Home / Romansa / Frozen in Love / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Frozen in Love: Chapter 161 - Chapter 170

313 Chapters

Pertemuan Canggung [1]

Karena sang kakak tak memberi respons, Nina dengan senang hati mengulangi kalimat lugasnya yang mengejutkan itu.“Kamu pasti pura-pura nggak mendengar pertanyaanku tadi. Okelah, aku nggak keberatan untuk mengulanginya. Dengarkan baik-baik, ya?” gurau Nina. “Duncan, apakah kamu sudah sadar kalau hidup bersama orang yang tak dicintai itu akan sangat menyulitkan? Kapan mau berpisah dari Nuke?”Duncan melongo. “Apa sih yang kamu ocehkan?” kritik sang kakak dengan nada tak suka. “Nuke akan menjadi iparmu, entah kamu suka atau tidak. Jangan lupa, kami sudah bertunangan dan tak lama lagi akan segera menikah. Jadi, tak ada alasan untuk berpisah dari Nuke,” ocehnya.Kalimat yang diucapkannya itu membuat Duncan mengernyit. Dia baru saja menegaskan rencana masa depannya di depan Nina. Tidak ada orang lain, hanya ada dirinya dan Nuke. Ya, itulah yang akan terjadi. Duncan akan menghabiskan sisa hidupnya dengan perempuan yang ta
last updateLast Updated : 2021-07-24
Read more

Pertemuan Canggung [2]

Merasa kalah telak, Duncan pun mundur dari arena adu argumen. Jika terus berdebat dengan Nina, lelaki itu cemas dia akan kehilangan kontrol dan malah membuka rahasia hatinya pada sang adik. Duncan tak mau jika itu sampai terjadi."Terserah kamu saja," pungkas Duncan seraya berdiri. Tak terduga, Nina yang cuma kalah tinggi lima sentimeter dari sang kakak, melompat dari tempat duduknya dan  mengadang Duncan. Lelaki itu mengernyit tak suka."Aku serius. Kamu boleh saja membohongi orang lain. Tapi aku sangat mengenalmu. Kita bersaudara dan tumbuh bersama, Duncan. Kamu kakakku satu-satunya, aku peduli padamu." Tatapan Nina menusuk Duncan, dengan sorot cemas meliuk-liuk di matanya. "Aku benar-benar khawatir. Dan aku nggak akan capek mengulanginya lagi dan lagi sampai kamu bosan dan menurut. Jangan menikahi Nuke hanya karena kamu ingin membuat Mama bahagia. Kamu nggak perlu berkorban sejauh itu.""Aku baik-baik saja," sergah Duncan bernada final. “Aku a
last updateLast Updated : 2021-07-24
Read more

Pertemuan Canggung [3]

"Jangan cemas, Duncan,” kata Lanni, seakan bisa membaca gemuruh perasaan yang sedang bergejolak di benak putranya. “Mama akan membantumu. Kalau ada sesuatu yang akan memudahkan jalan kalian, bilang saja. Selain itu, mulai sekarang kamu harus meluangkan banyak waktu untuk bersama Nuke. Dan meski tak mudah, lupakan masa lalu. Hiduplah untuk masa kini dan masa depan. Yang sudah berlalu tak ada gunanya diingat lagi. Sudah tak bisa diubah sama sekali."Selama lima degup jantung, Duncan tidak mengerti maksud Lanni. Hingga kemudian nama Agatha melintas. Ah, dia sudah berjuang cukup lama untuk memastikan Agatha tak lagi mengusik hidupnya. Kini, kerja kerasnya mulai berbuah cantik.“Jangan cemas, Ma. Aku sudah melupakan Agatha,” aku Duncan, jujur. “Aku tidak hidup di masa lalu. Agatha bukan lagi menjadi ancaman. Aku  baik-baik saja.”“Baguslah kalau begitu. Mama benar-benar lega mendengarnya,” respons Lanni. "Kakimu ba
last updateLast Updated : 2021-07-24
Read more

Pertemuan Canggung [4]

Kelly berusaha keras menampilkan citra sebagai seorang bridal consultant yang profesional. Meski saat itu dia berada dalam fase kaget luar biasa setelah melihat Nuke memperkenalkan Duncan sebagai calon suaminya. Ini benar-benar kebetulan yang sama sekali di luar dugaan. Bisa dibilang semacam plot twist yang benar-benar membuat Kelly terperangah. Terpujilah Cilla yang ikut bergabung dan menunjukkan kualitasnya sebagai manajer toko yang andal.“Akhirnya kamu menuruti saranku juga, meminta bantuan bridal consultant profesional yang sabar dan hebat,” kata Cilla pada Duncan sambil tertawa.“Aku tak berhak menerima pujian itu,” bantah Duncan dengan kikuk. “Nuke yang memilih toko ini. Aku sama sekali tak paham dengan gaun pengantin.”Cilla juga menemani hingga ke ruang pamer yang merangkap ruang ganti. Turut menjelaskan tentang berbagai gaun yang sedang tren saat ini. Bantuan yang seharusnya pantas diganjar
last updateLast Updated : 2021-07-24
Read more

Pertemuan Canggung [5]

Kelly bisa ikut merasakan ketidaknyamanan yang mungkin sedang disesap oleh Nuke.Gadis itu belum memutuskan untuk memilih gaun yang membuatnya begitu menawan tersebut. Itu hal yang jamak terjadi. Banyak sekali calon mempelai yang harus berkali-kali ke luar masuk toko pakaian pengantin hingga menemukan apa yang diinginkan. Gaun untuk hari istimewa yang diniatkan cuma sekali seumur hidup itu memang harus dipilih dengan sangat selektif. Tidak boleh asal-asalan.“Bagaimana kemampuanmu dan Nina dalam membuat cake? Sudah ada kemajuan?” tanya Duncan tak terduga. Saat itu, Nuke sudah menghilang ke ruang ganti untuk melepas gaun terakhir yang dicobanya, sementara Cilla membantu sang klien. Jadi, cuma ada Duncan dan Kelly di ruang pamer. Duncan duduk di sofa yang diperuntukkan bagi para tamu calon mempelai wanita. Kelly sendiri sedang merapikan beberapa gaun yang tadi dicoba Nuke.“Tidak terlalu bagus,” respons Kelly tanpa menoleh ke ar
last updateLast Updated : 2021-07-24
Read more

Dia yang Membuat Dada Berbadai [1]

Duncan merasakan perutnya dipelintir oleh badai sebagai ekses dari  kata-kata perempuan yang menjadi tunangannya. Membayangkan dia menggandeng Nuke sementara Kelly datang dengan calon suaminya dan mereka berkencan ganda, membuat Duncan lemas hingga ke tulang. Ide itu dengan anehnya membuat suara berdengung yang mengganggu kedua telinganya. Saat itu, satu-satunya hal yang diinginkan Duncan hanyalah segera meninggalkan Kirana Mahardika.Duncan bukannya tidak menyadari jawaban yang disuarakan dengan nada nyaris beku oleh Kelly tadi. Dia takkan menyalahkan gadis itu jika bereaksi seperti itu. Duncan tahu diri, dia yang memulainya. Sikapnya sendiri tidak pantas dibanggakan. Lelaki itu berdiam diri dengan kekikukan yang seakan mampu membengkokkan tulang. Dia sendiri tak paham kenapa bisa bersikap seperti orang asing pada Kelly.“Kencan gandanya ditunda sampai Kelly mendapat pasangan baru,” seloroh Cilla. “Kalau saat itu aku beruntung dan punya pacar ju
last updateLast Updated : 2021-07-25
Read more

Dia yang Membuat Dada Berbadai [2]

Selama beberapa saat, Duncan tak bisa memikirkan kata-kata untuk sedikit memberi penghiburan pada Nuke. Lelaki itu tak nyaman jika cuma membiarkan Nuke merasa terusik atau tersisih karena adiknya lebih memilih mengikuti kursus memasak bersama Kelly. Meski pada kenyataannya, Duncan tak akan bisa membuat Nina berubah menyukai calon iparnya.“Nina memang nggak pernah suka memasak. Tapi siapa tahu dengan mengikuti kelas memasak bisa membuatnya tertarik. Dan pada akhirnya bisa ikut mengurus dapur Perisa atau restoran lainnya,” kata Duncan dengan suara datar. Mendadak, dia ingat sesuatu yang harus diungkapkan di depan Nuke. “Oh ya, aku pengin bilang satu hal padamu, Ke.”“Tentang?” Nuke balik bertanya.“Tentang mencoba memberiku kejutan. Seperti yang tadi kamu lakukan.”“Kenapa? Apa ada masalah yang harus aku tahu?” desak Nuke.“Aku nggak menyukai kejutan, apa pun alasannya. Kurasa, aku su
last updateLast Updated : 2021-07-25
Read more

Dia yang Membuat Dada Berbadai [3]

Duncan berinisiatif membuka mulut setelah hening selama nyaris satu menit.“Aku tahu, Mama juga sudah membahas soal itu denganku. Aku harus minta maaf padamu karena sudah terlalu disibukkan oleh pekerjaan,” balas Duncan, sepenuhnya berbasa-basi. Lelaki itu terpesona karena bibirnya begitu mudah melisankan kata-kata itu. Sederet kalimat yang sudah jelas tidak berasal dari kejernihan sukmanya. Melainkan semacam bualan tanpa makna yang diucapkan dengan sadar, ditujukan untuk menenangkan orang.“Nantilah aku akan datang ke restoran untuk membahas lebih detail semuanya. Atau nanti kita makan malam lagi berdua, tentunya saat Perisa nggak terlalu ramai,” putus Nuke.Duncan tak kuasa membendung rasa lega yang menyerbu begitu melihat Perisa. Dia bahkan tidak mempersilakan Nuke untuk mampir, meski sekadar basa-basi. Gadis itu pun langsung pamit, berdalih jika dia harus segera kembali ke kantor.Duncan sempat berdiri termangu sembari melihat
last updateLast Updated : 2021-07-25
Read more

Dia yang Membuat Dada Berbadai [4]

Tanpa menunggu respons kedua tamunya, Duncan segera memberi contoh. Hari itu dia memasak beberapa menu yang sudah dipertimbangkan baik-baik. Terutama efeknya bagi kesehatan orang yang menyantapnya. Sup tomat makaroni, ayam goreng tulang lunak tanpa kulit, salad mangga alpukat, tim ikan dori, carrot cake, serta puding lengkeng lidah buaya.“Ini banyak sekali! Ada yang memesan makanan untuk arisan, ya? Eh ... sebentar!” Nina tampak mengingat-ingat. “Ini jadwalmu ke panti jompo, ya? Hari Minggu pertama?” tanyanya pada sang kakak.“Yup. Aku mau berangkat sebentar lagi. Kalian nanti bisa kembali agak sore kalau pengin belajar membuat sponge cake. Kita akan praktik langsung. Di sini semua bahan-bahannya tersedia.” Duncan tidak berani melihat Kelly untuk mengetahui reaksi gadis itu.Duncan sedang merapikan puding ke dalam wadah styrofoam ukuran sedang saat dia mendengar Nina bicara pada Kelly. “Kakakk
last updateLast Updated : 2021-07-25
Read more

Dia yang Membuat Dada Berbadai [5]

Saat mereka bertemu di rumah, Nina tak terlalu sering membahas tentang teman barunya. Sesekali dia cuma menyinggung tentang acara kursus memasak yang sedang mereka ikuti. Juga rencana untuk mendaftar di beberapa kursus lain. Nina tak pernah secara spesifik membahas tentang Kelly.Hari ini, melihat sendiri Nina dan Kelly berbincang dengan diselingi tawa di sana-sini, Duncan cukup terkesima. Ini benar-benar di luar ekspektasinya. Nina dan Kelly yang menghambur ke dapurnya meski salah satunya tampak tidak nyaman, adalah hal yang tidak berani dibayangkannya. Meski sekadar dalam mimpi.“Sepertinya aku sama sekali tak berbakat memasak. Kadang aku sering bertanya-tanya sendiri apakah aku memang anak dan orangtuaku,” gurau Nina sambil menoleh ke kiri untuk menatap Kelly.Duncan diam-diam mengulum senyum. Adiknya sudah cukup sering bicara seperti itu di masa lalu.“Memasak kan bisa dipelajari, Nin. Semua bilang begitu, kan? Jadi, kamu nggak perlu
last updateLast Updated : 2021-07-25
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
32
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status