Beranda / Romansa / The Devil Lawyer / Bab 11 - Bab 20

Semua Bab The Devil Lawyer: Bab 11 - Bab 20

47 Bab

Part 10

Keadaan di dalam mobil begitu hening… Hazel bahkan tertidur di awal perjalanan pulang. Hingga Eliora membuka suara, mengatakan kegelisahan hatinya sejak tadi."Seharusnya kau tak perlu berkata seperti itu kepada mantan mertuaku," ujar Eliora."Orang seperti mereka harus diberikan pelajaran El. Lagipula apa yang kulakukan barusan itu tak seberapa. Aku yakin… Apa yang mereka lakukan padamu… lebih dari itu," tebak Morgan."Tapi… kau tak harus membalasnya," timpal Eliora."Ck!" Morgan hanya membalasnya dengan berdecak.Tak habis pikir masih ada pemikiran seperti Eliora di zaman modern ini. Disaat semua orang mulai sibuk membalas segala perbuatan jahat lawannya. Disini Eliora malah melakukan protes atas pembalasan yang dia lakukan untuk Eliora."Mereka hanya salah paham Morgan… sejak dulu aku sudah meminta Mark untuk mendapatkan restu mereka lebih dulu. Namun dia tak melakukan itu. Dan aku terpaksa menerimanya t
Baca selengkapnya

Part 11

Keesokan harinya… Morgan mendapat kabar dari kepolisian yang menerima laporan tuntutan Rosela telah ditolak. Hal tersebut membuat Morgan semakin bersemangat untuk melakukan tuntutan balik.Ditambah cerita dari Hazel semalam, membuatnya memiliki cara untuk menegakkan keadilan dan meluruskan kabar yang semakin ramai diperbincangkan oleh Netizen.Tentang berita Rosela yang menuntut Hazel melakukan pendorongan terhadap suaminya -Lucas- yang saat ini masih terbaring koma di rumah sakit.Netizen bahkan tak henti menyoroti perkembangan berita yang dikeluarkan Rosela, bahwa wanita itu tak takut jika dia harus berhadapan dengan seorang pengacara sekelas Morgan. Dia tetap bersikeras meminta pertanggungjawaban kepada Eliora untuk biaya rumah sakit suaminya yang masih koma .Pagi ini Morgan sudah menunggu Hazel dan Eliora bersiap. Dia hendak mengajak mereka ke tempat kenalannya yang ahli di bidang psikologi. Untuk mengecek keadaan Hazel agar mendapatkan bukti
Baca selengkapnya

Part 12

Pada keesokan harinya… Morgan memasuki kantornya yang terletak di pusat kota Manhattan. Ruangan yang terkesan mewah dengan interior yang tertata rapi dan sempurna.Seperti penampilannya yang selalu sempurna. Dengan balutan setelan jas berwarna hitam yang dipadukan dengan kemeja putih di dalamnya. Rambut yang ditata rapi dengan pomade membentuk sempurna di atas kepalanya. Entah kenapa kali ini dirinya tampak begitu semangat mendatangi kantornya untuk benar-benar mengerjakan kasus yang dia tangani.Suara pintu yang diketuk membuat Morgan bersuara mempersilahkan si pengetuk pintu untuk masuk.Jasmine memasuki ruangannya setelah mendapat panggilan untuk membawa berkas kasus Eliora dan anaknya. Dia berjalan membawa sebuah map yang sudah dilengkapi data-data yang diminta Morgan kemarin saat di telepon."Ini berkas yang kau minta, aku juga sudah mencetak email hasil laporan psikologi anak dari Eliora. Lalu foto-foto keadaan kamar Hazel yang kau kirimkan d
Baca selengkapnya

Part 13

Morgan mendatangi sebuah tempat dimana di setiap sudut ruangan dan dindingnya didominasi dengan cat berwarna putih susu. Aroma alkohol dan karbol secara bergantian melewati indera penciumannya semenjak ia menginjakkan kaki di sebuah rumah sakit tempat seorang bajingan sedang terbaring lemah di ranjang pasien.Atau mungkin berpura-pura terbaring lemah. Dan hal itulah yang ingin Morgan pastikan.Setelah Morgan melakukan penuntutan dan melaporkan perbuatan bejat yang dilakukan Lucas terhadap Hazel. Saat ini ia hendak mengecek sendiri keadaan Lucas yang diberitakan masih belum sadar dari komanya setelah jatuh dari lantai lima di balkon kamar Hazel.Morgan yakin ada yang dengan sengaja menutupi keadaan Lucas. Dia tak percaya kepada siapapun bagaimana keadaan lelaki berengsek yang tak memiliki perakalan dengan mencoba memperkosa seorang bocah berusia tujuh tahun itu, sungguh masih belum sadarkan diri.Lantas dia memasuki ruangan yang dihuni oleh Lucas
Baca selengkapnya

Part 14

Kekacauan yang terjadi di dapur Eliora berakhir sia-sia. Setelah bersusah payah dan banyaknya argumen yang dilakukan Autumn dan Chase... Mereka akhirnya menyerah.Setelah tiga kali mencoba untuk membuat seloyang kue tart, namun berakhir dengan mendapatkan hasil yang sangat mengecewakan.Autumn merasa tak enak hati melihat Hazel yang awalnya antusias menjadi tak bersemangat. Dan sekarang... Autumn berusaha untuk menggantikan semua kegagalannya kemarin dengan hari ini.Berkali-kali Eliora menolak ajakan Autumn yang ingin membawa Eliora dan Hazel untuk merayakan ulang tahun di sekolah Hazel. Tak menyurutkan semangat Autumn untuk menyiapkan segala kebutuhan perayaan ulang tahun Hazel di sekolahnya. Kegigihan Autumn membuat Eliora menyerah.Saat ini Eliora tengah menerima telepon dari Chase. Ya… Adik iparnya tak bisa ikut. Karena saat ini masih harus mengurus kedai kopinya yang semakin ramai dikunjungi pelanggan. Terutama kaum wanita muda. Dan semua itu
Baca selengkapnya

Part 15

Autumn dengan sengaja pergi lebih dulu dari acara ulang tahun yang dibuatnya di sekolah Hazel. Dia memerhatikan interaksi sang kakak dengan Eliora, ketika Morgan menggunakan waktu yang sengaja dia berikan untuk meminta maaf.Melihat dari interaksi keduanya, Autumn yakin Eliora dengan kebaikannya sudah memaafkan Morgan dengan mudahnya. Hal itu sempat membuat Autumn kecewa.Karena dia mengharapkan Morgan menderita lebih lama karena tak mendapat maaf dari Eliora. Namun nyatanya… Eliora begitu pemaaf walau ia yakin, Morgan tak akan bisa bertingkah di depan Eliora."Maafkan aku, El. Sungguh… ini sangat mendadak. Beruntung Morgan datang. Tenang saja… jika dia kurang ajar. Katakan padaku," tutur Autumn saat dia pamit pulang lebih awal."Sebenarnya aku bisa pulang sendiri, Autumn. Aku tak ingin merepotkan. Kau sudah banyak memberikan kejutan untuk Hazel. Terima kasih," ujar Eliora."Tak apa. Dia tak akan merasa repot. Lagipula Hazel se
Baca selengkapnya

Part 16

Eliora bergeming… kali ini ia tak mampu membalas ucapan Morgan. Kakinya bahkan terasa lemas dan mungkin akan terjatuh jika dia tak menahan tubuhnya menggunakan tongkat.Dia memejamkan sejenak matanya walau semua itu tak mempengaruhi penglihatannya. Semilir angin terasa menerpa, menerbangkan rambut lurus sebahunya.Rasa bersalah seakan menjalar di hati dan pikirannya. Walau tak ada ucapan yang dia lontarkan berbunyi sebuah tuduhan. Namun tak dapat dipungkiri bahwa hati dan pikiriannya sempat menuduh Morgan melakukan hal negatif terhadapnya.Dan perkataan Morgan barusan seakan telak menampar pikiran negatif itu.Eliora terlarut dalam pikirannya. Alih-alih berjalan kembali ke ruang kelas Hazel, dirinya malah terdiam membeku di koridor sekolah Hazel yang tampak sepi.Sehingga membuat adik iparnya cemas mencari keberadaannya."El… disini kau rupanya, Morgan pamit untuk melihat keadaanmu. Namun barusan aku melihat mobilnya keluar dar
Baca selengkapnya

Part 17

Setelah mengantar Eliora pulang ke apartemennya. Chase berniat menemui Autumn untuk meminta penjelasan atas kebohongannya kepada Eliora. Sebelumnya ia sudah mengirimkan pesan singkat karena tak ingin didengar oleh Eliora.Chase menunggu balasan dari gadis manja yang sayangnya adalah kekasihnya. Dia mencoba menahan kekesalannya karena berpikir Autumn sengaja mendekatkan Morgan dengan Eliora. Ia mengira bahwa Autumn bekerja sama dengan Morgan dengan mengarang kebohongan tersebut.Bukan masalah Eliora yang didekati Morgan. Namun lebih kepada Chase yang kesal karena lagi-lagi Autumn mencampuri urusan orang lain, meskipun itu urusan kakaknya sekalipun.From : My Spoiled GirlAku… sedang di salon. Apa yang kau maksud dengan ucapan; "gadis pembohong?"Chase membulatkan mulutnya saat membaca balasan pesan singkat Autumn kepadanya."Hah! Kau bilang pada El, kau pergi denganku dan orang tuaku?
Baca selengkapnya

Part 18

Hari yang begitu mendebarkan bagi seorang bajingan seperti Lucas akhirnya tiba. Dia dipaksa untuk datang menghadiri sidang yang menuntutnya karena melakukan pelecehan terhadap anak dibawah umur.Dengan keadaan yang dibuat berlebihan, dia didorong menggunakan kursi roda untuk memasuki ruangan sidang.Suasana tegang dan mencekam sudah terasa saat Lucas memasuki ruang sidang. Beberapa pasang mata menatapnya dengan tatapan tak suka. Dia merasa sedang disoroti lampu tembak yang membuat dirinya menciut. Berbeda saat dirinya dengan beringas hendak memperkosa Hazel beberapa waktu lalu.Di ruangan sidang… Terdapat meja dan kursi kebesaran sang Hakim di depan. Dan beberapa meja panjang serta kursi yang juga duduk beberapa jaksa dan ahli hukum lainnya. Sementara di sisi kiri terdapat para juri dari beberapa kalangan yang akan mengomentari beberapa aspek dari bidang keahlian mereka masing-masing. Penilaian kasus dari juri ini merupakan satu bagian penting untuk mempe
Baca selengkapnya

Part 19

Lima belas menit perjalanan dari apartemen Eliora di jalan 515 W 52nd St, menuju ke Central Park Zoo, yang berada di East 64th Street.Eliora yang pada akhirnya ikut pergi ke kebun binatang bersama Morgan dalam satu mobil. Dan Hazel bersama dengan kakek dan neneknya dalam satu mobil.Morgan dan Marcus menghentikan mobil mereka tepat di depan pintu masuk Central Park Zoo. Menurunkan Eliora bersama Debora dan Hazel.Karena jarak parkir mobil cukup jauh, membuat mereka memilih alternatif seperti itu. Sementara kedua pria tersebut memarkirkan mobilnya, Eliora dan Debora berjalan menuju tiket pembelian karcis masuk.Lalu lalang orang-orang sekitar membuat Eliora bingung menentukan arah jalan yang benar untuk mengikuti Debora dan Hazel, dia hanya menggunakan indera pendengarannya melalui suara Hazel yang berceloteh menunjuk beberapa hewan yang terlihat dari depan."Hazel... lihat-lah... beberapa unggas sudah terlihat dari sini," ujar Debora.Denga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status