Pagi ini Filza sibuk menggendong Abidah yang rewel sejak sejam yang lalu. Entah sudah keberapa kalinya Filza sedikit kesal saat Satria mengganggu usil Abidah yang tengah tertidur, hingga Abidah terbangun dan menangis. Filza cuma bisa menghela napas."Maaf, Sayang." Ucap Satria setengah romantis agar Filza memaafkannya.Filza cuma mengangguk, lalu berlalu sambil menggendong anaknya. Satria mengikuti Filza, bermaksud menghibur Abidah. Filza yang sudah seharian lelah, meletakkan Abidah dalam gendongan papanya.Di sisi lain, Biha tengah sendirian di tepi jalan. Jarak dari rumah ke warung, masih bisa dibilang dekat. Sesekali dia ingin berjalan kaki ke rumahnya. Berniat berganti pakaian setelah sampai di rumah, menginap di rumah Satria. Mobil hitam mengkilat, berhenti tepat di samping Biha. Tidak curiga sama sekali, Biha berhenti, menoleh ke sebelah kanannya, memerhatikan mobil yang pintunya mulai terbuka.Biha membelalakkan mata saat ujung pistol itu mengarah
Read more