“Nah itu dia, temui saja dulu.”Arnold memarkirkan mobilnya di depan rumah, tampak mobil merah itu berhenti di depan rumah Sisca, dengan laki-lak itu duduk di depan teras rumah Sisca. Sisca sontak menghela nafas panjang, melirik Arnold sekilas. Arnold hanya tersenyum dan mengangguk. Membuat Sisca lantas mendengus dan melangkah turun.Ia sendiri langsung bergegas turun, masuk ke dalam rumah dan menghindari mereka berdua. Tidak perlu melakukan banyak hal, mereka akan bubar sendiri kok. Benar-benar Arnold begitu beruntung dengan fakta mengejutkan itu.Sisca melangkah menuju rumahnya, Rizal sontak berdiri, dengan mata memerah ia langsung menghampiri Sisca, hendak meraih tangan itu, namun Sisca dengan tegas menampik tangan itu.“Aku bisa jelaskan semuanya, Sayang.” Desisnya lirih.“Masuklah dulu, kita bicara di dalam, Zal.” Sisca tersenyum getir, merogoh kunci pintu dan membuka pintu rumahnya.Ia dengar helaan
Terakhir Diperbarui : 2021-10-10 Baca selengkapnya