Home / Romansa / Another Marriage / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Another Marriage: Chapter 201 - Chapter 210

465 Chapters

110.2

Mata mereka saling bertemu, Andres melihat Mili duduk di sofa dengan cahaya layar, menatapnya dengan tenang. Mili begitu tenang; tidak ada ketakutan di wajahnya. Ketenangan yang dimiliki Mili sangat kontras dengan kekhawatirannya saat ini, membuat Andres terlihat seperti badut! Andres menjadi sangat marah! Berjalan cepat dan mendengkram kedua bahunya dengan keras di sofa: "Mili, kenapa kamu pura-pura pingsan?" Mili mengangkat kepalanya untuk menatapnya: "berpura-pura pingsan? Tuan Andres, apa Anda terlalu meninggikan diri sendiri? Di depan Anda, saya tidak akan berpura-pura menjadi apa pun untuk membuat Anda menyukai atau membenci saya!" Pupil mata Andres menyusut seketika dan tiba-tiba mulai
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

111.1~Benda Keramat~

  Andres menemukan bahwa meskipun gadis dibawahnya hanya membatu menerima hentakannya seperti ikan yang sudah mati berhari-hari, tapi Andres masih sangat bersemangat seperti orang gila! Beberapa tahun yang lalu, untuk melampiaskan hasratnya, Andres pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita. Wanita itu juga menanggalkan pakaiannya dan naik ke tempat tidurnya, tetapi meskipun wanita itu menggodanya hingga dia sendiri mencapai puncak hasratnya, milik Andres masih saja tidak bisa bangun dan Dia langsung mengusir wanita telanjang itu keluar dari pintu. Setelah itu, banyak wanita lain yang menggodanya, tetapi dia bahkan tidak tertarik. Mungkinkah
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

111.2

Keesokan harinya, Michelle terbangun dengan perasaan sedikit gerah. Dia membuka matanya dan mendapati dirinya terbaring di pelukan Raihan. Michelle tertegun: "Han? Kenapa kamu di sini?" Raihan menciumnya: "Aku tidak bisa tidur tanpamu di sisiku." Michelle sontak berpikir bahwa Raihan sedang terluka dan buru-buru meninggalkan lengannya: "Apa aku menyentuh lukamu?" Raihan ingin mengatakan tidak, tetapi tiba-tiba berubah pikiran dan berkata, "Ya." "Hah?" Michelle sangat khawatir, berkata: "Biar kulihat lukamu!" 
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

112.1~Jangan Pergi!~

  Pemilik kios membungkus ubi jalar untuk mereka, dan mereka pun kembali ke rumah sakit bersama setelah Hexa membayar. Michelle merasa sedikit canggung dan bertanya: "Tuan, Anda memang sedang dirawat di rumah sakit atau mengunjungi pasien?" "Saya dirawat di rumah sakit," kata Hexa. Sebenarnya Hexa sudah di ijinkan pulang kemarin, tapi dia melihat Michelle dan Raihan di rumah sakit, akhirnya Hexa sengaja menunda kepulangannya selama dua hari kedepan. Michelle mengangguk: "Oh, apa Anda baik-baik saja, tidakkah Anda khawatir akan memperburuk kondisi Anda jika keluar tanpa memakai jaket seperti ini?" 
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

112.2

Pintu kamar ditutup lagi, Hexa duduk di ranjang rumah sakit, meremas uang di tangannya erat-erat.   Dan pada saat ini, telepon Raihan berdering. Dia mengambil ponselnya, menjawab panggilannya: "David, apa Kau menemukan petunjuk?"   David berkata: "Kak Han, Aku telah menemukannya, alamat terakhir yang berhasil di lacak ada di sebuah dermaga di Pulau Sabah, Malaysia ..."   Mereka berbicara sebentar, Raihan meletakkan teleponnya dan berkata kepada Michelle: "Elle, akun pesan pribadi belum diotentikasi dengan nama asli, dan IP-nya adalah Malaysia. Identitasnya belum dapat di deteksi, jadi Kamu coba hubungi dia lagi hari ini, dan Aku akan terus mengirim seseorang untuk menindaklanjuti."  
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

113.1~Udara Akan Lebih Panas, Biarkan Aku Melepas Pakaianmu!~

  Tapi betapapun bergairahnya mereka di ranjang, gairah itu tidak membuat hubungan keduanya menjadi baik. Setelah mereka berpakaian, hubungan itu kembali ke titik beku. "Aku melakukan semua yang kamu minta, lalu, bahan baku pakaian ...?" Mili menatap Andres dingin. Entah mengapa Andres justru ingin marah ketika melihat sikap Mili yang tenang, "Mili, jika pria lain yang meminta semua ini padamu, apa Kau juga akan bersedia tidur dengannya?" Mili menatapnya dengan cemeeh, "Tidakkah menurutmu aku akan lebih rela melakukan ini dengan orang lain daripada denganmu?" Pupil mata Andres la
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

113.2

Michelle terus tertawa mendengar percakapan mereka, bahkan Raihan juga ingin tertawa, tapi dia tidak berani bergerak terlalu banyak, khawatir dengan lukanya. Mereka saling bercakap-cakap sebentar sebelum Yance berkata dengan sungguh-sungguh: "Han, kirimkan foto ke alamat surelku lagi. Aku akan menggunakannya untuk menganalisis lingkungan sekitar dari bayang-bayang pada pupil orang tua Kakak ipar, dan mencoba menemukan tempat yang sama di database." Raihan mengangguk dan meminta Michelle untuk menyimpan video juga foto yang dikirim oleh penculik itu ke ponsel Raihan lalu mengirimkannya ke alamat surel Yance. Michelle bertanya dengan gugup, "Yance, apa ini bisa di analisis?" "Aku tidak yakin."
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

114.1~Pahala Melayani Suami~

  Karena Zara tak juga meng-iya kan bantuan Yance untuk membuka pakaiannya. Akhirnya Yance yang balik meminta bantuan Zara untuk melepas pakaiannya. Ah, Zara sebenarnya sangat malu membantunya menanggalkan pakaian! Tapi bukankah biasanya Yance juga hanya memakai celana renang saat berenang? Setelah memikirkan hal ini, Zara mulai membuka kancing kemeja Yance. Yance memperhatikan Zara dengan serius melepaskan satu per satu kancingnya, darah yang telah menghangat kini sudah mendidih, tetapi wajahnya masih berpura-pura tenang, seolah-olah dia benar-benar akan mengajarkan Zara sesuatu. Zara akhirnya membuka semua kancing dan berkata kepada Yance, "Su
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

114.2

Setelah Yance berhasil memasuki inti tubuhnya, Yance belum berani bergerak karena dia khawatir Zara akan kesakitan. Dia menundukkan kepalanya dan mencium pipinya dengan ringan: "Zara, apa menyakitkan?" Zara mengangguk padanya sambil menangis. "Kalau begitu aku tidak akan bergerak untuk saat ini dan menunggu rasa sakitmu berkurang," kata Yance lembut. Zara menggigit bibirnya, merasa gugup, tidak tahu harus berbuat apa di bawah tatapan Yance. Otaknya sangat bingung; seperti apa benda itu? Dia bahkan tidak melihat dengan jelas .... Ketika Yance menghentikan gerakan tubuh bagian bawahnya, Yance terus menciumi dada Zara, jari-jarin
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

115.1~Aku Akan Membunuh Mereka!~

  Zara sangat penasaran. Dia ingin bertanya, tapi malu, tapi dia ingin melihatnya. Yance melihatnya terlihat agak aneh, jadi dia bertanya, "Zara, apa yang kamu pikirkan?" "Ku berpikir, ini tidak adil." Ucap Zara, merasa sedikit kesal, apa Yance akan menertawakannya? "Tidak adil kenapa?" Tanya Yance. "Aku tidak tahu apa yang baru saja kamu gunakan untuk menusukku ..." Ekspresi Zara seperti anak sekolah yang sedang ketahuan membolos: "Kenapa itu begitu keras, apa isinya?" Setelah berbicara, Zara tidak lagi berani menatap Yance. 
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
47
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status