"Tangga darurat atau lift? Pikirkan baik-baik!" Setelah mengatakan nya, Zayyad kembali menekuni dokumen di tangannya. Alina yang melihat itu, bibirnya terus mengerucut. Mau di pikir berapa kali pun ia tak akan memilih di antara kedua hal itu. Tapi tidak mungkin kan ia bermalam di tempat ini lagi? "Aku sudah memikirkannya nya!" Kata Alina. Ia menoleh pada pria itu, yang tampak sangat serius. Dahinya sama sekali tidak berkerut, tapi sorot matanya yang sedang membaca itu, tajam dan teliti. Alina tanpa sadar terpesona oleh pemandangan itu. 'Aku baru tau, seorang pria dapat begitu menarik di saat serius'. Itu adalah kali pertama baginya, memperhatikan seorang pria, sampai begitu terpikat. Itu karena ia tidak pernah menaruh perhatian pada pria manapun sebelumnya. Masa mudanya ia lewati tanpa jatuh hati pada lelaki manapun. Ia tidak punya 'cinta monyet' dan tidak tertarik terlibat di dalamnya. Dulu ia belum begitu membenci pria, hanya saja ia t
Last Updated : 2024-10-29 Read more