"Terus, tadi kalian ngobrolin apa?"Aku mengernyitkan dahi, lalu menatap kak Naki tidak paham."... 'Kalian' siapa?" tanyaku balik.Kak Naki balas melirikku sekilas. Tentu saja dengan sorot mata yang sarat akan teguran. Karena alih-alih menjawab, aku malah balik bertanya kepadanya."Kamu sama Rian." Untungnya, kak Naki masih mau menjawab, meskipun singkat dan nada bicaranya agak ketus."Oh. Bukan apa-apa, kok," jawabku sambil lalu, kemudian kembali menoleh ke luar jendela. Dalam hati, aku berharap kak Naki lekas paham kalau aku sedang tidak ingin membahasnya."Terus, kenapa kamu nangis?"Spontan, aku menoleh lagi, menatap kak Naki kaget separuh protes.Ok. Kak Naki memang mengubah topik pembicaraan, tetapi BUKAN TOPIK INI JUGA YANG AKU MAU BAHAS. HADEEH!"Siapa yang nangis?" tanyaku pura-pura tidak paham."Memangnya dengan mata sembab begitu, kamu mau bohongi siapa?" sindir kak Naki seraya melirikku sekilas. Ketika mata kami tidak sengaja bertemu pandang, pria itu tiba-tiba mendengk
Last Updated : 2022-11-11 Read more