Beranda / Fantasi / Fight For Love / Chapter 82 - Private Island

Share

Chapter 82 - Private Island

Penulis: Chocollacious
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-10 01:00:43

Jarak antara istana dengan pulau khusus yang merupakan sebuah pulau milik kerajaan Godnation sejak dulu, sebenarnya tidak terlalu berjauhan. Jika dibayangkan, hanya memerlukan waktu sekitar satu jam untuk mencapai lokasi. Pulau khusus ini fungsinya mirip dengan rumah khusus kerajaan. Hanya saja pulau khusus biasanya dijadikan tempat untuk berlibur bagi keluarga kerajaan, dan juga tempat berbulan madu. Selain itu, fasilitas di sini jauh lebih lengkap, apalagi villanya sangat cocok dijadikan tempat melihat matahari terbenam secara langsung di lantai dua.

Sepasang pengantin baru memasuki sebuah villa kerajaan berukuran jauh lebih luas dibandingkan rumah khusus kerajaan, sehingga tatapan mata Charlotte tercengang memandanginya sampai mulutnya terbuka lebar. Villa ini bertingkat tiga bermodel classic dan luas bangunannya lebar, sehingga memuat banyak ruangan. Bisa dikatakan baru di area lobby yang dihiasi air mancur di tengah bundaran kecil. Melihat tingkah istrinya sang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Fight For Love   Chapter 83 - Special Surprise

    Menjelang matahari mulai terbenam, sang Pangeran mengajak istrinya menuju suatu tempat yang masih dirahasiakannya sampai sekarang. Dengan penuh rasa penasaran, Charlotte terus mengamati luar jendela mobilnya mencari lokasi rahasia tersebut. Karena udara di sini juga terasa segar tanpa polusi udara, Gabriel menekan tombol membuka bagian atas mobil sportnya dengan lebar, sehingga mereka tidak perlu mengandalkan AC. Di tengah perjalanan, Charlotte mengulurkan tangannya ke samping mengulum senyuman bahagia menatap suaminya yang fokus menyetir mobil sportnya dengan setelan jas. Mengetahui istrinya sibuk memandanginya dari tadi, spontan tangan kanan Gabriel mengelus kepala istrinya lembut sambil menatapnya sekilas. “Teruslah melihatku seperti itu, Sayang,” tutur Gabriel. “Aku sebenarnya penasaran denganmu. Kau ingin membawaku ke mana sih?” “Yang pasti sebentar lagi kita tiba di sana. Jaraknya tidak terlalu jauh dengan villa.” Namun, tidak ada bangun

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-11
  • Fight For Love   Chapter 84 - Romantic Massage

    Usai bermain air bersama selama hampir satu jam di bibir pantai, sepasang pengantin baru kembali duduk di atas pasir, saling menyandarkan kepala pada pundak mereka dengan manja. Terutama kaki mereka kini basah kuyup akibat kelamaan bermain air, sehingga cukup lama membutuhkan waktu mengeringkannya. Sambil menunggu, spontan Gabriel mendekap tubuh istrinya hangat sambil mengusap kepalanya lembut. “Apakah kau puas bermain bersamaku tadi?” tanya Gabriel lembut. “Sebenarnya aku masih belum puas sih. Menurutku hanya satu jam berlalu, waktu terasa sangat singkat.” “Sudah kuduga, kau masih belum puas dilihat dari wajahmu. Baiklah, kalau begitu kita bermain bersama lagi.” Gabriel terburu-buru menggendong tubuhnya lagi. Sementara Charlotte mengalungkan kedua tangannya pada leher suaminya dengan manja, memandanginya dengan pandangan berbinar. “Tumben sekali kau ingin bermain di pantai lebih lama. Biasanya kau tidak terlalu suka main di pantai,” tuturnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-12
  • Fight For Love   Chapter 85 - Sweet Things

    Tak terasa waktu cepat berlalu, walaupun bagi sepasang pengantin baru waktu yang mereka lakukan selama seharian ini terasa sangat lama. Hari sudah mulai gelap, kali ini kegiatan romantis yang mereka lakukan saat malam hari adalah menonton film romantis bersama di ruang bioskop khusus. Ruangan ini sebenarnya terlihat seperti bioskop biasa pada umumnya. Namun, yang menjadi pembedanya adalah bentuk fasilitasnya yaitu tempat duduknya. Bioskop dalam villa kerajaan memiliki kualitas sofa yang memiliki fungsi seperti sofa ruang tamu. Bahkan ada tombol pengaturan pada kaki sofa untuk mengatur posisi sofa sesuai dengan keinginan. Sebelum menikmati filmnya, sama seperti kalangan orang biasa harus membawa camilan apapun beserta minuman untuk mengganjal perut selama beberapa jam film ditayangkan. Namun, camilan versi mereka tentu saja berbeda dari lainnya. Mereka membawa cookies beserta minuman wine tapi kadar alkoholnya sangat rendah. Mereka menempati tempat duduk khus

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-13
  • Fight For Love   Chapter 86 - Quality Time With Love

    Usai menyantap sarapannya, Charlotte kembali menaikki anak tangga satu per satu menuju balkon lantai dua untuk menikmati keindahan pemandangan laut ditambah sinar matahari sangat cerah. Sang Pangeran menyusulnya diam-diam, lengan kekarnya melingkar pada pinggang ramping Charlotte dari belakang sambil bersandar manja. “Tadi kau makannya rakus sekali, Sayang,” ejek Gabriel. “Oh, jadinya sekarang kau mengejekku! Baiklah, aku malas menyahutimu lagi,” ketus Charlotte menghembuskan napasnya kasar. “Ampuni aku, Sayang. Tadi aku hanya bercanda, jangan mengambek padaku lagi, ya,” bujuk Gabriel memasang wajah memelas sambil mempererat pelukannya. Charlotte menyunggingkan senyuman nakal mengelus punggung tangan suaminya lembut, sorot matanya terfokus pada manik mata ketampanannya. “Terima kasih sudah membuatku rakus, Sayang. Hanya masakan buatanmu saja yang bisa meningkatkan selera makanku.” “Berarti memang masakanku sangat cocok pada lidah canti

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14
  • Fight For Love   Chapter 87 - Comeback

    Ada pepatah mengatakan bahwa waktu harus digunakan sebaik-baiknya selagi ada kesempatan emas terus berdatangan pada kita. Sama seperti sepasang pengantin baru ini melakukan semua kegiatan romantis selama masa bulan madu sampai selesai. Walaupun mereka menghabiskan waktunya hanya sebulan, tapi mereka sangat menikmatinya bahkan ingin memperpanjang waktunya lagi. Tak terasa waktu cepat berlalu, pada akhirnya sang Pangeran dan istrinya kembali menuju istana untuk kembali melakukan kegiatan normalnya. Saat mereka baru saja tiba di istana, semua teman terdekat mereka menyambutnya dengan pelukan hangat. Terutama Violet yang bereaksi sangat berlebihan, memeluk Charlotte erat hingga dirinya kesulitan bernapas. “Violet…bisakah kau tidak…memelukku erat? Kau seperti…ingin membunuhku saja,” bujuk Charlotte terbata-bata sambil memukuli lengannya. “Aku sangat merindukanmu sampai rasanya aku ingin menggila setiap hari,” balas Violet sedikit berserak. “Tapi…bukan bera

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-15
  • Fight For Love   Chapter 88 - Still In Love

    Sejak perbincangan yang terdengar sangat tidak enak, membuat Violet terus mendesah lesuh dan kepalanya tidak berani terangkat ringan. Terutama hatinya kini sebenarnya sedikit sakit mendengar pernyataan sang kekasih terdengar sedikit meragukan hubungan asmara mereka. Untuk menenangkan pikiran dan hatinya, sebagai teman baiknya, Charlotte dan Gabriel berusaha mengalihkan pembicaraannya yang sangat canggung menjadi menceritakan kisah perjalanan mereka selama berbulan madu. Perbincangan yang mereka lakukan cukup lama hingga hari mulai gelap. Usai itu, mereka saling berpamitan pulang menuju ke kediaman yang diantar oleh pasangan masing-masing. Semua pasangan terlihat sangat bahagia, kecuali pasangan yang satu ini tidak kelihatan bahagia karena adanya kesalahpahaman akibat perbincangan tadi. Di dalam mobil Alfred, mereka saling berdiam diri terutama Violet yang biasanya selalu bersemangat memandangi wajah kekasihnya, kini mengalihkan pandangannya menatap kaca jendela mobil

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-16
  • Fight For Love   Chapter 89 - Pregnant?

    Di tengah perbincangan manis sepasang pengantin baru, sontak Charlotte merasakan perutnya sedikit tidak enak, rasanya seperti tercampur aduk. Wajahnya mulai memucat dan tangan kanannya dengan sigap menutup mulutnya anggun. Melihat reaksinya yang aneh tiba-tiba, Gabriel mulai panik dengannya sambil mendekapnya hangat. “Sayang, ada apa denganmu?” tanyanya sangat cemas sambil mengusap keringat dingin. “Entahlah, mungkin ini efek aku masuk angin,” sahut Charlotte lesuh. “Tapi tidak hanya hari ini saja kau mengalaminya. Sudah beberapa hari kau bersikap aneh begini. Apakah karena kita terlalu banyak melakukan kegiatan selama berbulan madu sampai kau kelelahan?” “Tidak juga, padahal aku tidak merasa kelelahan sama sekali. Malahan aku ingin melakukannya bersamamu terus.” “Tapi tubuhmu itu tidak sanggup melakukan banyak kegiatan. Sebaiknya kau beristirahat dulu saja, nanti kau bisa sakit.” Gabriel membaringkan tubuh Charlotte perlahan, lalu menyelimuti

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Fight For Love   Chapter 90 - God's Gift

    Dengan panik sang Pangeran menggendong tubuh istrinya di hadapan kedua orang tuanya, tanpa memedulikan mereka menegurnya lagi karena bersikap manja terang-terangan. Namun, Charlotte menyentuh tangannya mengangkat kepala sedikit lesuh. “Ada apa, Sayang? Apakah kondisi tubuhmu semakin parah?” tanya Gabriel semakin panik sambil mengusap keringat dingin yang terus mengalir pada kepala Charlotte. “Kau jangan berlebihan begini. Aku sudah tidak merasa mual lagi. Turunkan aku sekarang.” “Tapi wajahmu masih pucat, sebaiknya kau beristirahat saja di kamar sambil menungguku membeli testpack untukmu.” “Hmm apakah bisa berfungsi dengan baik? Tadi aku sudah mencicipi supnya satu sendok.” “Pasti bisa, Sayang. Maka dari itu, sebaiknya kau beristirahat saja.” Tanpa berpamitan dengan Raja dan Ratu, Gabriel langsung menggendong istrinya menuju kamar. Jarang sekali Gabriel pergi tanpa berpamitan dengan orang tua, meski masih di dalam istana. Untu

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18

Bab terbaru

  • Fight For Love   Special Chapter 3 - Everlasting Love

    Kejutan yang dimaksud sang Pangeran sebelumnya adalah sebuah video romantis mengenai perjalanan hubungan cintanya sejak berteman hingga memiliki seorang anak. Masih di puncak menara luas, Pangeran dan istrinya menyaksikan video editannya sambil menimang putranya yang terlihat mulai mengantuk. Sambil menikmati wine juga sebagai pelengkap merayakannya. Berdurasi selama beberapa menit, tidak hanya tampilan foto kemesraan mereka saja dan video-video berkaitan aktivitas romantis, tapi diselipkan juga ungkapan isi hati Pangeran setiap kali video itu bergilir dan disertai backsound kumpulan lagu romantis favorit mereka. Yang lebih mengharukan lagi, video kejutan itu ditutupi dengan video acara pernikahan mereka yang berlangsung dari pemberkatan di gereja hingga pesta dansa, dengan backsound lagu ciptaannya sendiri untuk istri tercinta berjudul “Love Charlotte”. Manik mata Charlotte semakin berkaca-kaca, tidak bisa menahan rasa bahagianya l

  • Fight For Love   Special Chapter 2 - Lovely Gift

    Seketika pertandingan berakhir, mengamati sang pemenang yang berhak membawa pulang medali emas, dengan cepat Charlotte membangkitkan tubuhnya bertepuk tangan meriah menyorakki suaminya yang menjadi pemenang dalam perlombaan ini. Sedangkan sang Ratu juga turut bahagia mengetahui putranya memenangkan perlombaan, langsung mendekap tubuh menantunya hangat. “Ibu…Gabriel berhasil!” sorak Charlotte girang. “Sudah ibu duga sejak awal, suamimu pasti berjuang demi dirimu, Charlotte. Ibu sangat bangga pada kalian berdua.” Sedangkan yang berhasil meraih medali perak dan perunggu adalah Alfred dan Harvey. Meski Alfred tidak berhasil meraih posisi pertama, tetap saja Violet sudah sangat bersyukur bahkan masih sempat memberi selamat kepada Charlotte. Begitu juga Agnes yang awalnya percaya diri suaminya akan menang, ia tetap menerima pencapaian yang berhasil diraih suaminya dengan lapang dada. Ketiga sahabat Charlotte menghampiri Charlotte untuk memberi selamat sambil saling

  • Fight For Love   Special Chapter 1 - Horse Racing

    Seiring waktunya berjalan, keluarga kecil sang Pangeran terus terlihat harmonis, bahkan saat dilanda kesibukan mengurus urusan kerajaan, tetap saja hubungan antara orang tua dan anak semakin dekat. Setiap kali Pangeran dan istrinya bepergian mengadakan pertemuan, pangeran kecil dirawat ibunya Charlotte, karena tidak ingin mengandalkan pengasuh. Apalagi takut terjadi sesuatu pada anak mereka jika dirawat orang lain. Seperti biasa sang Pangeran mengajak istrinya pergi berkuda di tempat pacuan kuda khusus keluarga kerajaan. Tapi, kali ini mereka melakukannya saat hari biasa, karena besok Pangeran harus berpartisipasi dalam turnamen berkuda. Sebelum mengajak kuda putihnya yang suka cemburu, Gabriel memberinya makan wortel berkualitas tinggi supaya tidak mengambek di tengah jalan. “Ngomong-ngomong Sayang, apakah White bisa diajak kerjasama besok?” tanya Charlotte sedikit ragu, mengingat White terkadang memberontak. “Tenang saja, sejak dulu dia bisa diandal

  • Fight For Love   Chapter 97 - Happy For All

    Waktu terus berjalan tanpa hentinya, semua orang dalam negeri ini masih hidup dengan damai tanpa adanya gangguan apapun. Terutama semua kerabat dekat Gabriel dan Charlotte, kini mereka menjalani kehidupan bahagia mereka masing-masing. Seperti halnya Harvey dan Agnes kini hidup mereka semakin terasa bahagia seiring waktu berjalan, karena mereka sekarang adalah sepasang suami istri sama seperti halnya dengan dua pasangan lainnya yang sudah menikah lebih awal. Karena hari ini adalah hari libur, seperti biasa Harvey mengajak istrinya menuju sebuah pusat perbelanjaan elit untuk keluarga bangsawan membelikan banyak masker wajah untuk mereka berdua. Apalagi melihat Harvey yang memborong banyak masker wajah dengan merk mahal, hingga Agnes menganga berdiri mematung. “Harvey, bukankah ini kebanyakan?” Mata Agnes terbelalak sempurna. “Wajahmu harus terlihat berkilauan saat kau sekarang menjadi istriku. Maka dari itu, aku sengaja membelikan semua masker mahal unt

  • Fight For Love   Chapter 96 - Meaningful Design

    Detik demi detik terus berjalan. Tidak terasa sang Pangeran dan istrinya menjalin kehidupan rumah tangganya beberapa bulan. Tidak hanya mereka yang selalu menjalani kehidupan mereka dengan bahagia, semua kerabatnya yang telah memiliki pasangan masing-masing juga tidak kalah bahagia. Apalagi agen rahasia kerajaan juga telah menikah dengan wanita paling dicintainya. Saat ini, usia kandungan memasuki masa dua bulan. Bisa dikatakan berat badan Charlotte semakin bertambah, namun perutnya belum terlihat terlalu buncit. Segala aktivitas yang ia lakukan mulai berkurang, mengingat peringatan dokter kandungan demi kesehatan bayi mungil dalam kandungan. Yang bisa dilakukannya selama mengandung bayinya adalah bersantai di sofa menonton TV sambil mengemil cookies favoritnya sendirian. Sebenarnya kegiatan Pangeran juga tidak terlalu banyak belakangan ini, namun terkadang ia harus meninggalkannya sendirian untuk melaksanakan kewajibannya demi kerajaan Godnation. Mengadakan

  • Fight For Love   Chapter 95 - Power Of Love

    Di sisi lain, sepasang kekasih lainnya juga saling bermesraan. Namun, bedanya kali ini mereka tidak berkencan di manapun. Penampilan Alfred sudah terlihat sempurna, bersiap ingin bertemu dengan calon mertuanya langsung. Sejak hari lamaran, Alfred dan Violet sudah merencanakan pertemuannya serta melakukan reservasi restoran bintang lima terlebih dahulu. Penampilan ibunya Violet kini tidak kalah cantik dengan putrinya, dengan balutan gaun elegan walaupun terlihat sederhana. Sebenarnya dirinya sedikit bingung dengan rencana putrinya tiba-tiba mengajak makan malam tiba-tiba. Sambil menunggu kedatangan Alfred, ibunya Violet terus bermondar-mandir di ruang tamu seperti sedang menyetrika baju. Melihat tingkah ibunya sangat memusingkan, Violet beranjak dari sofa sejenak menghentikan aksinya. “Ibu sebaiknya menunggu sabar saja,” usulnya pelan. “Sebenarnya ibu sangat penasaran dengan kalian, kenapa kalian tiba-tiba ingin mengadakan makan malam bersama? Padahal

  • Fight For Love   Chapter 94 - Storytelling

    Lucas memperlihatkan agenda hariannya pada sang Pangeran melalui layar tab. Reaksi Pangeran langsung memutar bola matanya bermalasan, karena dirinya sebenarnya malas menjalani tugasnya kembali menjadi Pangeran negeri ini. “Aku malas melakukannya, lebih baik aku di istana selama seharian bersama istriku.” “Sayang,” panggil Charlotte manis. Secara spontan Gabriel merangkul pundaknya mesra, sorot matanya terfokus padanya. “Semakin manis kau memanggilku, aku juga akan memperlakukanmu semakin manis juga.” “Sayang, sebaiknya kau pergi bertugas saja. Jangan menetap di sini terus,” saran Charlotte lembut. “Tidak mau, nanti siapa yang akan menemanimu di sini. Kalau terjadi sesuatu padamu, gimana nantinya. Lagipula kunjungan ini juga tidak terlalu penting.” “Memangnya hari ini kau ada kunjungan ke mana?” “Ke panti asuhan untuk membaca dongeng.” “Oh, kalau hanya ke panti asuhan, sudah pasti aku ingin ikut denganmu

  • Fight For Love   Chapter 93 - Cravings

    Tidak terasa kini hari sudah gelap. Usai menyantap makan malam, sepasang pengantin baru melanjutkan aktivitasnya lagi di dalam kamar mereka. Sejak memasuki masa hamil, sikap Charlotte sedikit kekanak-kanakan suka merengek pada suaminya. Apalagi sekarang ia duduk sendirian di ranjang luas, menunggu sang Pangeran selesai membersihkan dirinya sampai sedikit bosan. Baru saja lima menit berlalu, entah kenapa rasanya ia sudah merindukannya dan ingin melihat wajahnya dalam durasi lama. Kedua kakinya merapat di ranjang, lututnya digunakan untuk menopang kepalanya sambil merenungkannya dengan wajah cemberut. “Aku merindukanmu, Sayang. Jangan mandinya terlalu lama,” gumamnya lesuh. Tak lama kemudian, terdengar suara pintu kamar mandi terbuka lebar. Dengan cepat kepalanya terangkat ringan sambil memandangi suaminya terlihat sangat menyegarkan dalam kondisi rambutnya basah dan dada bidangnya yang kekar. Sorot matanya terpaku padanya saat ini, tanpa disadari senyuman ceri

  • Fight For Love   Chapter 92 - Two News

    Jantung Violet kini berdebar kencang hingga tidak bisa mengendalikan air matanya terus membasahi pipinya. Pada akhirnya setelah menunggu lama, dirinya dilamar langsung oleh pria dicintainya walaupun hubungan asmara mereka baru berjalan hampir dua bulan. Tanpa perlu berpikir lama, Violet mengangguk pelan, mengukir senyuman bahagia pada wajahnya sambil menggenggam buket bunga erat. “Tentu saja aku bersedia menikah denganmu. Aku tidak sabar menjadi pendamping hidupmu nanti. Aku sangat mencintaimu, Alfred.” Violet mengungkapnya lantang dengan penuh percaya diri. Alfred memakaikan cincin lamaran pada jari manis kekasihnya sambil membangkitkan tubuhnya perlahan. “Aku juga mencintaimu, Violet. Mulai sekarang statusmu adalah tunanganku dan menjadi milikku.” “Terima kasih sudah bersedia menerimaku sebagai tunanganmu.” Secara spontan mereka saling menautkan bibir mereka bersamaan, melakukan ciuman manisnya untuk merayakan momen terindah dalam hidup mere

DMCA.com Protection Status