“Aku izin balik ke Jakarta, boleh?”Arnold menatap wajah yang kini mendongak menatapnya itu, senyumnya melengkung indah, ia mengangguk pelan tanda tidak keberatan dengan permohonan yang tadi Arnold ucapkan.“Iya, tentu boleh, sejak kapan aku berhak melarangmu pulang ke Jakarta?” tampak wajah yang masih sedikit memucat itu tersenyum, membuat Arnold kembali dilanda perasaan takut.Takut jika Sisca tahu alasan yang membuat ia harus ke Jakarta lantas kemudian merajuk dan marah kepadanya. Tapi daripada Sisca tahu dari orang lain, lebih baik dia sendiri kan yang menjelaskan semua itu?“Serius? Kalau kepulangan ku nanti untuk mengantarkan dia pulang, tetap kamu izinkan?” tanya Arnold lagi mencoba berterus terang, dia tidak ingin menyembunyikan apapun dari Sisca, entah dari mana prinsip itu ia dapatkan.Sisca tertegun, tanpa perlu meminta penjelasan, Sisca tahu betul siapa ‘dia’ yang Arnold maksud, tentu tuna
Last Updated : 2021-08-05 Read more