All Chapters of Memoar Rasa: Chapter 1 - Chapter 7

7 Chapters

Rentang Kenangan dan Angan

Jam besar itu kembali berdentang, diiringi oleh derasnya hujan yang turun membasahi bumi. Kali ini, aku merasakan hal lain. Ah sial, aku merasa kesepian lagi. Kemarin aku baik-baik saja saat bertemu dengannya, namun kenapa kali ini perasaanku berbeda. Lagian kami kan cuma teman, bahkan disebut dekat saja aku rasanya tidak mampu. Dentangan jam serta derasnya hujan membuat suasana menjadi sangat syahdu.  Aku memutar piringan hitam warisan ayahku yang aku bawa. Aku memutar lagu favorit ayahku! Judulnya "Imagine-John Lenon". Memang ayahku ini sangat mengidolakan artis berkacamata bulat ini. Bahkan, pada saat masih muda, ayah dulu memasang poster artis favoritnya  itu, sampai-sampai kamarnya penuh dengan poster bergambar "John Lenon".  Entah apa alasan pasti mengapa ayahku sangat menyukainya. Namun satu waktu, ia memberitahu
Read more

Perjalanan Waktu

Malam itu pun berlanjut. Ditemani hangatnya secangkir teh serta bercengkrama satu sama lain. Menyampaikan rasa, keluh, kesah, angan, tujuan bahkan pencapaian. Semua menjadi satu pada malam itu. Malam yang tidak pernah aku duga, malam yang tidak pernah aku dambakan serta malam yang tidak pernah aku ada didalamnya. Di tengah jalannya malam itu, tiba-tiba, akasha berceletuk "Eh dip, kapan mau jadian sama bunga? Sayang aja sih kalo kamu gak jad
Read more

Aku Bersamanya

Tidak lama kemudian, makanan kami pun sampai. Kedua menu yang kami pesan memanglah sama. Hanya minumannya saja yang berbeda. Bunga memesan jus, sedangkan aku memesan teh. Kami pun terus bersantap ria sembari mengobrolkan hal-hal yang tidak penting. Memang terkadang, menjalani hubungan dengan pasangan tidak melulu soal keseriusan dan masa depan. Aku akui bahwa aku lelah dengan semua itu. Jadi alangkah baiknya jika aku berbicara hal-hal yang ringan saja. Tentunya hal itu akan membuat suasana lebih cair dan hubungan kami berdua semakin erat. Selang 1 jam 30 menit kami berada di restoran tersebut, akhirnya akupun pulang dengan keadaan senang dan kenyang. Hati terisi, perutpun terisi. Huft, sungguh hari yang sangat membahagiakan sepanjang hidupku. Nampaknya, memang tidak salah lagi, Bunga ini memang jodohku. 
Read more

Mimpi dan Realita

Hari baru, impian baru, realita baru serta rasa sakit baru. Aku kembali menatap jam dinding yang terpampang dengan gagah di dinding. Ia terus bergerak melawan arus, bahkan walaupun gempa menerjangnya, ia mungkin akan terus bergerak selama masih ada penggerak. Ya, kupikir semua makhluk di dunia ini memerlukan hal lain untuk dapat membuatnya terus bergerak. Sama seperti manusia. Manusia butuh penggerak. Penggeraknya bisa dari dukungan keluarga, teman, sahabat atau bahkan pasangan! Untuk sekarang ini, aku pikir penggerak utama dalam hidupku adalah Bunga. Entah kenapa, namun memang ia sudah resmi menjadi pasanganku sekarang. Entah berapa lama hubunganku dengan dia akan bertahan. Namun aku harus berlangsung lama hingga pelaminan. Aku memang berencana menikah dengannya. Namun entah kapan.
Read more

Filsafat Cinta

Menurutku makna adil adalah itu. Karena pada dasarnya, manusia akan terus mencari keadilan sepanjang hidupnya. Namun sayangnya, dalam berpolitik, keadilan adalah sesuatu yang dapat dibeli dan dilabeli oleh kekuasaan. Jika kalian tidak punya kuasa, maka kalian tidak akan mendapat keadilan. Kalian hanya bisa diam dan membisu. Belum ada atau jarang ada politik yang benar-benar adil. Hanya orang kelas bawah yang memperjuangkan keadilan, namun bagaimana dengan orang kelas atas? Mereka menganggap dunia ini sudah adil. Adil untuk siapa? Tentunya untuk mereka. Keadilan hanya akan disuarakan oleh orang-orang yang mendapati keadilan tidak berpihak pada mereka. Sedangkan orang-orang yang diam jika keadilan itu dicurangi, maka sudah pasti ia telah merasa bahwa keadilan sudah ditegakkan. Namun kenyataannya, yang mereka rasakan hanyalah keadilan ba
Read more

Angan, Angin, Hilang

Mungkin saat itu aku sedang berpikir tentang salah satu quotes dalam filsafat yaitu "Seni tertinggi dalam mencintai adalah membiarkan seseorang yang kau cintai itu pergi." Singkat memang, namun mempunyai makna yang cukup dalam bagiku. Aku lantas tidak hanya berhenti sampai disitu. Aku terus memikirkan kejadian yang bisa kukaitkan dengan quotes itu. Aku pikir, sastra dan filsafat adalah dua hal yang sangat berkaitan erat satu sama lain. Sama seperti langit dan bumi. Bulan dan Bumi serta air dan api. Kedunya memang memiliki sifat yang bertolak belakang, namun jika keduanya disatukan, sebuah ketentraman, kedamaian, kesejukan dan keseimbangan akan tercipta. Begitupun dengan cinta. Saat kita percaya bahwa cinta adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan kebahagiaan, menurutku itu tidak serta-merta benar. Ada hal lain yang bisa saja menjadi sumber kebahag
Read more

London BigBen

Hari begitu gelap, nampaknya hujan akan datang hari ini di kota paling padat serta paling sibuk di Eropa ini. Orang-orang berlalu-lalang nampak tidak peduli dengan sekitarnya. Mereka hanya fokus kepada apa yang mereka tuju. Tentu hal itu menjadi pemandangan yang sangat biasa disini, mengingat ini adalah kota peradaban modern di dunia barat.Kota dengan sentuhan abad pertengahan yang masih sangat kental ini menyimpan banyak rahasia sejarah dunia dan sekaligus kemajuan peradaban dunia dari waktu ke waktu. Mengingat dulu Britania Raya adalah salah satu penjajah tersukses yang berhasil menguasai separuh dunia dari ujung barat hingga ujung timur.Aku disini, untuk menghabiskan waktu bersama dengan sang dewi nirwana-ku. Siapa lagi kalau bukan Bunga? Tentu aku akan menghabiskan waktu bersamanya mengingat sekarang sudah memasukan liburan musim dingin. Aku sudah merencanakan hal ini jauh sebelum liburan musim dingin datang.Dan untungnya Bunga setuju dengan rencanaku. Ja
Read more
DMCA.com Protection Status