Setelah sekian lama, akhirnya wajah Gallahan terlihat cerah juga."Nak, apakah kamu baik-baik saja?" tanyanya, benar-benar merasa khawatir. "Lelaki brengsek itu tadi tidak melukaimu 'kan?""Tuan Bes— ehm, maksud saya, Tuan Gal, kalau Anda ingin, kami masih bisa mengejarnya sekarang," tawar salah satu pengawal, sedikit berkeringat dingin saat mendapat lirikan tajam dari Gallahan."Saya tidak apa-apa kok, Kek," sahut perempuan berambut hitam yang tidak lain adalah Aila itu. "Sungguh. Jadi jangan repot-repot."Tersenyum, Gallahan pun mengangguk. "Baiklah, tapi sebagai gantinya, biar Kakek yang mengantarmu, ya? Ah, atau sudah ada keluarga yang akan menjemputmu?"Aila tersenyum. Tentu saja jawabannya adalah tidak ada.Dia saja saat ini sedang kabur. Jadi, mana mungkin ada orang dari keluarga Roxanne yang akan datang menjemputnya?"Sayangnya, tidak ada, Kek," ujarnya sambil menggeleng, menurut saja ketika salah seorang pengawal Gallahan meminta dengan sopan untuk memb
Read more