Home / Romansa / Adoration / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Adoration: Chapter 61 - Chapter 70

108 Chapters

Bojo

“Hei, bukannya ini masih jam lima? Kamu mau kemana?” Pertanyaan Sam pun diabaikan begitu saja. Baswara pergi melewati tubuh Sam yang masih saja berdiri kaku menatap dirinya. Perlahan punggung itu menghilang dari tatapan, Sam yang kesal hanya bisa menghela napas berat dari mulutnya. Seraya berkata, “Yah, aku hanya butiran debu dan kau penguasanya.”Hari ini keadaan kantor sangatlah riuh, wajah-wajah karyawan terlihat sumringah, senyum melebar diikuti tatapan tak percaya. Mereka saling berbisik sambil terus menunjuk ke arah selebaran kertas yang ada di pengumuman. Sam yang awalnya hendak mengambil sesuatu di lantai bawah ikut terjebak dalam keriuhan yang ada.“Bapak sudah tau?” tanya salah satu karyawan kepada Sam.“Ada apa?” sambil menunjukkan ekspresi bingung, diikuti kerutan pada dahi dan tampang polosnya.Bukannya menjawab, karyawan itu lantas menunjukkan selebaran berukuran besar yang baru sa
last updateLast Updated : 2021-09-04
Read more

Rada

Baswara mengunjungi Alea di apartemennya. Mereka terlibat perbincangan sengit dengan penuh ketegangan.“Al, boleh aku tau seberapa besar rasa cintamu ke Bram?” tanya Baswara dengan wajah dingin menatap ke Alea.“Kenapa Kakak bertanya begitu?” tanya Alea curiga.“Tidak, aku hanya ingin tau. Sebenarnya aku ....”“Kalau boleh aku menebak, apakah ini berhubungan dengan perasaan Kakak? Maksudku, perasaan seorang wanita yang kakak cintai?”Baswara tidak menjawab dan hanya tersenyum, namun itu sudah cukup menunjukkan kebenaran akan tebakan Ale kepadanya.“Aku mencintai Bram, Kak. Begitu mencintainya karena hanya dia yang aku miliki selama ini. Kakak tau kan? Betapa tertekannya aku dan dia yang ada untukku. Mungkin aku punya Kakak, jika saja aku berani menghubungi lebih dulu.”Kembali sikap hangat itu diperlihatkan, Baswara membelai lembut rambut Alea yang membuat Alea menjadi lebih
last updateLast Updated : 2021-09-04
Read more

Cowok Berengsek

“Seperti apa cowok berengsek menurut kamu?” tanya Baswara dengan nada lemah.“Cowok berengsek?” tanya Alea seakan tak percaya. “Tidak ada yang lebih berengsek dari pria yang mengakui mencintai, tapi justru menghianati. Asal Kakak tau, wanita baik itu akan bersabar pada posisi kemiskinan dan tingkah buruk, tapi tidak mampu jika diduakan hatinya.”Ekspresi Baswara seketika berubah. Wajahnya mendadak takut dan ciut. Namun, segera tersenyum menatap tenang ke arah Alea, sambil mengangkat kedua alis matanya.“Kakak enggak bermaksud menyakiti hati gadis yang Kakak sukai dengan cara ini kan?”Rasa curiga timbul, Alea memandang curiga dengan tatapan elang ke arah Baswara.“Bagaimana jika aku melakukan itu demi kebahagiaan hidup gadis yang aku cintai?”Seketika wajah Alea berubah menjadi sendu, bibir monyong dan berkata, “Kenapa Kakak harus melakukan itu? bukankah lebih baik jika Kakak
last updateLast Updated : 2021-09-08
Read more

Prasangka Soga

“Kana, apa aku mengganggumu?” tanya Sam dengan wajah yang meragu.Kana tersenyum dan menggeleng.“Apa kau baik-baik saja?”Wajah Kana terlihat sendu, lebih menghitam di bagian bawah mata, serta mata yang sedikit membengkak.“Ya, hanya kelelahan.”“Apa kau yakin?” tanya Sam kembali, seakan dia tak percaya akan jawaban yang diberikan Kana.“Kau ingin bicarakan apa?” tanya Kana ingin mengakhiri pertanyaan Sam yang dipenuhi curiga.Sam mulai menceritakan semua yang ia ketahui. Dimulai dari keadaan perusahaan yang nyaris bangkrut, hingga kemungkinan keterpaksaan Baswara menikahi putri pengusaha demi mempertahankan perusahaannya. Kana terdiam disepanjang pembicaraan, wajahnya terlihat sedih, namun mencoba menunjukkan sikap tenang. Seperti yang Sam duga, Kana pasti akan mengerti jika diberitahukan apa yang telah terjadi.“Kana, apa kau mencintai Baswara?&rd
last updateLast Updated : 2021-09-08
Read more

Sukma

Kana menjadi banyak merenung setelah pertemuannya dengan Sam. Diam dan menyendiri di dalam kamar, menghabiskan banyak waktu dengan pikirannya. Berdiri menatap jauh keluar jendela membuat Kana menjadi lebih tenang. Bukan memandang bunga dan rerumputan hijau, melainkan jauh menuju lima hingga sepuluh tahun kedepan.“Aku tau apa yang harus aku lakukan. Jika aku menuruti hati dan menerima lamaran Baswara, mungkin bisa membuat kami bahagia. Namun, sekaligus menghancurkan karir dan perusahaannya. Aku enggak bisa buat apa-apa, malah keberadaanku bisa menghancurkan hidupnya. Tapi ... jika aku menolak. Maka hidupnya akan menjadi lebih baik. Yah, itulah yang seharusnya aku lakukan. Berkorban untuk orang yang aku cintai, terdengar mulia bukan? Tapi ... entah kenapa jantungku terasa perih setiap memikirkan hal ini,” gumam Kana sambil terus menatap kosong halaman rumahnya.Kesendirian bukanlah hal yang baru untuk Kana. Bahkan menjadi sangat anugerah karena kini ia hidup
last updateLast Updated : 2021-10-18
Read more

Pertemuan Mendesak

“Soga, kamu kenapa?” tanya Kana yang segera berlari hendak menghampiri Soga.“Enggak, Soga enggak mau Bunda menikah. Bunda cuma punya Soga!” teriaknya dengan derai air mata. Terus berlari seakan ditengah ombak berduri, Soga masuk ke dalam kamar dan mengunci diri di sana.“Soga, Soga sayang ... buka pintunya!” pujuk Kana dengan wajah takut. Kepalan tangannya terus saja mengetuk pintu. Berharap Soga membukakan pintu untuknya.Tiada jawabannya, meskipun Kana telah merapatkan telinganya ke duan pintu.“Kana, tenanglah! Soga hanya butuh sendiri. Nanti pelan-pelan kita jelaskan, oke!” ucap Arya yang segera mengikuti mereka. Dengan penuh lembut, tangannya mengusap pundak Kana dan ini membuat Kana semakin geram.“Kamu pulanglah! Aku harus bicara dengan Soga,” ucap Kana dengan nada dingin. Membuat Arya kaget sekaligus tidak menyangka mendapat perlakuan begini darinya.“O, oke. Aku akan
last updateLast Updated : 2021-10-19
Read more

Hilang

“Kau menangis Sam?” tanya Kana yang segera mendekatkan posisi tisu tepat di hadapan Sam.“Maafkan aku Kana, aku enggak bisa menahannya. Aku bingung, aku enggak tau harus berbagi dengan siapa,” ucapnya yang terus berusaha menghentikan derasnya air mata.“Yah, kamu boleh cerita ke aku Sam. Meski aku enggak yakin bisa bantu kamu.”Sam masih saja kesulitan berbicara, air matanya benar-benar tak dapat dihentikan. Sepertinya ia terlalu banyak memiliki stok air mata yang sangat jarang digunakan. Sedangkan Kana hanya bisa menatap mengiba ke arahnya. Kini ia merasa sadar bahwa tak hanya dirinya yang tengah mengalami masalah. Masih banyak orang diluaran sana yang juga mengalami penderitaa, kesedihan dan tekanan. Tak seharusnya ia menyerah dengan apa yang terjadi.“Yah, tidak hanya aku yang sedang kesulitan. Aku hanya perlu tenang dan mulai mencari solusinya. Aku tidak mengerti seperti apa sistem sebuah perusahaan. Sebaiknya
last updateLast Updated : 2021-10-19
Read more

Penyesalan

“Pa, ada apa? Kenapa wajah Papa senyum-senyum begitu? Apa ada kabar baik yang Mama tidak tau?” tutur lembut Ibu Baswara yang kini menghampiri suaminya. “Tidak, tidak ada kabar gembira. Malah sebenarnya ini kabar buruk,” ungkapnya beriring hembusan napas berat. Bingung, Ibu Baswara hanya bisa menatap kalud ke arah Suaminya. Pria kaku, tegas dan sangat bekerja keras ini terlalu sulit menunjukkan senyuman. Sudah berpuluh tahun mereka bersama, namun baru kali ini ia melihat senyuman yang begitu manis seperti hari ini. “Papa yakin ini kabar buruk?” tanyanya kembali sembari menyentuh lembut lengan yang tak lagi kokoh. “Yah, buruk. Sangat buruk Ma.” “Tapi ... kenapa ....” “Ma,” panggilnya dengan suara yang begitu lembut, bergetar seakan menahan tangis. Kini tangannya bersarang pada punggung tang
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

Tamu Asing

“Bunda, ada tamu yang ingin bertemu dengan Bunda,” ujar salah satu pembantu Kana. “Oh ya, siapa?” “Tidak kenal, Bun. Wajahnya asing dan belum pernah datang sebelumnya,” jelas bibi yang kemudian berlalu pergi. “Siapa ya?” gumamnya yang segera berganti pakaian untuk menemui tamunya. Terlihat dari kejauhan dua orang pria dewasa berjas rapi tengah duduk menanti kedatangannya. Pria dengan wajah asing cukup membuat Kana takut, terlebih tidak pernah ada tamu yang dengan sengaja mengunjungi rumah ini untuk mencarinya. Jika ingin menemui wali Soga mungkin sering, tapi tidak langsung menyebutkan namanya dengan jelas. Kana melangkah dengan anggunnya mendekati ruang tengah, kedua pria itu segera berdiri menyambut kedatangannya. Bak orang penting, Kana didekati mereka lalu akan duduk jika Kana memintanya. Ini terlihat aneh, namun Kana berbaik sa
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

Nada sambung

“Pak, Pak Sam,” seru sekretaris muda yang sudah lama berdiri di samping kursi Sam. “Ah, ya. Ada apa?” tanyanya dengan gelagepan. “Bapak dari tadi termenung? Ada apa Pak, belakangan ini kok kelihatannya Bapak kurang konsentrasi. Bapak sakit apa gimana?” tanyanya yang mulai curiga akan sikap Sam akhir-akhir ini. “Tuan Baswara ... dia kabur,” ungkap Sam lemas diikuti kepala merunduk seakan ada beban berat berada di atas pundaknya. “Apa?!” teriak sang sekretaris hingga memaksa Sam membekap mulutnya. “Suaramu ... jangan sampai anak-anak lain tau!” ucap Sam dengan nada penuh tekanan. “Ma, maaf. Bapak yakin Tuan Baswara kabur? Bukannya Tuan Baswara sering begini yah. Masuk enggak masuk sesukanya?” “Yah, saya juga tau itu. Dia akan selalu ngabarin ke saya. T
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status