Brian melirik heran, tidak biasanya Arsen muncul. Bahkan, mendadak bergabung dengannya. Seakan tidak sadar, kelakuan anehnya ini menjadi objek menarik bagi semua siswa yang melintas."Apa?" Brian melirik serius, untuk saat ini suasana hatinya masih buruk. Lebih lagi, orang yang menjadi perhatian penuh dari perempuan yang disukainya muncul.Mulai menganggap, kalau Arsen sengaja. Meski begitu, Brian tetap berusaha untuk bersikap biasa. Karena enggan, dianggap sama seperti Arsen."Kau membeberkannya ya?" Arsen melirik datar.Brian menaikkan satu alis, kemudian terkekeh sejenak. "Bukannya bagus untukmu ya? Buktinya, Aruna tidak takut lagi bahkan masih memilihmu." Kemudian berdecih, sedang malas membicarakan soal itu lagi. Kini terpaksa, karena Arsen muncul.Arsen berdeham, kemudian melirik serius. "Kau benar-benar menyukainya kah?"Brian terpaku, saat Arsen bertanya hal itu. Di satu sisi, agak terusik saat sorot mata Arsen terlihat serius. Akan tetapi, hampa secara bersamaan."Atau kau awa
Last Updated : 2024-10-29 Read more