Jerine Roxie. Dia hanyalah bocah berumur tujuh tahun yang tak tahu menahu soal dunia, yang selalu berjalan berdampingan dengan teman-temannya, serta anak kecil yang masih butuh tuntunan dari orang-orang tua di sekitarnya. Ketika semua telah terenggut, badai menyapu habis kepemilikannya, langkah kecilnya harus ia ke manakan? Pada ufuk timur yang menerbitkan matahari, pada daun yang bergerak karena angin, pada pohon yang menggerakkan burung untuk bangun, harapan apa yang harus ia jadikan pondasi untuk kesunyian hatinya? Kaki kecilnya tak bisa melangkah ke manapun, desa mana yang ia tuju, siapa yang ia panggil? Jeri, hanya menatap matahari yang pelan-pelan terbit dengan tatapan sendu. Sekarang dia bingung, ia berada di dalam mimpi, atau pada kenyataan yang memahitkan? Ketika dia pikir dunianya telah hancur, seseorang datang dengan perwujudan yang aneh, duduk di samping dirinya, dan mengikuti Jeri untuk menatap matahari pagi. Sinar matahari begitu hangat bergabung bersama uap panas d
Read more