"Kenapa di dalam, Ar?" Sisca memekik keras, ia merasakan betul cairan hangat itu memenuhi rahimnya.Arnold tidak menjawab, ia malah menjatuhkan diri di atas tubuh Sisca dan memeluk erat-erat tubuh itu tanpa mengeluarkan miliknya dari dalam tubuh Sisca."Ar, minggir dulu!" tentu tempat yang muncul dalam pikiran Sisca saat ini adalah kamar mandi. Namun Arnold begitu posesif, mendekapnya begitu erat tanpa mengizinkan Sisca bergerak barang sedikitpun."Jangan banyak bawel, Sis. Aku masih ingin seperti ini dulu!"Kontan Sisca menggebuk lengan itu sekeras-kerasnya, "Kau lupa apa yang baru saja sudah kamu lakukan, heh?"Arnold tidak menjawab, bergeming di tempatnya yang makin membuat Sisca kesal setengah mati. Ia berusaha memberontak, namun tenaganya kalah kuat. Ia berkali-kali diterbangkan begitu tinggi dan di buat meledak dengan begitu luar baisa tadi, hingga kini rasanya Sisca tidak lagi berdaya apa-apa."Ar!" Ia terus berusaha melepaskan diri,
Terakhir Diperbarui : 2021-12-13 Baca selengkapnya