Usai menyantap sarapannya, Charlotte kembali menaikki anak tangga satu per satu menuju balkon lantai dua untuk menikmati keindahan pemandangan laut ditambah sinar matahari sangat cerah. Sang Pangeran menyusulnya diam-diam, lengan kekarnya melingkar pada pinggang ramping Charlotte dari belakang sambil bersandar manja. “Tadi kau makannya rakus sekali, Sayang,” ejek Gabriel. “Oh, jadinya sekarang kau mengejekku! Baiklah, aku malas menyahutimu lagi,” ketus Charlotte menghembuskan napasnya kasar. “Ampuni aku, Sayang. Tadi aku hanya bercanda, jangan mengambek padaku lagi, ya,” bujuk Gabriel memasang wajah memelas sambil mempererat pelukannya. Charlotte menyunggingkan senyuman nakal mengelus punggung tangan suaminya lembut, sorot matanya terfokus pada manik mata ketampanannya. “Terima kasih sudah membuatku rakus, Sayang. Hanya masakan buatanmu saja yang bisa meningkatkan selera makanku.” “Berarti memang masakanku sangat cocok pada lidah canti
Last Updated : 2024-10-29 Read more