“I miss u baby,” ucap Tendero. Memeluk Kanisa dari belakang, Kanisa yang sedang menyiram tanaman di belakang mansion terlihat kaget dengan kedatangan Tendero yang tiba-tiba. “Kenapa kamu yang nyiram tanamannya. Para pelayan yang sudah aku kasih tugas memangnya pada kemana, enak banget mereka nggak kerja dan malah biarin kamu kerja sendiri.” Tendero melepaskan pelukannya, sebelah tangannya meraih selang dari tangan Kanisa dan menyingkirkannya. “Ck, ganggu aja sih.” “Kamu nggak boleh kerja baby, nanti kamu kecapean. Lagian di mansion kan banyak pelayan, kamu tinggal suruh-suruh mereka aja.” Kanisa menghela nafas, menatap Tendero dengan jengkel. “Aku yang mau kerja, lagian cuman nyiram tanaman nggak bakalan bikin aku cape!” Tendero menggelengkan kepalanya, “Tetep aja, kamu nggak boleh kerja!” Kanisa cemberut saat Tendero menari
Read more