Share

Serius

Penulis: omuraryu
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-24 21:14:01

Barata bertatap-tatapan dengan Bawono. Tekanan tak berbentuk tiba-tiba menghantam tubuhnya ketika Bawono melangkahkan salah satu kakinya. Barata segera mengambil sikap bertahan, dia tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh bawono saat ini. Dia tidak bisa memikirkan cara menyerang yang baik karena dia melihat angin di sekitar tubuh Bawono bergerak dalam kecepatan tinggi dan ini adalah kali pertama dia melihatnya. Tindakan yang bawono lakukan sangat berbeda dengan yang dilakukannya saat pertama kali dia bertemu dengannya.

“Pria gila!! Apa waktu itu kau meremehkanku dan tidak menggunakan seluruh kemampuanmu?” tanyanya saat dia mengeluarkan bola api. Dia mencoba untuk mengalihkan perhatina Bawono dari tindakannya.

“Meremehkanmu? Tidak. Kau salah mengerti. Aku tidak meremehkanmu. Aku hanya tidak menganggapmu sebagai seseorang yang pantas untuk kunodai!!” seru Bawono sambil menampilkan sebuah senyum yang keji lagi dingin pada Barata.

Siapa yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Era Baru   Luluh lantah

    Pada saat Bawono mengangkat kedua tangannya dan meletakkannya ke dada. Kulitnya mulai berubah warna dan tampak mengeras. Tidak hanya kulitnya saja yang berubah, tapi udara di sekitarnya juga semakin padat dan menguat. Satu demi satu puasaran angin muncul di sekitarnya, dan pusaran itu membuat debu atau bebatuan terbang ke berbagai arah. Angin itu begitu kuat dan memiliki daya hisap yang kuat juga.Barata melihat Bawono dengan cara yang berbeda. Saat ini dia mengerti jika Bawono sudah serius. Aura yang dikeluarkannya benar-benar berbeda dari beberapa saat lalu. Perubahan mendadak ini menangkap kelengahannya. Alhasil, Barata tidak bisa bersiap akan serangan yang tiba-tiba dilepaskan oleh Bawono. Dua buah pusaran angin Bawono tembakkan dan mengarah dengan tepat ke arahnya. Dia berusaha untuk menghindarinya, tapi cepatnya pusaran angin itu bergerak ke arahnya membuatnya tak bisa dihindari dan dia dihantam dengan kuat.“Ugh!!! Pusaran yang sangat kuat. Sekali dihantam

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-25
  • Era Baru   Pilihan

    Debu yang menutupi area tempat Bawono dan Barata bertarung mulai menghilang dan perlahan-lahan situasi di tempat itu menjadi jelas. Dua sosok pria yang bertarung dengan segenap kekuatannya berada pada posisi yang sama. Mereka berlutut dan sama-sama terluka. Namun, salah satu dari mereka memiliki luka yang lebih parah dari yang lain.Genangan darah di bawah tubuhnya menjadi sebuah bukti akan kondisinya. Bawono memegangi dadanya dan sekali lagi memuntahkan seteguk darah. Wajahnya memucat dengan keringat yang tak henti menetes dari tubuhnya. Sorot matanya memberikan rasa tak percaya akan apa yang baru saja terjadi. Dalam ingatannya yang masih basah, dia melihat ada serangan lain di balik gelombang kejut yang dihasilkan dari benturan serangan.Serangan itulah yang melukainya, dia benar-benar tidak mengharapkan Barata akan menggunakan serangan kombinasi seperti itu. Saat dia memikirkannya kembali, Bawono menjadi waspada ketika dia menatap Barata yang juga terluka. Namun, di

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-26
  • Era Baru   Perubahan Keputusan

    “Kau sudah kalah Barata, bukan aku!! Lihatlah sekelilingmu. Semua anak buahmu sudah binasa di tangan Sudro. Hahaha … sayang sekali, uhuk!! Meski aku menyukai dan akan menerima tawaranmu. Sayang sekali semua itu tak akan terjadi!!” seru Bawono yang mengusap darah di mulutnya. Dia tidak percaya akan kalah dalam adu kekuatan seperti detik ini. Saat ini, dia hanya bisa melihat Barata yang menghampirinya tanpa menyembunyikan hawa nafsu membunuhnya.Barata berdiri dengan tenangnya ketika dia berada sangat dekat Bawono yang sudah berlutut. Tubuh Bawono begitu menyedihkan dengan darah yang ada di mana-mana. Barata menatapnya dan tatapan itu membuat siapa saja akan merasa kedinginan dan ngeri. Selagi menatapnya dia berkata, “Jangan mengharapkan sesuatu yang semu Bawono. Mereka memang orang-orangku tapi mereka bukan bawahanku yang sebenarnya. Aku baru saja merekrut mereka dan membawa mereka untuk mendapatkan manfaat yang lebih. Jadi … pikirlah dengan jer

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-27
  • Era Baru   Menaklukkan Hutan Jalungporo I

    Pertempuran melawan Faksi Jalwungan memengaruhi seluruh tempat. Faksi-faksi yang berdiam diri pun juga bertindak setelah mengetahui kejadian ini. Dua faksi lainnya, Faksi Luwinar dan Faksi Sulan, merekamulai menunjukkan tanda-tanda untuk bergerak. Mereka mengumpulkan pasukan. Dengan kekuatan yang mereka miliki, mereka bisa mengumpulkan ratusan orang dalam satu waktu. Mereka berada di satu tempat denghan seorang pemuda berparas tampan sebagai pemimpinnya.Pemuda itu memiliki sebuah senjata berupa pedang dengan bentuk yang cukup unik. Pakaiannya cukup tertutup secara menyeluruh dan hanya menyisakan bagian wajah saja. Bahkan, dia mengenakan sarung tangan. Matanya yang tajam mampu mengintimidasi siapa saja yang menatapnya. Rambutnya cukup panjang hingga menyentuh punggungnya. Penampilannya tidak bisa diabaikan saja karena cukup memikat serta memberi perasaan akrab.“Aku tidak tahu apakah Faksi Jalwungan sudah bergerak atau tidak. Namun, daripada kita menunggu mereka

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • Era Baru   Menaklukkan Hutan Jalungporo II

    Dua pasukan besar berada dekat dengan Barata. Mereka melepaskan aura yang besar dan tidak dapat ditahan bagaimanapun caranya. Barata dan seluruh pasukannya sudah menunggu mereka mencapai satu titik sebelum melepaskan serangan yang mematikan. Di sisi lain, Bawono yang telah terluka parah pun tetap mengikut sertakan diri dalam pertarungan ini. Dia sama sekali tidak peduli dengan keadaannya dan meminta untuk bertarung pada Barata.Permintaan itu tak mungkin Barata tolak. Dia mengizinkannya untuk bertarung meski kondisinya sangat buruk. Apa yang terjadi pada saat itu benar-benar berbeda, Bawono memang terluka cukup parah dan bagi orang biasa luka seperti itu cukup untuk membuatnya mati. Namun, Bawono tampak biasa saja dan terlihat memiliki senyum yang begitu luar biasa keji. Barata yang mengamati pasukan musuh dari atas pohon segera melihat ada sesuatu yang berbeda.“Bagaimana bisa seperti ini? Mereka benar-benar tidak waspada. Padahal tempat semacam ini rentan akan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • Era Baru   Bertambah Banyak

    Kata-kata Barata didengarkan oleh semua orang yang berada di tempat itu. Mereka meletakkan senjata setelah melihat para pemimpinnya terbunuh dalam pertarungan itu. Dalam pertempuran itu, korban yang berjatuhan tidak sedikit. Tidak ada yang melihat pertempuran akan berakhir dengan cepat. Bawono yang baru saja merobek seorang prajurit pun memiliki ekspresi tidak sedap pandang di wajahnya dan terlihat seolah dia habis makan kotoran.“Sial!! Bagaimana bisa berakhir seperti ini?”“Apa yang akan terjadi pada kita sekarang?”“Sungguh mengerikan sekali!! Nasib kita begitu buruk. Bagaimana kita menghadapinya?”Barata mendengar perkataan mereka, tapi dia tidak bisa terganggu oleh hal itu. Jadi, dia membiarkan mereka berbicara tentang apapun di belakangnya. Barata hanya memiliki dua tangan yang berarti dia tidak bisa menutup semua mulut yang tengah berbicara ini. Begitu dia mendengar apa yang mereka katakan, Barata hanya tersenyum

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Era Baru   Tujuan Baru

    Setelah mendengar kejadian selama dia pergi. Barata tersenyum puas. Mereka, bawahannya melaksanakan tugas yang dia berikan dengan sangat baik. Tidak hanya membersihkan masalah yang ada di dalam kelompok sendiri. Mereka juga membersihkan seluruh area di sekitar Lembah Kehidupan. Dalam prosesnya, mereka juga berhasil meningkatkan kekuatan dan menerima banyak pengungsi yang kebetulan lewat ataupun yang mereka temui.Tidak ada yang banyak berubah dari sebelum-sebelumnya, hanya saja tempat ini menjadi lebih layak untuk dihuni. Saat dia mendengar semua itu, Barata menjadi penasaran dengan perkembangan yang terjadi pada wilayahnya. Lembah Kehidupan sendiri sudah menjadi sebuah tempat tinggal bagi mereka. Menurut ucapan prajurit itu, kebanyakan para pengungsi tinggal asrama. Bangunan besar yang ada di dalam wilayah yang mampu menampung puluhan orang.“Pantas saja mereka bisa mempercepat pembangunan dan perataan jalan ini. Meski jalannya hanya jalan tanah biasa, tetap saj

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Era Baru   Membersihkan Jalan

    Keputusan sudah dibuat dan beberapa hari kemudian setelah melewati istirahat yang panjang. Barata mengumpulkan seluruh pasukannya termasuk regu pembunuh yang baru saja di bentuk oleh Bawono. Pasukan berjumlah 300 orang ini segera berbari di sebuah area lapang, dalam waktu beberapa hari ini, Wero juga menunjukkan kecakapannya yang membuat Bowo terdiam. Dengan situasi yang sudah tidak bisa dibiarkan lagi. Barata mengumpulkan pasukannya dan juga membuat mereka tahu tujuannya.“KITA AKAN PERGI KE KOTA SAWARANGUN. Jalan yang akan kita tempuh tidak mudah. Di sepanjang jalan pasti kita akan menemui hambatan dan berbagai hal. Jika kita menemui sebuah desa atau pemukiman jangan ragu untuk menjarahnya. Aku akan membawa 200 dari kalian yang berarti dua divisi yang aku bawa. Walujeng, kau akan aku beri sebuah tanggung jawab yang besar. Kau harus melindungi wilayah Lembah Kehidupan dari berbagai macam bahaya. Jangan sampai tempat ini kacau!!” seru Barata saat membagi pasukanny

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-30

Bab terbaru

  • Era Baru   Penentuan II (End)

    Waktu mereka masuk ke dalam alam ketiadaan. Barata merasakan sensasi kesemutan dan getaran hebat di sekujur tubuhnya. Bagian-bagian tubuh yang sebelumnya tak berfungsi menunjukkan sedikit peningkatan yang membuat dia menjadi semangat. Di sisi lain, Hyang Barakala tidak hanya mengompres seluruh energi yang mengitari tubuhnya. Dengan satu tatapan yang serius serta mematikan, dia menarik seluruh energi tersebut dan menyatukannya dengan tubuhnya. Lantas, dengan sebuah gerakan sederhana, Hyang Barakala melesat maju ke arah Barata. Keadaan segera berubah saat Hyang Barakala mengambil langkah. Tidak hanya tekanan besar yang datang tapi juga sebuah ancaman yang langsung membuat Barata melipat gandakan kewaspadaannya. Walau begitu, dia tetap mengelak dari Hyang Barakala dan tidak menangkis maupun menahan serangannya. Ia tahu betul seberapa merusaknya serangan yang Hyang Barakala lepaskan barusan. Energi yang besar dan merusak saling bertemu. Baik energi yang Barata miliki mau

  • Era Baru   Penentuan I

    Semuanya berjalan sesuai dengan keinginan Hyang Barakala. Barata yang mengalami peningkatan drastis menjadi sesuatu hal yang memberi Hyang Barakala sebuah rasa takut. Dia memang menginginkan hal ini kembali, rasa takut yang sudah lama tak dia rasakan. Bagaimana dia tidak merasa senang saat dia menyaksikan perubahan pada Barata yang benar-benar jauh dari ekspektasinya dan sekarang dia merasa lebih segar.“Kau masih bisa bertahan, bukan? Kau membuat aku bersemangat dan semangat ini semakin lama menjadi semakin besar. Aku benar-benar bahagia sekarang. Pertarungan ini akan terus kukenang! Barata, kau benar-benar sosok penantang yang hebat dan aku senang. Aku senang kaulah yang berhasil mendapatkan semua benda itu, jika itu orang lain. Entah bagaimana akhirnya, mungkin aku tidak akan sesemangat ini!” ujar Hyang Barakala ketika dia melihat tubuh Barata mengalami perubahan dimana energi dalam jumlah besar mengelilinginya.Barata mendengar sebuah hal yang tak ingin

  • Era Baru   Terluka

    Pukulan itu melayang dengan kecepatan tinggi dan sangat menekan. Seluruh energi berkumpul dalam kepalan tangan Barata yang melesat ke arah Hyang Barakala. Udara terpecah belah dan berbagai pusaran angin dalam bermacam-macam ukuran muncul saat pukulan itu mendekati tubuh Hyang Barakala.Sewaktu pukulan itu menghantam tubuh Hyang Barakala sontak sebuah gelombang kejut muncul dari benturan itu. Hyang Barakala cukup terkejut dengan kemampuan Barata yang begitu mengerikan terutama daya ledak dari pukulannya. Energinya sungguh besar dan dampak dari pukulannya langsung terasa. Tidak ada sedikitpun celah dalam serangan itu dan Hyang Barakala melihatnya dalam cahaya berbeda, seolah serangan itu merupakan serangan terkuat yang Barata lepaskan sejak pertarungan pertama.“Uagh!!” Hyang Barakala terdorong mundur dan memuntahkan seteguk darah serta di dadanya ada sebuah luka yang berbentuk seperti kepalan tangan. Tatapannya sedikit menunjukkan rasa takut saat Barata meny

  • Era Baru   Satu Pukulan

    Hyang Barakala menembakkan bola energi yang sudah dia kompresi hingga ke titik terbaik. Bola energi yang seharusnya sangat besar ia kompresi menjadi sedemikian rupa. Lantas dengan satu gerakkan telunjuknya, dia menembakkan bola energi itu ke arah Barata yang juga melakukan hal yang sama dengannya. Kumpulan bola energi saling bertabrakan dan berbenturan. Sebuah gelombang kejut yang sangat kuat menghantam seluruh area.Barata terdorong mundur dan memiliki berbagai macam luka di tubuhnya hingga mengeluarkan darah yang tak terhitung jumlahnya. Hanya saja, Barata memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri dan kemampuan itu berkembang dengan cepat, sehingga ketika luka itu muncul di waktu yang sama luka itu segera pulih. Kejadian itu tak luput dari mata Hyang Barakala dan dia merasa bila kemampuan Barata semakin membaik di setiap detiknya.“Hahahaha … sungguh pertarungan yang menyenangkan. Aku tidak pernah berharap kau bisa mengeluarkan kekuatan yang sama dengan

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan III

    Tubuhnya melenting saat Barata menyerap seluruh energi yang ada di sekitarnya. Baik Hyang Barakala maupun Barata saling menyerap energi di sekitarnya hingga menyebabkan fluktuasi menakutkan di lingkungan sekitarnya dan membuat ruang serta udaranya terdistorsi dengan hebatnya. Barata melayang dan energi di sekitarnya bergerak menuju ke dirinya dengan kecepatan tinggi membuat dia menjadi lebih berbahaya.Hyang Barakala tersenyum puas ketika dia menyaksikan perubahan pada Barata. Walaupun hal itu akan membuatnya makin berbahaya dan mengancamnyam Hyang Barakala tetap merasa senang karena dia tidak bisa menghadapi lawan yang setara selama ini. Dengan adanya Barata yang mulai berkembang dan bertambah kuat seiring mereka bertarung, Hyang Barakala menjadi semakin bersemangat hingga wajahnya berseri-seri.“Aku melakukan apapun yang aku inginkan tanpa ada makhluk yang bisa menahanku dan kau bisa datang ke tempat ini juga karenaku. Kau bertambah kuat atas izinku. Tidak ada

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan II

    Hyang Barakala kembali mengirimkan sebuah bola energi yang jauh lebih kuat. Saat dilihat lebih dekat dan teliti, bola energi itu dipenuhi dengan kandungan elemen alam. Barata memperkuat pertahanannya dengan menebalkan dinding pertahanan dari energi di sekitar tubuhnya. Tatapan matanya terus tertuju dan terpaku pada Hyang Barakala yang melakukan gerakan yang sama tapi dengan tekanan serta momentum yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.Serangan kedua datang dengan kekuatan yang jauh lebih besar. Barata tidak menahan diri saat dia melihat gerakan yang dilakukan oleh Hyang Barakala. Bola energi itu datang dengan kecepatan tinggi. Barata yang begitu fokus melihat arah serangan itu dan secepat mungkin dia bergerak ke samping untuk menghindarinya, akan tetapi begitu dia hendak bergerak. Tatapan mata Hyang Barakala segera tertuju padanya dan memiliki dominasi tertentu hingga membuat Barata terpaku diam untuk beberapa saat.Pada waktu Barata hendak menghindar, dia benar-benar d

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan I

    Tanpa menunggu Hyang Barakala bertindak, Barata mengambil langkah pertama dengan melancarkan sebuah serangan yang didasari akan seluruh kekuatan serta emosinya. Hasilnya, serangannya memberikan tekanan yang begitu besar. Di sekitar kepalan tangannya muncul retakan ruang dan tampak waktu terhenti karena tak ada hembusan apapun, lalu disertai dengan ilusi sebuah makhluk kuat. Ada beberapa elemen alam yang menyatu dalam kepalan tangannya yang membuat sebuah luka dari kepalan tangannya hingga bahunya, tapi pulih dengan sendirinya.Hyang Barakala tersenyum ketika dia merasakan kekuatan yang ada dalam pukulan Barata. Dia tidak menghindarinya ataupun membuat suatu gerakan tertentu untuk menahan pukulan itu. Hyang Barakala membiarkan serangan itu menghantam tubuhnya dan pukulan itu menabrak langsung ke dadanya hingga memicu sebuah dentuman yang memekakkan telinga serta mendorongnya mundur. Sorot matanya sedikit berubah saat dia terdorong mundur.Ada rasa tidak percaya dalam so

  • Era Baru   Hyang Barakala II

    Barata meresapi perkataan Kalia dan menatap sosok yang menyebut dirinya Hyang Barakala sekaligus mengatakan dirinya sebagai Dewa ataupun Tuhan. Sulit untuknya menerima hal itu begitu saja. Dia sendiri tidak yakin akan keberadaan Dewa, tapi dihadapannya saat ini muncul sesosok makhluk yang mengatasnamakan dirinya sebagai Dewa. Sesuatu hal yang cukup aneh sebenarnya. Sayangnya, apa yang terjadi sebelumnya dan keadaan saat ini membuka mata Barata lebar-lebar. Sehingga, mau tidak mau dia harus mengakui bila ucapan sosok itu benar adanya.Mengenai apa yang dikatakan dan dilakukan oleh sosok itu, Barata tak begitu memikirkannya pada awalnya. Hanya saja, setelah dia mendengar ucapan Kalia. Dia menjadi lebih sadar akan keberadaan serta kekuatan yang dimiliki oleh Hyang Barakala. Selain itu, di sepanjang waktu pembicaraan terjadi, Barata bisa melihat ada sedikit rasa senang dari sorot mata serta wajah yang Hyang Barakala tunjukkan seolah dia sudah menanti pertemuan ini sejak lama.

  • Era Baru   Hyang Barakala I

    Sosok yang melepaskan dominasi menakutkan itu tak bergerak. Dia juga tidak merespons pertanyaan Barata. Sosok itu hanya menatapnya dan terus mengawasinya seolah-olah dia sedang mengukur kemampuannya. Tatapan itu mengandung tekanan yang jauh melampaui segala tekanan yang pernah Barata rasakan. Penampilannya yang begitu agung tampak seperti manusia tapi jauh lebih menawan dari manusia biasa dan memiliki beberapa tanduk di kepalanya dengan rambut panjang yang terurai serta taring yang menjulur keluar dari mulutnya. Matanya besar dengan pupil menonjol. Saat dia tersenyum dunia tampak berhenti.Pandangan matanya terus menyapu sekitarnya dan sosok itu perlahan-lahan menunjukkan senyuman dinginnya. Tatapannya juga mulai mengalami perubahan saat menatap Barata yang mencoba untuk menahan segala tekanan yang dia keluarkan. Bagaimanapun situasi saat ini ada karena tindakannya dan dia menyukai sikap yang Barata tunjukkan.Sosok itu menatap Barata dengan dingin seraya berujar, &ldq

DMCA.com Protection Status