanya dia yang boleh meneriakkan kata itu. Tetapi ini kedua kalinya ia mendengar kata itu diteriakkan dengan sangat keras oleh artis yang seharusnya menuruti arahannya. “Ada apalagi, Kiara? Please dong, kamu nggak berhak teriak ‘cut!’. Itu kan wewenangku,” cetus Respati menahan kesal. Gadis semampai itu memandangi Respati tanpa ragu, bibirnya yang terlihat lembut dan berkilau, kali ini mengerucut tanpa ia sadari. “Aku nggak puas sama ade
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-12
Baca selengkapnya

34. Menjemput Alaric

Kiara tiba di Stasiun Gare Du Nord sesudah tengah hari. Ia bergegas keluar stasiun lalu menunggu taksi. Ia keluarkan catatan alamat apartemen tempat tinggal Alaric di Kota Paris ini yang diberikan oleh Erghan. Kiara tak tahu di mana tepatnya letak apartemen Alaric. Berharap dengan naik taksi, supir taksi mengetahui di mana lokasi alamat yang tercantum di secarik kertas yang dipegangnya itu. Setelah menunggu agak lama, sebuah taksi akhirnya datang mendekat ke depan Kiara berdiri. Ia segera masuk, lalu menunjukkan alamat yang tertera di secarik kertas yang dipegangnya. Ini keberuntungan bagi Kiara, supir taksi keturunan Turki itu mengetahui lokasi alamat yang tertulis di secarik kertas itu. Cukup jauh dari stasiun kereta, kira-kira dua puluh menit kemudian, sampailah Kiara di sebuah gedung yang tidak terlalu tinggi, hanya kurang lebih terdiri dari sepuluh lantai. Alamat gedung ini sesuai dengan alamat yang tertera di secarik kertas pemberian Erghan. Kiara segera turun
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-12
Baca selengkapnya

35. Gadis Prancis Penghuni Apartemen Alaric

Gadis Prancis itu menatap wajah Kiara lalu tersenyum. “Alaric sering bercerita tentang dirimu padaku. Hm, dan kamu memang cantik seperti yang dikatakan Alaric,” sahut gadis Prancis itu. Kiara hampir tersedak mendengar ucapan Audrey. Matanya membelalak, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. “Alaric sering bercerita tentang aku?” tanyanya. Dan dia bilang aku cantik? lanjutnya dalam hati. Audrey Fontaine mengangguk dengan anggun. “Sepertinya dia sangat terpesona denganmu dan bosan dengan gadis Prancis sepertiku.” sahutnya bernada menyindir. “Apakah kalian …. pasangan kekasih?” tanya Kiara menahan rasa cemas. Ia masih bertanya-tanya, seperti apa hubungan Audrey dengan Alaric. Audrey tertawa perlahan, lalu menggeleng. “Sayangnya bukan, walau pun aku sangat ingin menjadi kekasihnya. Andaikan aku bisa memaksa Alaric menjadi kekasihku,” katanya menjawab pertanyaan Kiara. Jawaban Audrey yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-13
Baca selengkapnya

36. Perjanjian Aktris Dan Sutradara

Kiara bergegas pergi dari apartemen Alaric. Supaya cepat sampai, ia memilih naik pesawat dari Paris menuju Nice. Kemudian dengan taksi segera melaju ke Monte Carlo. Dengan tak sabar Kiara bergegas masuk ke dalam hotel tempat seluruh pemain dan kru film “Theodore dan Almira” tinggal selama masa syuting di Monte Carlo. Ia menaiki lift langsung menuju lantai enam, tetapi ia tidak menuju kamarnya. Kiara melewati begitu saja pintu kamarnya, dengan langkah cepat terus berjalan menuju pintu kamar Erghan Prasetya. Ia segera menekan bel pintu. Tiga kali berturut-turut tanpa jeda sebagai pertanda ia sangat tidak sabar. Baru lima menit kemudian pintu itu terbuka. Erghan tercengang melihat Kiara sudah ada di depan pintu kamarnya dengan wajah terlihat sangat kesal. “Kiara, cepat sekali kamu kembali? Bukannya baru tadi pagi kamu ke Paris?” tanya Erghan yang sungguh sangat tak menduga Kiara sudah ada di kota ini lagi. Kiara tidak memedulikan pertanyaan Ergha
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-13
Baca selengkapnya

37. Hari Terakhir Syuting

Saat Kiara sadar, ia memang harus mengeluarkan kemampuan aktingnya secara total, maka syuting selama hampir dua minggu di Monte Carlo akhirnya selesai juga. Alaric puas dengan akting Kiara. Gadis itu sungguh-sungguh menepati janjinya, menyelesaikan tugasnya sebaik mungkin, membiarkan dirinya seolah benar-benar terjerat asmara dengan Oliver. Chemistry keduanya terlihat jelas. Apalagi saat Oliver mengecup lembut pipi Kiara sembari memeluknya dari belakang. Adegan Theodore melamar Almira membuat semua kru seolah benar-benar menyaksikan kedua tokoh utama ini jatuh cinta. Oliver masih menggoda Kiara usai adegan terakhir direkam. “Aku ingin mengajakmu kencan makan malam hanya berdua,” bisik Oliver. “Syuting di sini sudah berakhir, Oliver. Kita sudah nggak punya hubungan apa-apa lagi. Aku sudah bukan Almira lagi dan kamu bukan Theodore,” balas Kiara. “Tapi kamu Kiara Almira,” ucap Oliver masih tak mau menyerah. “Kiara Almira, bukan Almi
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-14
Baca selengkapnya

38. Ajakan Tak Terduga

Bel pintu kamar Kiara dan Livia berbunyi tepat setelah Kiara selesai merias wajahnya dengan sapuan ringan. Bedak mengandung anti sinar ultra violet, sedikit eye shadow merah maroon, lipstick lembut berwarna ‘nude’ yang memberikan kesan alami dibibirnya yang lembut. Ia mengenakan jeans biru muda sepanjang mata kaki dengan atasan blus putih longgar sepanjang pahanya dengan lengan di atas siku. Rambutnya yang hitam, tebal dan lurus sedikit melebihi bahu ia biarkan tergerai. Penampilannya ‘simple’ tetapi tetap terlihat ‘chic’. Ia melangkah mendekati pintu, menduga yang menkan bel adalah pelayan hotel yang akan menawarkan sarapan pagi. Namun Kiara tertegun saat ia membuka pintu, yang berdiri di hadapannya adalah tubuh menjulang Alaric yang tersenyum padanya. Kiara mengernyit. Setelah selama dua minggu syuting ia lebih sering melihat Alaric dengan ekspresi wajah serius dan kakunya, kini tiba-tiba saja lela
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-14
Baca selengkapnya

39. Apakah Dia Orang Yang Sama?

“Ayo, Kiara. Bisa kta berangkat sekarang? Mumpung masih pagi.” Kiara menoleh ke arah pintu kamar mandi untuk mengecek keberadaan Livia. Dia kembali mengalihkan pandangannya kepada Alaric saat ia melihat Livia belum keluar dari kamar mandi. “Aku belum sarapan.” Kiara memberi alasan. “Kita sarapan di luar. Aku sudah menyiapkannya,” jawab Alaric. Kedua alis Kiara terangkat. “Kamu menyiapkan sarapan?” tanyanya dengan nada tak percaya. Alaric mengangguk. “Iya, aku sengaja bikin makanan untuk bekal sarapan kita berdua. Kita nikmati sarapan di luar, di bawah sinar matahari musim semi Monte Carlo.” Kiara menatap Alaric semakin curiga. Matanya menyipit, memandangi Alaric agak lama. “Kamu ini beneran si Tuan Sutradara yang biasanya arogan itu? Atau ini kembarang si Tuan Sutradara itu?" tanya Kiara meragukan sosok yang dihadapinya ini. Alaric sempat terlihat bingung, tapi kemudian dia tergelak. "Kamu mengira aku in
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-15
Baca selengkapnya

40. Taman Romantis

Kiara memasrahkan dirinya di bawa ke mana pun oleh Alaric. Kali ini Alaric mengajak Kiara ke tempat yang berbeda dengan sebelumnya. Ke sebuah tempat yang belum sempat disinggahi Kiara selama ia berada di Monte Carlo. Kiara merasakan jalanan yang mereka lalu terus menanjak. Hingga mereka berada jauh lebih tinggi dari permukaan laut. Di tepian tebing yang teduh di bawah naungan sebuah pohon yang cukup besar, Alaric menghentikan skuter yang dikemudikannya. Ia mengajak Kiara menikmati dulu sarapan yang ia bawa. Masing-masing setangkup roti isi daging asap yang ia beli di restoran hotel. Keduanya duduk di rerumputan menghadap pemandangan laut lepas. Mengunyah perlahan sarapan mereka sambil berbincang-bincang. Kiara masih saja tidak habis pikir, Alaric sanggup melakukan semua ini. Menjungkirbalikkan segala penilaian salahnya selama ini. Apa yang sesungguhnya ada di dalam kepala pemuda di sampingnya ini? Setelah keduanya menghabiskan roti isi masing-masing dan meneg
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
17
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status