Keyra memicingkan mata demi melihat lebih jelas siapa yang turun dari mobil pick up di depannya. Perlahan sosok itu pun mendekat, membuat jantung Keyra berdetak semakin cepat.“Key, kamu Keyra kan?”Keyra hendak menggeleng, akan tetapi pria asing ituterlihat tidak membahayakan. Anggukan samar Keyra membuat ppria itu tersenyum lega.“Kamu nggak inget sama aku?” tanya pria yang masih belum Keyra ingat itu.“Enggak, maaf, ya. Apa … apa kamu salah satu pelanggan aku?” Keyra mengigit bibirnya, entah mengapa pertanyaan itu kini terasa mengandung banyak luka.Pria itu justru mengernyitkan dahi, tak mengerti dengan apa yang Keyra maksudkan. “Langganan? Kamu jualan apa sekarang?”Keyra menyesal menanyakannya, kemudian menunduk dalam lalu menjawab penuh keraguan,“Iya, sebelumnya aku jualan, jualan badan.”“Astaghfirullah, sekarang sedang apa kamu di sini? Hujan-hujan, send
Last Updated : 2021-06-18 Read more