Dimas?" Seruku, mencoba menebak. Aku yakin laki-laki ini adalah Dimas. Walau hanya sekali bertemu, tapi sering melihatnya di medsos. Laki-laki di hadapanku ini tersenyum. Aku duduk kembali bersama seorang laki-laki. Namun beda orang dan tempat. Ya, sekarang aku duduk di sebuah cafe, yang tidak jauh dari restoran tempatku bertemu Pak Darwin. Di hadapanku, duduk seorang laki-laki yang sebenarnya tidak kukenal baik, cuma tahu nama dan siapa dia dulunya. Dimas--mantan suami Lastri. "Apa kabar?" Tanya Dimas memulai percakapan yang asing ini. "Baik," jawabku singkat. Dia hanya tersenyum. "Senang bertemu denganmu lagi," ujarnya. Dua alisku bertaut. Kupaksakan tersenyum. "Kita hanya sekali bertemu, itu pun saat kalian nikah," kilahku. Aku tida
Terakhir Diperbarui : 2021-11-12 Baca selengkapnya