"Kita sudah tiba, Nyonya Muda," ujar Ashin ketika mobil mereka mulai memasuki area depan lobi gedung. Dia sudah bergegas turun hendak membukakan pintu mobil untuk Aila, tapi urung, sebab perempuan bermata abu itu sudah langsung keluar dari mobil tanpa menunggu bantuannya. "Tidak perlu repot-repot," ucap Aila sembari menyunggingkan senyum. "Tapi terima kasih atas niat baiknya." Ashin sesaat terkesima. Lelaki muda itu bahkan berdiri dengan mulut yang setengah terbuka, sebelum akhirnya tersadar dan buru-buru berkata, "Ti—tidak perlu berterima kasih, Nyonya Muda. Maksud saya, semua itu sudah tanggung jawab say—" "Aila." "Ya? Yya? Yya? Bagaimana— ehm, maafkan saya, tapi—" Aila tertawa kecil. Sikap bingung Ashin yang disertai ucapan setengah gagap, terlihat cukup lucu baginya. "Nama Anda Ashin, bukan?" tanyanya, berjalan memasuki
Baca selengkapnya