Home / Pendekar / Era Baru / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Era Baru: Chapter 121 - Chapter 130

284 Chapters

Ikut Campur

Barata yang berada tepat di depan muka Hutan Jalungporo tak melakukan banyak hal selain mengamati tempat tersebut. Dengan sorot mata yang tajam, dia memperhatikan tempat yang terlihat mencurigakan. Beberapa bagian pohon yang tertebang tapi dibiarkan begitu saja tanpa diolah. Dengan adanya hal semacam itu, Barata semakin yakin bila di tempat itu ada sebuah kelompok yang sedang berkembang.Barata tidak beranjak dari posisinya dan terus mengamati semua hal yang ada di depan matanya termasuk jalan keluar jika dia mencoba masuk ke dalam Hutan Jalungporo seperti beberapa waktu lalu. Barata tak sebegitu bodohnya untuk langsung masuk ke dalam hutan meski hanya mengamati tempat itu saja. Dia benar-benar mengamati semuanya dengan teliti termasuk beberapa bagian hutan yang terlihat tidak natural.“Tampaknya mereka melakukan beberapa pekerjaan yang baik dengan membangun beberapa jebakan di bagian muka Hutan. Sungguh tindakan yang cukup langka. Tidak mudah untuk mempersiapkan
last updateLast Updated : 2021-09-19
Read more

Lima Faksi

Barata membuat mereka semua sadar siapa yang terkuat di tempat itu. Dia juga tak membiarkan mereka lari dari tempat itu. Dengan situasi yang sudah berada dalam kendalinya, Barata menatap mereka semua dan melihat raut wajah mereka yang dipenuhi rasa ngeri. Dia tidak menunjukkan sisi lemahnya saat berhadapan dengan mereka sehingga dia bisa membuat mereka tahu jika mereka bukanlah lawannya.“Kami menyerah!! Jangan bunuh kami!!” teriak salah satu pria yang melemparkan senjatanya ke tanah. Dia tidak lagi memiliki keberanian untuk berhadapan atau melawan Barata.Setelah pria itu menyerah, pria lainnya pun mengikutinya dan hampir semua pria menyerah pada Barata setelah dia menghabisi pemimpinnya. Barata menerima mereka yang menyerah dan membunuh mereka yang melawan dengan melemparkan bola api. Dia tersenyum setelah melihat mereka semua menyerah. Dia sama sekali tak membuat hal menjadi rumit.Melihat mereka menyerah, Barata menerima penyerahan diri mereka, d
last updateLast Updated : 2021-09-20
Read more

Faksi Kelawar

Cuaca begitu cerah dengan sinar matahari yang panas dan menyengat hingga membuat kulit terasa terbakar. Barata memimpin pasukannya menghadapi Faksi Kelawar. Dia memberi perintah pada salah seorang pria yang memang memiliki penampilan cukup kurus dan terlihat kurang gizi. Dia memintanya untuk berpura-pura menjadi seorang pengungsi.Situasi di depannya saat ini benar-benar berubah dan dia menembakkan bola api ke arah pria yang berada dekat dengan prajuritnya. Barata menembakkan bola api dengan kekuatan penuh dan mengarahkannya tepat ke kepala pria itu, sehingga saat bola api menghantam kepalanya sontak saja ledakan yang kuat menghancurkan kepalanya dan membuatnya menjadi abu.“Serang!! Jangan sisakan mereka yang melawan. Bunuh siapa saja yang mengangkat senjata dan memberikan perlawanan. Aku tidak ingin melihat kalian mati, jadi pertahankan juga hidup kalian!!” teriak Barata saat memberikan perintah. Dia tidak terlalu menganggap mereka karena mereka bukanlah
last updateLast Updated : 2021-09-20
Read more

Sebuah Syarat

Melihat pemuda itu memimpin pasukannya dengan baik dan terus mengatur pasukannya. Barata cukup kagum dengan ketenangannya, entah mengapa dia merasa akan menjadi suatu hal yang buruk jika dia menghabisinya. Sehingga, hal ini membuat dia berpikir untuk menarik pemuda itu ke sisinya. Barata terus memainkan bola apinya dan tidak mengalihkan matanya dari pemuda itu.Setelah mengamatinya, dia mulai bergerak dan segera dia menembakkan bola apinya sambil menunjukkan sebuah senyum kejam. Dia melepaskan auranya dan ledakan tak berbentuk disertai dengan tekanan yang besar menghantam mereka semua. Barata tidak menahannya, dia menarik pedangnya dan berjalan cepat ke arah pemuda itu. Sorot matanya benar-benar membuat siapa saja yang menatapnya akan berjalan mundur atau menjauh tanpa sadar.“Tidak ada yang berbeda dari apa yang biasanya aku lakukan. Kau hanya salah satu dari mereka yang menghalangi jalanku dan perlu untuk aku hilangkan. Jika memang, kau merasa ini bukan akhir d
last updateLast Updated : 2021-09-21
Read more

Faksi Mardin I

 Syarat yang pemuda itu ajukan tidak jauh berbeda dengan apa yang dia pikirkan sehingga dia menyetujuinya begitu saja. Dari awal dia memang ingin membersihkan semua faksi yang ada di Hutan Jalungporo, tapi tanpa memiliki informasi yang lengkap. Menyerang tempat ini sangatlah buruk dan peluang yang dia miliki juga akan menurun dengan sangat tajam. Jadi, dia mencoba untuk melancarkan serangan dengan cara berbeda seperti pada saat ini.“Tak terlalu buruk. Aku akan melakukannya. Jadi, suruh seluruh anak buahmu untuk meletakkan senjata. Aku tidak ingin ada pertempuran lagi. Satu hal lagi, katakan bagaimana kekuatan mereka?” tanyanya dengan begitu lepas.Dia melihat mereka semua dengan tenang saat para prajurit itu berlutut dan meletakkan senjatanya. Barata melihat mereka sambil mengarahkan pandangan matanya ke sekeliling. Dia tidak bisa tidak waspada dengan sekitarnya. Tempat ini dikuasai oleh lima faksi yang kemungkinan mereka memiliki lebih dari s
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more

Faksi Mardin II

Tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai di depan markas Faksi Mardin. Dengan bantuan dari pemuda itu, Barata bisa mencapai tempat ini dengan mudah. Faksi Mardin terletak di antara pohon yang lebat serta ditutupi semak-semak yang tinggi dan merambat di pohon. Pertama kali melihat tempat macam ini pastilah hanya akan dilewati saja. Namun, di dalam sana ada sebuah pemukiman kecil yang memang dibangun laksana sebuah benteng.“Itu markas mereka, aku tidak menyarankanmu untuk menyerang mereka langsung. Mereka memiliki pertahanan yang jauh lebih baik dari yang kami miliki. Kau sendiri sudah melihat menara pengawas yang kami miliki bukan? Mereka memiliki bangunan serupa tapi jauh lebih baik dan juga mereka memiliki pemanah yang handal. Aku pernah melihat beberapa dari mereka, sehingga aku bisa mengatakan ini.” Pemuda itu tampak lebih memperhatilkan sesuatu dengan lebih detail dari kebanyakan orang.“Begitukah? Maka bagus kalua kau melihatnya. Pemanah bisa
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more

Malapetaka

“Tuan, apa kita benar-benar akan menyerang Faksi Mardin terlebih dahulu? Mereka salah satu faksi terlemah yang seharusnya tidak perlu kita khawatirkan.” Salah seorang prajurit bertanya pada Sudro karena dia heran dengan langkah yang diambil oleh Sudro yang memilih untuk menyerang Faksi Mardin yang notabene salah satu faksi yang lemah.Sudro yang memimpin pasukan tidak terlalu khawatir akan pertanyaan yang diajukan itu karena dia benar-benar tidak berpikir bila keputusannya salah. Sudro mengerti betul cara yang dia ambil ini cukup berbeda dari yang terbaik. Yang lemah bisa menjadi lawan mudah yang tidak perlu diperhatikan betul-betul selama ada musuh yang jauh lebih kuat dan fokusnya haruslah melawan sisi kuat terlebih dahulu dengan begitu menghapus yang lemah tidak akan menjadi masalah. Namun, saat dia memikirkan hal itu, tiba-tiba saja dia mendapatkan sebuah pemahaman lain.“Tidak ada yang salah dengan langkah ini karena mereka yang lemah akan menjad
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more

Serius

Barata bertatap-tatapan dengan Bawono. Tekanan tak berbentuk tiba-tiba menghantam tubuhnya ketika Bawono melangkahkan salah satu kakinya. Barata segera mengambil sikap bertahan, dia tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh bawono saat ini. Dia tidak bisa memikirkan cara menyerang yang baik karena dia melihat angin di sekitar tubuh Bawono bergerak dalam kecepatan tinggi dan ini adalah kali pertama dia melihatnya. Tindakan yang bawono lakukan sangat berbeda dengan yang dilakukannya saat pertama kali dia bertemu dengannya.“Pria gila!! Apa waktu itu kau meremehkanku dan tidak menggunakan seluruh kemampuanmu?” tanyanya saat dia mengeluarkan bola api. Dia mencoba untuk mengalihkan perhatina Bawono dari tindakannya.“Meremehkanmu? Tidak. Kau salah mengerti. Aku tidak meremehkanmu. Aku hanya tidak menganggapmu sebagai seseorang yang pantas untuk kunodai!!” seru Bawono sambil menampilkan sebuah senyum yang keji lagi dingin pada Barata.Siapa yang
last updateLast Updated : 2021-09-24
Read more

Luluh lantah

Pada saat Bawono mengangkat kedua tangannya dan meletakkannya ke dada. Kulitnya mulai berubah warna dan tampak mengeras. Tidak hanya kulitnya saja yang berubah, tapi udara di sekitarnya juga semakin padat dan menguat. Satu demi satu puasaran angin muncul di sekitarnya, dan pusaran itu membuat debu atau bebatuan terbang ke berbagai arah. Angin itu begitu kuat dan memiliki daya hisap yang kuat juga.Barata melihat Bawono dengan cara yang berbeda. Saat ini dia mengerti jika Bawono sudah serius. Aura yang dikeluarkannya benar-benar berbeda dari beberapa saat lalu. Perubahan mendadak ini menangkap kelengahannya. Alhasil, Barata tidak bisa bersiap akan serangan yang tiba-tiba dilepaskan oleh Bawono. Dua buah pusaran angin Bawono tembakkan dan mengarah dengan tepat ke arahnya. Dia berusaha untuk menghindarinya, tapi cepatnya pusaran angin itu bergerak ke arahnya membuatnya tak bisa dihindari dan dia dihantam dengan kuat.“Ugh!!! Pusaran yang sangat kuat. Sekali dihantam
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

Pilihan

Debu yang menutupi area tempat Bawono dan Barata bertarung mulai menghilang dan perlahan-lahan situasi di tempat itu menjadi jelas. Dua sosok pria yang bertarung dengan segenap kekuatannya berada pada posisi yang sama. Mereka berlutut dan sama-sama terluka. Namun, salah satu dari mereka memiliki luka yang lebih parah dari yang lain.Genangan darah di bawah tubuhnya menjadi sebuah bukti akan kondisinya. Bawono memegangi dadanya dan sekali lagi memuntahkan seteguk darah. Wajahnya memucat dengan keringat yang tak henti menetes dari tubuhnya. Sorot matanya memberikan rasa tak percaya akan apa yang baru saja terjadi. Dalam ingatannya yang masih basah, dia melihat ada serangan lain di balik gelombang kejut yang dihasilkan dari benturan serangan.Serangan itulah yang melukainya, dia benar-benar tidak mengharapkan Barata akan menggunakan serangan kombinasi seperti itu. Saat dia memikirkannya kembali, Bawono menjadi waspada ketika dia menatap Barata yang juga terluka. Namun, di
last updateLast Updated : 2021-09-26
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
29
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status