Saat tepat berada di depan pintu ruang kerja Regan, kini Ziva merasa bimbang saat ingin menekan slot pintu itu. Apalagi ini dalam keadaan bisa dikatakan masih malam. Jam dua pagi. Dan, Regan bangun hanya untuk ke ruang kerjanya saja? Benar-benar mencurigakan.Sambil menunggu waktu pun yang dilakukan Ziva hanya berjalan mondar mandir di depan pintu sambil menggigiti salah satu kuku jemarinya.“Aku harus tahu ada apa di dalam. Harus tahu apa yang disembunyikan pria itu,” gumam Ziva, menyemangati dirinya sendiri saat ini.Merasa sudah cukup menunggu membuat Ziva akhirnya menempelkan telinga di daun pintu. Ziva mencoba mendengarkan suara Regan yang tidak jelas itu.“Maafin aku sudah buat kacau semuanya,” lirih Regan, “Maaf, Celine,” imbuhnya lagi.Mendengar samar-samar nama sang kakak disebut membuat Ziva merasa semakin penasaran apa yang terjadi di dalam.Dengan modal nekat akhirnya Ziva langsung menekan slot
Last Updated : 2021-04-30 Read more