Home / Romansa / Don't Be Silly. It's Precious / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Don't Be Silly. It's Precious: Chapter 61 - Chapter 70

88 Chapters

Tentang ayah

Aku dan ayahku masuk ke dalam mobil dan pergi ke rumah lama kami, maksudku, rumah sebelum kami pindah ke rumah ibu baruku. Aku dan ayah sudah berniat untuk pergi kesana untuk memilah barang-barang yang akan disumbangkan dan yang akan di simpan."Oke, jadi, silahkan pisahkan barang-barangmu, ayah tidak memiliki banyak barang disini, karena... ya begitulah," ucap ayahku.Aku hanya menghela napas dan pergi ke lantai 2 tempat dimana kamarku berada.Aku membuka pintu kamar dan melihat sekeliling kamarku. Meja rias, lemari, meja belajar, dan sebuah tempat tidur dan kamar mandi dalam ruangan. Tidak ada boneka ataupun dekorasi yang biasanya ada di kamar seorang gadis SMA. Aku rasa tidak ada yang bisa aku sumbangkan selain baju-bajuku yang sudah menumpuk di dalam lemari. Aku selalu memakai pakaian yang aku cuci sendiri dan tidak pernah menyetrikanya, itu merepotkan.Barang-barang pentingku seperti paspor dan kartu tanda penduduk sudah ada di rumah ibuku. Aku rasa
last updateLast Updated : 2021-07-15
Read more

Soto

Aku sebenarnya tidak tahu harus berkata apa. Hanya saja, aku tahu kalau ayahku memang hebat. Aku tidak merasa ayah adalah sampah karena masa lalunya. Aku rasa aku sedikit mengerti dengan kehidupan yang dia pilih. Ayah seorang yang kuat. Namun, aku tidak tahu bagaimana mengatakannya kepada ayah. Aku hanya memandanginya yang tengah melanjutkan kegiatannya memasukan baju-bajuku ke dalam kardus."Ayah rasa sudah selesai, apa masih ada yang ingin kau masukan ke dalam kotak ini?" tanya ayahku."E-eh, sepertinya sudah," jawabku.Raut wajahnya kembali menjadi murung. Ayah lalu mengangkat kardus berisi pakaianku ke mobil. Aku hanya berjalan mengikutinya dan masuk ke mobil dan menunggu.Tidak lama kemudian, ayahku masuk dan memandangiku sejenak dan menyalakan mesin mobil meninggalkan rumah lama kami. Aku masih terdiam, tapi, kepalaku kosong, aku tidak benar-benar memikirkan sesuatu. Ayah adalah manusia yang hebat, sungguh."Mau membeli sesuatu dulu sebelum pulang?" ta
last updateLast Updated : 2021-07-23
Read more

Spaghetti

Renovasi rumah ibu sudah selesai. Besok tinggal membersihkan puing-puing dan semuanya sudah siap. Benar kata ayah, tidak akan sampai satu bulan untuk merenovasi rumah ini, atau mungkin karena ayah membayar lebih banyak pekerja? Entahlah, seingatku, ada lebih dari 20 orang yang bekerja merenovasi rumahku.Tidak banyak yang di renovasi, hanya menambahkan sebuah taman yang lumayan luas di belakang rumah dan menodifikasi garasi sehingga bisa langsung menuju ke taman belakang rumah. Selama satu bulan itu juga, aku banyak berdiskusi dengan ayahku dan juga teman-temanku yang mau membantuku mendirikan The Chevron Foundation. Kami juga sudah sepakat untuk menggunakan rumah lamaku sebagai 'markas' dan ayah juga sudah siap menggelontorkan dana untuk menambah kamar dan juga dapur. Rumah itu akan selesai sekitar 2-3 bulan lagi dan aku sangat bersemangat untuk itu. "Oke, kalau begitu, aku akan mulai mencari donatur selain ayahmu besok, kau temani aku, ya," ujar Sa
last updateLast Updated : 2021-07-25
Read more

Hal yang (belum) dikatakannya

Aku menyadari kalau Sam memberikan tatapan penuh perhatian kepadaku saat ini. Dia seperti tengah memikirkan apa yang terjadi padaku."Sudahlah, Sam, aku tidak apa-apa," ucapku."Hmm, baiklah kalau begitu.""Kemana kita akan mencari donatur? Apa kau tahu?" tanyaku."Kita ke kantor ibuku dulu, dia pasti akan membantu, kemudian kita gunakan koneksinya dan mencari donatur yang lain, mereka pasti akan semangat bisa berpartisipasi dalam yayasan yang digerakkan oleh keluargamu," jelas Sam."Kalau hanya seperti itu, kenapa kau meminta aku untuk menemaniku? Kau bisa melakukannya sendiri kan?""Ava ....""Tapi sudah terlanjur, lanjutkan saja," ucapku seraya memandang keluar.Ah sial, ini bukanlah sesuatu yang kuharapkan hari ini. Mood ku menghilang setelah bertemu Ruby. Menyebalkan sekali, padahal dia sangat ramah denganku."Kenapa kita kesini?" tanyaku yang menyadari kalau ini adalah jalan menuju ke taman milik orang tua Sam.
last updateLast Updated : 2021-07-27
Read more

Pengalaman (?)

Ketika aku keluar dari toilet mall, bekas tumpahan kopi yang kubeli sudah hilang. Petugas kebersihan kemungkinan sudah membersihkannya. Aku melirik ke jam besar yang berada di lantai dasar mall. Pukul setengah enam sore. Cepat sekali waktu berlalu jika kau mengisinya dengan menangis di kamar mandi mall.Aku melangkah keluar dari mall dan tampaknya, aku tidak akan mampir ke tempat Sam. Aku ingin pulang.Aku menunggu kereta bawah tanah bersama beberapa orang lainnya yang sepertinya baru saja pulang kerja. Mereka bau keringat.Tidak lama kemudian, kereta datang. Aku kemudian masuk ke dalam dan duduk di sebelah wanita berkemeja putih dan berambut keriting. "Ajak aku bicara, nyonya, aku sedang sedih," batinku."Ayolah, pasti kau memiliki beberapa kalimat yang bisa kau sampaikan kepadaku, seperti selamat sore atau menanyakan bagaimana kabarku meskipun kita tidak saling mengenal." Begitulah isi hatiku saat ini."Menyebalkan," ucapku dalam hat
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

Pagi perbaikan

Cahaya matahari menyilaukan mataku yang baru saja terbuka. Aku berbalik menghadap ke sandaran sofa. Aku ketiduran di sofa lagi."Sayang, ayo sarapan, ibu sebentar lagi selesai memanggang roti," ucap ibuku dari arah dapur. Bagaimana dia bisa tahu kalau aku sudah bangun ya?Ah aku malas memikirkannya. Aku menuju ke kamar mandi dan mencuci muka serta menggosok gigi. Aku lalu memperhatikan bayangangku di cermin. Kejadian kemarin masih membekas dan wajahku sangat mencerminkan isi kepalaku saat ini yang juga tengah memikirkan kejadian kemarin.Apa aku memang tidak se-cantik wanita itu?Apa aku memang sangat kurang jika dibandingkan dengannya?Apa semua kisah cintaku harus memiliki momen seperti ini?Aku mungkin hanya salah lihat. Mungkin sebenarnya wanita itu tidak menciumnya. Hanya saja karena aku melihatnya dari arah yang tidak tepat, wanita itu jadi terlihat seperti sedang mencium bibir Sam."Dia menciumku di bibirku, kau ti
last updateLast Updated : 2021-07-30
Read more

Rusak (lagi)

"Oke, jadi bagaimana kabar dari ibumu? Apa dia bersedia?" tanyaku tentang meminta ibu Sam untuk ikut menjadi donatur yayasan yang baru keluargaku dirikan."Yah, tentu saja dia dengan senang hati akan ikut membantu, tenang saja," jawab Sam."Kalau begitu semua beres, ayahku juga sudah siap dengan semua hal lainnya dan tinggal menunggu pembangunan markas selesai," ucapku seraya mengacungkan ibu jari."Apa kita mau mulai melakukannya dulu? Maksudku adalah sebaiknya kita mulai menyalurkan semua bantuan-bantuan yang kita dapatkan, meskipun markas memang belum selesai," saran Sam."Mungkin itu boleh juga, lebih cepat lebih baik, aku akan hubungi yang lain, supaya datang kerumahku dan mulai menyalurkan bantuan-bantuan yang sudah kita dapatkan," ucapku menyetujui saran Sam.Aku bergegas mengambil ponsel dan menelpon teman-temanku yang terlibat dalam pembangunan yayasan ini. Dan syukurlah mereka tidak memiliki jadwal yang benar-benar padat dan akan datang k
last updateLast Updated : 2021-08-01
Read more

Kecelakaan

"Jadi, ketika kau menelpon Sam tadi, dimana dia berada?" tanya Carla mencoba membuka percakapan."Dirumah, sedang berolahraga," jawabku."Bukannya dia bilang dia tidak bisa ikut karena ada urusan dengan ibunya?" "Mungkin urusannya nanti, jadi dia olahraga dulu untuk mengisi waktu," belaku."Hmm begitu ya, kita tidak tahu juga urusan macam apa yang akan dilakukan Sam dan juga ibunya."Aku hanya mengangkat bahu dan tidak mau ambil pusing soal ini. Aku mempercayainya."Sejak dia bertemu mantannya itu, apa ada yang berbeda darinya?" tanya Carla lagi."Tidak ada, Carla, dia tetap pria yang sama dan selalu aku cintai," jawabku."Kau tahu, sepertinya aku pernah bilang kepadamu sebelumnya, aku dan teman-teman tidak begitu tahu tentang kisah cinta Sam, dia tidak pernah membicarakannya, dan tidak pernah memperlihatkannya kepada orang-orang, hanya ketika bersamamu dia sering mengunggah kemesraan kalian," ucap Carla."Ya, aku
last updateLast Updated : 2021-08-02
Read more

Close friend

"Ibu, dimana Sam? Apa dia tidak menjengukku?" tanyaku kepada ibuku."Ibu menelponnya beberapa kali sejak kemarin, namun, dia bilang kalau dia sedang di luar kota, urusan bisnis bersama ibunya, hari ini dia akan menyempatkan diri untuk menjengukmu," jawab ibuku."Menyempatkan diri?""Mungkin dia sangat sibuk, kau tahu kan kalau kalian berdua adalah fresh graduate, sudah sewajarnya kalau dia sibuk, mungkin dia sedang membicarakan pekerjaan bersama ibunya, kau tidak boleh berprasangka macam-macam padanya," jelas ibuku."Tapi aku kekasihnya, aku sangat membutuhkan kehadirannya saat ini.""Dan dia adalah manusia, dia pria biasa yang juga punya kehidupan, kau tidak boleh selalu bergantung pada seseorang, lagipula aku ada disini, apa kehadiranku tidak cukup?" bantah ibuku. Aku terbelalak mendengar kalimat yang baru saja diucapkan ibuku. Aku baru pertama kali mendengarnya seperti itu. Aku tidak sanggup berkata apa-apa."Maafkan ibu, sayang, sudah be
last updateLast Updated : 2021-08-03
Read more

Pergilah, dan jangan kembali

Teriakan Carla membuatku berhenti melamunkan fakta kalau Sam tidak benar-benar mencintaiku. Aku menoleh dan melihat teman-temanku yang menatapku dengan tatapan iba. Aku mencoba untuk tersenyum, namun, air mata malah membanjiri mataku dan jatuh membasahi pipi."Ava, maafkan aku," ucap Yura seraya menghapus air mataku."Kenapa kau meminta maaf? Dimana letak kesalahanmu? Apa hal yang kau ingin aku untuk maafkan?"Yura terdiam mendengar pertanyaanku tadi dan menunduk."Jangan meminta maaf jika kau tidak tahu kesalahanmu, itu memuakkan, lagipula, kau tidak salah, tidak usah dipikirkan."Yura tersentak dan kembali ke tempat duduknya semula. Teman-temanku yang lain hanya terdiam melihat sikapku dan akhirnya, keheningan menyapa ruangan ini."Sudah mulai gelap, aku harus beristirahat, terima kasih sudah datang menjengukku hari ini," ucapku seraya memutar kursi roda. "Biar aku bant-""Tidak usah, aku bisa sendiri." Aku memotong uca
last updateLast Updated : 2021-08-05
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status