Home / Urban / Tentang Harga Diri / Chapter 521 - Chapter 530

All Chapters of Tentang Harga Diri: Chapter 521 - Chapter 530

1073 Chapters

522. Saran Sabrina

“Kita ke sini?” tanya Sabrina sedikit heran begitu Devon mengajaknya untuk masuk ke restoran Jepang yang berada tak jauh dari rumahnya. Restoran itu termasuk mewah untuk ukuran mereka berdua. Namun restoran biasa untuk seorang seperti Nicholas Lloyd atau Gerald Jones. Sabrina berulang kali bertanya pada Devon apakah ia benar-benar akan menikmati sushi, masakan Jepang kesuakaannya. Terakhir kali ia menikmati sajian mewah itu saat masih menjadi istri Erick Dalton. “Ini serius kan? Maksudku kita benar-benar makan sushi di sini?” “Tentu saja, kita akan menikmati sushi, sekaligus berbicara mengenai rencana kita untuk membuktikan bahwa Nicko suami Josephine adalah Nicholas Lloyd,” jawab Devon. Sabrina mengangguk. “Aku masih memiliki foto reuni waktu itu. Saat Josephine datang bersama suaminya,” kata Sabrina kemudian m
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

523. Rencana Berubah

“Devon, apa kau sudah mengirimkannya pada Tuan Gerald?” tanya Sabrina yang baru saja selesai menikmati sushi, makanan kesukaannya. Gerald menggeleng cepat. Ia justru terlihat santai sambil menikmati sake. Berbeda dengan rekannya Sabrina yang justru terlihat tidak sabar ingin cepat-cepat mendapatkan kabar dari Gerald. “Kenapa kau tak mengirimkannya? Bukankah Tuan Gerald membutuhkan informasi itu secepat mungkin?” tanya Sabrina. “Aku tahu, tapi sepertinya esok adalah waktu yang tepat,” jawab Devon santai. Sabrina berdiri dan menghentakkan kakinya seperti anak kecil yang marah karena keinginan yang tidak dipenuhi oleh orang tuanya. Raut wajahnya menunjukkan ketidaksenangan akan keputusan Devon. Beberapa saat lalu Devon menyetujui ide darinya, dan akan mengeksekusi sesegera mungkin, tapi  setelah makan ia justru melupakan rencana semula yang t
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more

525. Rahasia Keluarga Lloyd

Dengan senyum penuh kemenangan, Devon mengemudikan mobil SUV pemberian Gerald dengan bangga. Ia begitu menikmati kehidupannya yang baru sekarang ini. Beberapa saat sebelumnya memang sempat terjadi kehebohan dalam lingkungannya, tak hanya orang tua dan adik perempuannya saja yang terheran-heran. Namun ia bisa melihat tetangga kanan kirinya tampak membicarakan dirinya yang membawa mobil baru ke rumah. Semenjak fasilitas dari keluarga Lloyd dicabut, Devon sekeluarga memang terpaksa menjual rumah dan berhutang untuk bertahan hidup sekaligus mengobati Ibunya yang sakit berkepanjangan. Sekarang mereka semua memang tinggal di pemukiman padat penduduk yang semuanya berada di kelas menengah ke bawah. Jangankan mobil mewah sekelas BMW, mobil kelas menengah saja jarang terlihat ada yang memilikinya. Devon mendengar kasak-kusuk dari mereka, ada yang mengatakan kalau ia sekarang menjadi seorang simpanan wanita kaya, atau baru saja me
last updateLast Updated : 2022-01-29
Read more

525. Ide Gila Devon

Gerald meremas napkin yang ada di hadapannya. Ceriata Devon mengenai suami Josephine yang sekarang sungguh mengganggunya. Ia tak habis pikir, bagaimana mungkin Josephine bisa tahan dengan kehidupan rumah tangganya sekarang. “Jika dibandingkan denganmu, tentu saja lelaki itu tak ada apa-apanya dibandingkan denganmu, kau jauh di atasnya,” Devon yang tahu betul suasana hati Gerald pun semakin memanas-manasinya. Ia tahu betul kalau Gerald adalah lelaki yang haus akan sanjungan, tak ingin kalah dari siapapun juga. Apa yang diinginkan tentu saja harus dimiliki olehnya, itulah mengapa ia sangat marah ketikan mengetahui Josephine Windsor dimiliki oleh orang lain. Siapa yang tak mengenal kecantikan dan pesona kakak beradik Windsor. Dua bersaudari itu menjadi rebutan para lelaki dari berbagai kalangan. Memiliki satu dari Windsor bersaudara bukan hanya sekedar rasa cinta, tapi juga tentang gengsi. &
last updateLast Updated : 2022-01-29
Read more

526. Salah Menebak

Damian menyambut kedatangan Chad Marley dengan keramahan. Tak hanya dirinya, tapi juga Nenek dan juga Paman Howard, dan juga Catherine ikut-ikutan menunjukkan keramahan walaupun itu palsu. Kali ini Hotel Windsor memang tengah berencana melakukan ekspansi bisnis mereka, membuka sebuah hotel bed and breakfast yang lokasinya tak jauh dari bandara. Konsisi bisnis kali ini sedang bagus, perputaran uang di Westcoast Town begitu cepat, sehingga bisnis penginapan ikut berkembang. Secara kebetulah Elizabeth Windsor masih memiliki sebuah tanah di area sekitar bandara, lokasi yang sangat strategis untuk transit. Namun keluarga Windsor tak memiliki cukup banyak dana untuk membuka bisnis baru. “Selamat pagi Tuan Marley, kami benar-benar sudah menantikan kedatangan Anda, silakan Tuan,” kata Howard mempersilakan tamu istimewa mereka untuk mengikuti ke board room yang berada tak jauh dari lobi. Damian su
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

527. Yang Dipendam Gerald

Petugas yang tengah memungut sampah berserakan itu adalah Emma, dulunya ia bekerja sebagai pelayan rumah tangga. Mengurusi kebersihan rumah adalah keahliannya, dan memiliki kesetiaan yang dapat diandalkan. Hal itulah yang membuat Gerald menunjuk Emma untuk menjadi petugas kebersihan di kantor Richmond. Wanita bertubuh berisi itu dibekali oleh camera tersembunyi dan ponsel yang terpasang di dalam sakunya. Tugasnya memang memata-matai direktur Richmond yang baru. Dugaan Devon memang benar, keberadaan seorang karyawan selevel Emma memang ada dan tiada. Mereka memiliki peran menjaga suasana kantor tetap nyaman dan bersih, tapi keberadaan mereka seringkali tidak dianggap. Seperti saat ini, ketika Raymond Evans tengah membicarakan masalah bisnis dengan bosnya. Tak satupun dari mereka berhenti bicara atau berbisik-bisik agar tak didengar oleh Emma. Mungkin semuanya menganggap orang seperti Emma tidak memiliki keahlian yang kompeten untuk mengurusi
last updateLast Updated : 2022-01-31
Read more

528. Romance Begin

Wajah Catherine semakin memerah saat mendengar ucapan yang dilontarkan Chad. Seakan ia bermimpi mendengar ucapan pemuda yang baru dikenalnya itu. “Kau … kau bicara apa?” tanya Catherine gugup. “Aku hanya bertanya apa yang harus kuperbuat agar kau mempercayai ucapanku kalau aku menyukaimu,” Chad mengulang pertanyaannya, sementara kedua tangan pemuda itu masih menyentuh pipi Catherine yang lembut. Catherine menunduk lagi, semakin lama berdekatan dengan Chad semakin jantungnya berdebar dengan cepat. Sudah lama ia tak merasakan situasi seperti sekarang ini. Bahkan saat berdua dengan Nicko ia tak pernah merasakan hal ini. “Hey Cathy, kau harus bisa profesional, dia adalah klien Hotel Windsor. Apa kau bermaksud menggodanya agar bisa berinvestasi di perusahaan ini?” sisi lain Cathy berbicara dalam hati. Bagaimanapun ia harus menjaga kewarasan.
last updateLast Updated : 2022-01-31
Read more

529. Tamu Untuk Gerald

Janet baru saja membuka kedua matanya setelah menghabiskan waktu bermesraan di atas ranjang bersama Gerald. Perlahan perempuan ini bangun dan merapikan dirinya. Gerald sudah tak ada di sampingnya, dan ia sudah terbiasa dengan hal ini. janet melirik ke atas nakas di samping ranjang, tak ada cek yang diletakkan di sana. Ia memeriksa ponselnya tak ada pemberitahuan uang masuk dari aplikasi mobile banking. “Hmm sepertinya ia masih ada di sini,” gumamnya kemudian ia membuka pintu kamarnya sedikit. Benar saja, Gerald tengah berjalan perlahan bersama dengan dua orang laki-laki. Tampaknya mereka tengah membicarakan sesuatu yang serius. Janet segera beringsut mundur, dan cepat-cepat masuk ke dalam kamar mandi, berpura-pura tidak tahu apa-apa. Sudah kebiasaannya untuk bersikap seperti ini, berpura-pura tidak tahu, khawatir kalau Gerald akan marah dan berhenti memberikan fasilitas padanya.&n
last updateLast Updated : 2022-01-31
Read more

530. Sebuah Ancaman

Keringat dingin menetes di kening Madeline saat supir taxi menodongkan senjata ke arahnya. Joshua, anak kecil yang kritis itu mendadak pucat pasi. Yang bisa dilakukannya hanya bersembunyi di balik lengan sang ibu, dia ketakutan. Bayi dalam dekapan Madeline mulai menangis, sama ketakutan seperti ibu dan kakaknya. Wanita ini pun tak berani melawan memprotes tindakan lelaki yang membawanya entah kemana karena tak ingin keselamatan dua buah hatinya terancam. Saat ini ia hanya diam-diam melirik ke arah sekitar untuk mengetahui dimana keberadaan dirinya. “Diamkan anakmu! Jangan berisik atau aku harus membuatnya diam dengan senjata yang ada di dalam tanganku?” ancam pengemudi taksi. Madeline tersentak, kini bukan hanya si kecil yang menangis, tapi Joshua pun mulai terisak. “Hei kau anak kecil sok tahu, diam atau kau akan kutembak!” ancam pengemudi lagi. Madeline
last updateLast Updated : 2022-02-01
Read more

531. Kau Pilih Mana Raymond?

“Aarghhhh!” teriak Raymond Evans kemudian meremas kartu ucapan dengan kasar. Pekerjaan hari ini sungguh melelahkan baginya. Ia harus menganalisa instumen investasi sebelum memutuskana dimana ia akan meletakkan uang milik Nicholas Lloyd. Kepercayaan yang sudah diberikan oleh bosnya ini harus digunakan olehnya sebaik mungkin. Tak mudah untuk mendapatkan kepercayaan mengurus keuangan milik pemuda kaya itu. Raymond Evans berharap ketika kembali ke rumah ia bisa melepaskan penatnya. Menikmati hidangan yang telah dibuat oleh sang istri, dan bercanda bersaam kedua putranya. Namun ia justru mendapatkan kenyataan pahit tentang kondisi keluarganya. Raymond Evans segera mengambil air dingin dan mencoba menenangkan dirinya, ia harus berpikir mencari jalan keluar akan masalah ini. “Kau harus tenang Raymond, pikir apa yang bisa kau perbuat untuk menyelamatkan mereka,” gumamnya sambil mengam
last updateLast Updated : 2022-02-03
Read more
PREV
1
...
5152535455
...
108
DMCA.com Protection Status